Niswatin Faoziah, Niswatin
STAI Sunan Pandanaran Yogyakarta

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ACADEMIC WRITING EXPERIENCE AND STUDENTS’ PERCEPTION OF TEACHER FEEDBACK: A STUDY AT THE CENTER FOR RELIGIOUS AND CROSS CULTURAL STUDIES (CRCS) GADJAH MADA UNIVERSITY Faoziah, Niswatin
EMPIRISMA: JURNAL PEMIKIRAN DAN KEBUDAYAAN ISLAM Vol 24, No 2 (2015): Reorientasi Pendidikan Islam di Indonesia
Publisher : STAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/empirisma.v24i2.26

Abstract

Dalam kegiatan tulis menulis, memberikan umpan balik (feedback) terhadap tulisan siswa adalah tugas utama bagi guru. Para guru beranggapan bahwa siswa bisa belajar dari komentar guru dan melakukan perbaikan untuktulisan-tulisan berikutnya. Namun demikian, banyak penelitian mempertanyakan efektivitas umpan balik guru sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Hal ini mendorong guru untuk mempertanyakan persepsi siswa dan respons mereka terhadap umpan balik guru. Tulisan ini mengkaji persepsi siswa dengan mempertimbangkan perbedaan individu, seperti latar belakang pendidikan, kebutuhan, harapan, pengalaman menulis dan motivasi. Dengan menggunakan pendekatan fenomenologis, penulis berkesimpulan bahwa persepsi siswa tentang umpan balik guru terutama dipengaruhi oleh kebutuhan, harapan, pengalaman mereka dan praktik umpan balik guru. Penelitian ini juga menemukan bahwa siswa menghargai umpan balik guru dengan menjalankan beberapa strategi dalam menanggapi kesulitan yang dijumpai dalam umpan balik guru, sepertikode/simbol koreksi dan komentar yang kurang jelas. Strategi ini adalah upaya yang baik untuk memfasilitasi siswa dalam proses revisi, menulis, pengembangan, dan keadaan emosional, khususnya motivasi untuk menulis.Keywords: Academic Writing, Teacher Feedback, Text, Perception
ACADEMIC WRITING EXPERIENCE AND STUDENTS’ PERCEPTION OF TEACHER FEEDBACK: A STUDY AT THE CENTER FOR RELIGIOUS AND CROSS CULTURAL STUDIES (CRCS) GADJAH MADA UNIVERSITY Faoziah, Niswatin
EMPIRISMA: JURNAL PEMIKIRAN DAN KEBUDAYAAN ISLAM Vol 24, No 2 (2015): Reorientasi Pendidikan Islam di Indonesia
Publisher : IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/empirisma.v24i2.26

Abstract

Dalam kegiatan tulis menulis, memberikan umpan balik (feedback) terhadap tulisan siswa adalah tugas utama bagi guru. Para guru beranggapan bahwa siswa bisa belajar dari komentar guru dan melakukan perbaikan untuktulisan-tulisan berikutnya. Namun demikian, banyak penelitian mempertanyakan efektivitas umpan balik guru sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Hal ini mendorong guru untuk mempertanyakan persepsi siswa dan respons mereka terhadap umpan balik guru. Tulisan ini mengkaji persepsi siswa dengan mempertimbangkan perbedaan individu, seperti latar belakang pendidikan, kebutuhan, harapan, pengalaman menulis dan motivasi. Dengan menggunakan pendekatan fenomenologis, penulis berkesimpulan bahwa persepsi siswa tentang umpan balik guru terutama dipengaruhi oleh kebutuhan, harapan, pengalaman mereka dan praktik umpan balik guru. Penelitian ini juga menemukan bahwa siswa menghargai umpan balik guru dengan menjalankan beberapa strategi dalam menanggapi kesulitan yang dijumpai dalam umpan balik guru, sepertikode/simbol koreksi dan komentar yang kurang jelas. Strategi ini adalah upaya yang baik untuk memfasilitasi siswa dalam proses revisi, menulis, pengembangan, dan keadaan emosional, khususnya motivasi untuk menulis.Keywords: Academic Writing, Teacher Feedback, Text, Perception
ACADEMIC WRITING EXPERIENCE AND STUDENTS’ PERCEPTION OF TEACHER FEEDBACK: A STUDY AT THE CENTER FOR RELIGIOUS AND CROSS CULTURAL STUDIES (CRCS) GADJAH MADA UNIVERSITY Niswatin Faoziah
EMPIRISMA: JURNAL PEMIKIRAN DAN KEBUDAYAAN ISLAM Vol 24, No 2 (2015): Reorientasi Pendidikan Islam di Indonesia
Publisher : IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/empirisma.v24i2.26

Abstract

Dalam kegiatan tulis menulis, memberikan umpan balik (feedback) terhadap tulisan siswa adalah tugas utama bagi guru. Para guru beranggapan bahwa siswa bisa belajar dari komentar guru dan melakukan perbaikan untuktulisan-tulisan berikutnya. Namun demikian, banyak penelitian mempertanyakan efektivitas umpan balik guru sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Hal ini mendorong guru untuk mempertanyakan persepsi siswa dan respons mereka terhadap umpan balik guru. Tulisan ini mengkaji persepsi siswa dengan mempertimbangkan perbedaan individu, seperti latar belakang pendidikan, kebutuhan, harapan, pengalaman menulis dan motivasi. Dengan menggunakan pendekatan fenomenologis, penulis berkesimpulan bahwa persepsi siswa tentang umpan balik guru terutama dipengaruhi oleh kebutuhan, harapan, pengalaman mereka dan praktik umpan balik guru. Penelitian ini juga menemukan bahwa siswa menghargai umpan balik guru dengan menjalankan beberapa strategi dalam menanggapi kesulitan yang dijumpai dalam umpan balik guru, sepertikode/simbol koreksi dan komentar yang kurang jelas. Strategi ini adalah upaya yang baik untuk memfasilitasi siswa dalam proses revisi, menulis, pengembangan, dan keadaan emosional, khususnya motivasi untuk menulis.Keywords: Academic Writing, Teacher Feedback, Text, Perception
Peran dan Tantangan Pengembangan Pendidikan Islam Berwawasan M ultikultural di Pesantren Sunan Pandanaran Niswatin Faoziah
Jurnal Kajian Islam Interdisipliner Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University Yogyakarta, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jkii.v1i2.1061

Abstract

Penelitian ini memfokuskan diri pada kajian pesantren sebagai Lembaga pendidikan Islam yang tertua di Indonesia dan berpengaruh khususnya dikalangan masyarakat bawah (grassroots) dalam merespon perubahan sosial dan multikulturalisme sebagai konsekuensi dari tantangan kehidupan global. Karena itu perlu dilakukan sebuah kajian untuk meneliti peran pendidikan Islam di pesantren dalam mengembangkan nilai- nilai multikultural. Penelitian ini merumuskan dua tujuan penelitian yang terdiri dari: (1) mengidentifikasi implementasi pengembangan pendidikan Islam berwawasan multikultural di pesantren Sunan Pandanaran; (2) menganalisis peran dan tantangan yang dihadapi pesantren dalam mengembangkan model pendidikan Islam berwawasan multikultural. Metode yang digunakan untuk menjawab tujuan yang ingin dicapai adalah metode deskriptif kualitatif dan menggunakan metode wawancara mendalam (in-depth interview), observasi dan studi dokumen dalam pengumpulan datanya. Penelitian lapangan ini diselenggarakan di pesantren Sunan Pandanaran Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa; (1) nilai-nilai multicultural tampak tercermin dan telah menjadi prinsip di pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta. (2) terdapat empat faktor penting yang berperan dalam pengembangan pendidikan Islam berwawasan multicultural yakni; a. tradisi pengajian kitab kuning, b. paham keagamaan pesantren yang inklusif dan toleran, c. kurikulum pesantren d. peran guru dalam pengembangan nilai- nilai multikultural. (3) Kompetensi beberapa guru yang minim akan wawasan multikultur menjadi hambatan utama dalam pengembangan pendidikan Islam berwawasan multikultural di pesantren. Selain itu, dalam konteks pengembangan pendidikan Islam multikultural, minimnya ruang untuk melakukan refleksi dan kurangnya kesempatan dialog dalam pengajaran kitab kuning menjadi persoalan tersendiri.[This research focuses on the study of pesantren as the oldest Islamic educational in Indonesia, and the influential institution especially among the grassroots in response to social change and multiculturalism as a consequence of the global challenges of life. It is necessary for the study to examine the role of Islamic education at Pesantren in promoting multicultural values. The study formulated two research objectives which consisted of: (1) identify the implementation of the Islamic education promoting multicultural values in pesantren Sunan Pandanaran; (2) analyze the role and challenges met by pesantren in developing a model of multicultural education. This research was a qualitative descriptive analysis using in-depth interviews (in-depth interview), observation, and document research in its data collection. The fieldwork was conducted in pesantren Sunan Pandanaran, Sleman, Yogyakarta. Based on the research results revealed that; (1) the multicultural values were reflected and have become a good principle at pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta (2) there were four essential factors that contributed to the development of Islamic education promoting multicultural values including; a. recitation of the classical Islamic books, b. inclusive religious view, the curriculum of pesantren, d. the teacher’s role in the development of multicultural education. (3) The third teacher’s competence and some teachers with little understanding of multiculturalism seemed to be major challenges. Moreover, in the context of the development of Islamic education promoting multicultural values, the lack of space for reflection and dialogue especially in teaching classical Islamic book became other problems.]
Religion and Multiculturalism at Pesantren Sunan Pandanaran and Mu'allimin Yogyakarta Niswatin Faoziah; Hasan Mahfudh; Rima Ronika
Al-Albab Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Graduate Program of Pontianak Institute of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.442 KB) | DOI: 10.24260/alalbab.v5i1.352

Abstract

This paper discusses the role of pesantren (Islamic boarding school) education in developing multicultural values at Sunan Pandanaran and Muallimin Pesantren Yogyakarta. Through field studies, the findings of this research are: First, the multicultural values are reflected and have become good principles at Sunan Pandanaran or Muallimin Pesantren Yogyakarta despite the difference in characteristics. Second, pesantren education --both at Sunan Pandanaran and Muallimin Pesantren Yogyakarta-- have an important contribution to the development of multicultural values each with different traits and characteristics. Third, some teachers with little understanding of multiculturalism have become a major obstacle in pesantren education especially with regard to the multicultural values. Moreover, in the context of multicultural education curriculum development, the dilemma of self-identity also becomes another problem.
Gender Equality within Family in Islamic Perspective: Insights from The Hadiths of Ummul Mukminin Nadia, Zunly; Faoziah, Niswatin
Jurnal Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an dan Hadis Vol. 25 No. 1 (2024): Januari
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/qh.v25i1.5260

Abstract

The concept of gender equality is crucial in reinforcing societal foundations and addressing issues of injustice. This study emphasizes the importance of understanding gender equality within the context of families, recognized as one of society'smost influential institutions. By exploring gender dynamics within the family, this research draws on the Hadith, which encapsulates historical records and narratives from the Prophet Muhammad's life in a patriarchal Arab society. Despite societal norms, the Prophet’s Hadith texts, driven by principles of equality and justice, advocate for equal relationships between men and women, sparking considerable debate and protest from his contemporaries. The significance of Hadith texts from Ummul Mukminin (the Mothers of the Believers) in discussing gender relations within the family lies in their potential to serve as a reference source. Utilizing content analysis as a methodology, this research provides a comprehensive examination of relevant Hadiths and their implications for modern gender equality within the family. The findings highlight the Prophet’s dedication to creating a model of marital relations based on mutual respect, compassion, and equality. The study positions these texts as guides for families, helping them reinforce their functions and internalize equality values, contributing to the formation of a maslahah family—a family governed by principles prioritizing societal well-being.
NAVIGATING THE IMPLEMENTATION AND CHALLENGES OF LOCAL CONTENT CURRICULUM FOR RELIGIOUS EDUCATION AT MADRASAH IBTIDAIYAH Nafi'ah, Siti Anisatun; Faoziah, Niswatin; Ngaini, Luluk Nurul; Khairunisa, Nurfita
Jurnal As Sibyan Vol 7 No 2 (2024): As Sibyan: Jurnal Kajian Kritis Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52484/as_sibyan.v7i2.662

Abstract

In recent years, many elementary schools/ Sekolah Dasar (SD) and Islamic primary schools/Madrasah Ibtidaiyah (MI) have depended primarily on the national curriculum. However, Madrasah Ibtidaiyah (MI) can benefit from adopting innovative curriculum models to strengthen its role in the community and create a strong brand identity. This study investigates the balance and consistency of a local curriculum grounded in diniyah (Islamic religious) education, analyzed through the Curricular Spider Web model. Using a qualitative case study approach, data were collected through semi-structured interviews with five teachers and a school principal and classroom observations. Data analysis was conducted through data condensation, display, and verification processes. The findings reveal that the curriculum at Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Nahdlatul Ulama Brunosari aligns well with the Spider Web model's components. However, challenges remain, particularly in the teacher’s role component, as some students continue to struggle with material mastery, indicating a need for further support and adaptation in curriculum delivery