Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LAYERS OF VICTIM: DISKURSUS TENTANG KOMPENSASI KORBAN TERORISME DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF KETAHANAN NASIONAL Leebarty Taskarina; Nuri Widiastuti Veronika; Adrianus E. Meliala
Jurnal Lemhannas RI Vol 10 No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1118.212 KB) | DOI: 10.55960/jlri.v10i1.270

Abstract

Terorisme pada dasarnya bertujuan memproduksi viktimisasi berskala besar. Kebijakan negara terbaru dalam konteks kompensasi korban terorisme nyatanya masih menyisakan masalah. Artikel riset ini bertujuan untuk mengkritisi dan mendalami kebijakan terbaru terkait kompensasi korban terorisme dari perspektif ketahanan nasional. Argumentasi yang dikembangkan adalah mengklasifikasikan korban terorisme dengan menggandeng eskalasi ancaman dan serangan terorisme. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur serta wawancara informal. Literatur yang digunakan merupakan buku, jurnal, laporan dan dokumen terbatas dari BNPT dan LPSK. Wawancara informal dilakukan kepada empat orang pejabat dan analis kebijakan di level teknis di kedua lembaga untuk menggali kebenaran data dan informasi yang diperoleh dari literatur. Analisis tulisan ini menemukan adanya hidden victims akibat terorisme masa lalu yang belum terakomodasi. Layers of victim yang diusulkan dalam penelitian ini merupakan cara pandang baru melihat realitas korban terorisme, wacana ini setidaknya mampu mengidentifikasi, mengkaji dan mengindeks kerugian korban terorisme tidak hanya berdasarkan dampak dan kerugian, tetapi juga tingkat risiko sesuai eskalasi serangan sehingga penanganan korban menjadi lebih proporsional dan sesuai dengan asas keadilan. Kolaborasi wacana ini dapat memperkaya studi ketahanan nasional dan mendorong penetapan eskalasi ancaman terorisme sebagai indikator utama strategi kontraterorisme yang komprehensif.
The Penal Populism in The Changing Status of Papuan Criminal Armed Group (KKB Papua) into A Terrorist Organization Leebarty Taskarina; Nuri Widiastuti Veronika
Jurnal Ilmu Sosial Politik dan Humaniora (JISORA) Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Sosial Politik dan Humaniora
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.826 KB) | DOI: 10.36624/jisora.v4i2.56

Abstract

The Indonesian government’s decision to change the status of Papuan Criminal Armed Group (KKB Papua) into a terrorist organization generated mixed responses. Over exposure on KKB Papua’s brutal acts by the media had showed a firm support for this decision and it had successfully influenced public opinion on justice and crime as well as contributed to deeper stigmatization towards the group. This status-changing decision signifies the penal populism policy, which was highly predisposed by political actors’ emotional state and ignored the legal mechanism to define a group as a terrorist organization (List of Suspected Terrorist and Terrorist Organizations). This paper analyzes government’s decision on KKB Papua’s status changing from penal populism point of view, where the construction of public’s punitive opinion had been highly dominated by the media. Employing a qualitative discourse analysis, this paper argues that the public anger, social discontent, and sentiments regarding a political event and the criminal justice system, had been justified as the “people’s will” which pushed government’s decision to determine KKB Papua as a terrorist organization. In turn, penal populism policy and media’s influence in presenting virtual reality to frame people's emotions had ultimately led to state hate crime against KKB Papua.