Endi Pramudya Laksana, Endi Pramudya
Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Visual Acuity Before and After Treatment in Patients with Chemical Injuries at the National Eye Center, Cicendo Eye Hospital, Bandung from 2010 to 2011 Laksana, Endi Pramudya; Ratnaningsih, Nina; Farenia S, Reni
Althea Medical Journal Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Althea Medical Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.338 KB)

Abstract

Background: Chemical trauma is one of the emergency cases in ophthalmology since it can lead to severe, permanent blindness if not immediately treated. This study aimed to reveal pre- and post-therapy visual acuity on patients with chemical trauma at theNational Eye Center, Cicendo Eye Hospital, Bandung.Methods: This study was performed on 40 patients’ medical records from the National Eye Center, Cicendo Eye Hospital Bandung from January 2010 to January 2011 as secondary data, using the descriptive retrospective method. The data were divided into two groups: acid and alkali trauma. The collected data were analyzed and presented in tables.Results: Chemical trauma cases were mostly caused by caustic soda (17/40) whereas the least were caused by vinegar (3/40) and commonly occurred on adult patients in the right eye on alkali trauma. Patients with chemical trauma generally had normal eyesight before therapy.The number of patients with acid and alkali trauma who experienced improved eyesight after therapy alkali were similar (3 patients) while  worsening symptoms occurred  in one patient with alkali chemical trauma from mild to medium  low vision.Conclusions: There are some improvements of visual acuity after treatment in patients with chemical injuries. DOI: 10.15850/amj.v2n3.482
Tatalaksana Glaukoma Primer dan Sekunder Pada Anak : Serial Kasus Laksana, Endi Pramudya; Amiruddin, Primawita O
Oftalmologi : Jurnal Kesehatan Mata Indonesia Vol 3 No 3 (2021): Jurnal Oftalmologi
Publisher : Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/ojkmi.v3i3.19

Abstract

Pendahuluan: Glaukoma dapat menyebabkan terjadinya kebutaan permanen, dikarenakan terjadinya peningkatan tekanan intraokular (TIO) dan kerusakan saraf optik. Terapi medikamentosa pada kasus glaukoma anak, memiliki respon yang kurang baik dan sering membutuhkan tatalaksana pembedahan seperti trabekulektomi, implantasi tube shunt dan siklodestruksi. Tujuan: Untuk menjelaskan karakteristik klinis dan tatalaksana pada 3 pasien anak dengan glaukoma. Laporan Kasus: Kasus 1, anak perempuan usia 4 tahun dengan glaukoma sekunder pada kedua mata akibat mikrosferofakia, dilakukan implantasi tube shunt pada kedua mata dengan hasil post operative day (POD) 1 tekanan bola mata kiri tetap tinggi. Kasus 2, anak perempuan usia 10 tahun dengan juvenile open angle glaucoma (JOAG) kedua mata, dilakukan trabekulektomi dengan antimetabolit untuk mata kiri dengan POD 1 TIO mata kiri normal. Kasus 3, bayi perempuan usia 2 bulan dengan glaukoma sekunder mata kanan akibat disgenesis pada segmen anterior, dilakukan tatalaksana siklodestruksi pada mata kanan dengan TIO POD 1 tetap tinggi. Kesimpulan: Trabekulektomi, implantasi tube shunt dan siklodestruksi merupakan pilihan tatalaksana untuk pasien glaukoma pada anak dengan TIO yang tidak terkontrol secara medikamentosa. Pertimbangan dalam pemilihan tatalaksana pembedahan terdapat beberapa faktor seperti sumber daya medis di rumah sakit, pengalaman operator dan kondisi dari pasien itu sendiri. Pada laporan kasus ini belum dapat dinilai follow up jangka panjangnya sehingga keberhasilan terapi pada laporan kasus ini belum dapat dinilai.