Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN MINUM TEH MAHASISWI KEBIDANAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA MAHASISWI KEBIDANAN AKADEMI KESEHATAN SAPTA BAKTI BENGKULU Lolli Nababan; Nurlia Widiastuti
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v1i2.95

Abstract

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia. Anemia banyak terjadi pada masyarakat terutama pada remaja dan ibu hamil. Salah satu penyebab terjadinya anemia adalah kebiasaan minum teh, yang mempengaruhi penyerapan makanan menjadi terhambat. Teh mempunyai banyak manfaat kesehatan, tetapi teh juga mampu menghambat penyerapan non-heme iron. Teh mempunyai senyawa tannin yang mengikat zat besi sehingga sulit diserap oleh tubuh. Kondisi penyerapan zat besi mempengaruhi kadar Hb seseorang.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan minum teh mahasiswi kebidanan dengan kejadian anemia mahasiswi kebidana Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu tahun 2016. Penelitian ini dilakukan di Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu, dimulai sejak tanggal 30 Mei 2016 sampai dengan tanggal 30 Juni 2016. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan buku talqus untuk mengukur kadar Hb untuk mengetahui anemia atau tidak. Bagian kedua wawancara tertutup untuk mengetahui mengkonsumsi teh atau tidak. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasinal analitik Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dengan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan berjumlah 191 orang dengan sampel 121 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan analisis chiquare.Hasil analisis univariat dari 37 yang tidak minum teh hanya sedikit 5 (13,5%) yang tidak mengalami anemia, dan sebagian besar 32 (86,5%) mengalami anemia. Dari 84 yang minum teh, sebagian besar 57 (67,9%) mengalami anemia. Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,032, hal ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara minum teh dengan kejadian anemia. (p=<0,05).Hendaknya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan nutrisi seperti suplemen tablet Fe sehingga dapat mencegah terjadinya anemia, dan mengurangi konsumsi teh bersamaan dengan makan.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN Lolli Nababan; Weni Lestari
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v3i1.111

Abstract

Toilet training adalah suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air besar dan buang air kecil. Tingkat pendidikan dan sikap ibu merupakan salah satu faktor keberhasilan toilet training pada anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan sikap ibu dengan keberhasilan toilet training pada anak usia 3-4 tahun di PAUD IT Baitul Izzah kota Bengkulu tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik. Sampel seluruh ibu yang memiliki anak usia 3-4 tahun berjumlah 30 orang dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Data dianalisis dengan univariat dan bivariat Hasil analisis univariat menunjukan bahwa dari 30 ibu yang memiliki anak usia 3-4 tahun hampir sebagian yang berpendidikan menegah 11 orang (36,7%), dan sebagian besar yang berpendidikan tinggi 19 orang(63,3%). Hasil analisis bivariat menggunakan chi-square antara variabel tingkat pendidikan dan keberhasilan toilet training diperolah nilai p velue (0,009) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan keberhasilan toilet training pada anak usia 3-4 tahun di PAUD IT Baitul Izzah kota Bengkulu tahun 2017 dan antara variabel sikap ibu dan keberhasilan toilet training diperolah nilai p velue (0,001) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan keberhasilan toilet training pada anak usia 3-4 tahun di PAUD IT Baitul Izzah kota Bengkulu tahun 2017. Disarankan kepada pengelola/guru PAUD IT Baitul Izzah kota Bengkulu dan orang tua untuk melakukan latihan toilet training pada anak usi 3-4 tahun, terutama pada anak yang tidak berhasil dalam melakukan toilet training.
PENGETAHUAN BIDAN TENTANG KOHORT IBU DIGITAL DIBANDINGKAN DENGAN KOHORT IBU MANUAL DI KOTA BENGKULU Nurul Maulani; Lolli Nababan
MIDWIFERY HEALTH JOURNAL Vol 7 No 1 (2022): MIDWIFERY HEALTH JOURNAL
Publisher : STIKES Keluarga Bunda Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.007 KB) | DOI: 10.52524/midwiferyhealthjournal.v7i1.114

Abstract

Kohort ibu adalah sumber data pelayanan ibu hamil bertujuan mempermudah bidan dalam mengidentifikasi masalah kesehatan ibu. Sistem kohort ibu manual memiliki banyak kendala dan memakan waktu lama, banyak kolom yang harus diisi. Sehingga di perlukan kohort ibu digital untuk mempermudah pencatatan. Tujuan penelitian menganalisis efektivitas kohort digital dibandingkan dengan kohort manual. Menggunakan metode quasi eksperimen. Subjek penelitian ini adalah bidan yang bekerja do Kota Bengkulu dengan sampel yang diambil penelitian ini adalah 40 orang. Penelitian ini menggunakan rancangan “Nonequivalent controlGrup Design”.Hasil penelitian menunjukan bidan kinerja baik sebesar 60% pada kelompok kohort ibu digital sedangkan pada kelompok kohort ibu manual 40%.
Efektifitas Penyembuhan Luka Jahitan Episiotomi Dengan Konsumsi Telur Puyuh Rebus Sari Widya Ningsih; Lolli Nababan
JHeS (Journal of Health Studies) Vol 5, No 1: Maret 2021
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.528 KB) | DOI: 10.31101/jhes.2125

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi telur puyuh rebus untuk percepatan penyembuhan luka jahitan episiotomi. Penelitian menggunakan data prime dengan sistem reeda scale pada kelompok kontrol dan perlakuan. Hasil analisis univariat dari 15 orang responden yang mengkosumsi telur puyuh rebus sembuh dalam waktu  5 hari sebanyak  11 Orang (73%), Hasil Analisis Bivariat Dari 30 Responden, yang mengkosumsi makanan protein hewani seperti telur puyuh rebus akan mengalami penyembuhan luka perinium lebih cepat (15 orang) dibandingkan yang tidak mengkosumsi telur puyuh. Hasil p –value =0,000 yang berarti ada pengaruh kosumsi telur puyuh rebus terhadap penyembuhan luka perineum. 
Analisis Kelancaran Pengajuan Klaim BPJS Kasus Melahirkan di RS. X Kota Bengkulu Nofri Heltiani; Lolli Nababan
J-REMI : Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan Vol 4 No 3 (2023): June
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-remi.v4i3.3906

Abstract

The smoothness of submitting BPJS claims for childbirth cases is influenced by the accuracy of the code based on ICD-10 and ICD-9CM which refers to 3 categories namely complications of delivery, method of delivery and outcome of delivery, completeness of claim file requirements and completeness of documentation. Based on observations of 10 claim files for maternity cases submitted to BPJS, it was found that 6 (60%) files were pending due to diagnoses and codes entered on medical resumes not in accordance with BPJS, 1 (10%) did not have a doctor's signature, which resulted in delays the process of paying claims to hospitals that can cause material losses. The aim of the study was to find out the smoothness of submitting BPJS claims for childbirth cases at Hospital X Bengkulu City. This type of research is observational with a quantitative descriptive design. The population of this study is 137 files with a sample of 58 files taken by simple random sampling. The data used are primary and secondary data which were analyzed univariately using the frequency distribution. The results of the research are the accuracy of the case code giving birth to 36(62.1%) files, the completeness of the claim file requirements is 55(94.8%) files and the completeness of the documentation is 56(96.6%) files, but the claim files that fail to purify must be returned to hospital for repair. It is recommended that the hospital has an internal verifier as an evaluator before the file is sent to BPJS.