Penelitian ini menjelaskan mengenai upaya promosi layanan perpustakaan digital iSabilulungan oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bandung. iSabilulungan merupakan aplikasi perpustakaan digital yang dilengkapi eReader dan fitur media sosial seperti chatting dan sharing untuk mewadahi adanya interaksi antar pemustaka. Untuk dapat dimanfaatkan oleh pemustaka secara maksimal, perlu adanya promosi sehingga layanan perpustakaan digital iSabilulungan ini dapat lebih banyak dikenal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai promosi salah satu layanan yang dikembangakan oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bandung yaitu layanan perpustakaan digital iSabilulungan. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan wawancara secara mendalam dan observasi pada website dan media sosial yang dimiliki Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bandung sebagai sarana promosi secara daring. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, promosi iSabilulungan biasa dilakukan baik secara daring melalui media sosial Instagram, Facebook hingga website. Adapun secara luring yaitu melalui berbagai kegiatan dan event yang dilaksanakan maupun diikuti oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bandung seperti Festival Literasi, Bimbingan Teknis, lomba, kunjungan dari sekolah, hingga promosi yang dilakukan bersamaan dengan layanan perpustakaan keliling dan layanan SATALI (Sabilulungan Wisata Literasi). Promosi secara luring dan daring tersebut kemudian dianalisis kembali berdasarkan teori Philip Kotler tentang macam-macam promosi yang terdiri dari advertising, sales promotion, publicity, personal selling serta direct marketing. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sarana yang secara tidak langsung ikut mempromosikan layanan perpustakaan digital iSabilulungan juga meningkatkan kegiatan promosi yang sedang berlangsung.