Syamsuwir Syamsuwir
IAIN Batusangkar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penafsiran Ayat-Ayat Zakat Oleh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi dalam Buku Fadhilah Sedekah Muhammad Sofian; Syamsuwir Syamsuwir; Dapit Amril
Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya Vol 1, No 2 (2019): Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya
Publisher : IAIN Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.892 KB) | DOI: 10.31958/istinarah.v1i2.1776

Abstract

Abstrak: Penelitian ini berdasarkan bahwa Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi adalah seorang ahli hadits, akan tetapi ia menafsirkan ayat-ayat tentang zakat dalam buku Fadhilah Sedekah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan mendeskrifsikan tentang: Penafsiran pentingnya, keutamaan, ancaman bagi yang tidak menunaikan zakat oleh Maulana Muhammad Zakariyya Al-kandahlawi. Jenis penelitian adalah penelitian kepustakaan (library research). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada aplikasi metode penafsiran Al-Quran.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penafsiran Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi sebagai berikut: 1) Zakat memiliki dua kedudukan penting yaitu: Pertama pentingnya Zakat bagi Muzakki ialah muzakki bisa menjadi tuan terhadap hartanya, zakat membersihkan harta, jiwanya dan sifat kikir, melatih diri untuk selalu bersyukur, tidak mencintai dunia, dan mengutamakan kekayaan batin. Kedua pentingnya zakat bagi mustahiq ialah memperbaiki ekonomi umat. 2) Keutamaan bagi muzakki yaitu: membersihkan dosa, mengangkat derajat, menjadi orang ikhlas, dan menyuburkan akhlak tepuji. 3) Acaman diberikan kepada orang yang tidak menunaikan zakat ada 2 yaitu. Ancaman di dunia ada 2 yaitu: hukuman yang sifatnya langsung datang dari Allah Swt dan hukuman yang sifatnya dititipkan Allah Swt lewat para penguasa muslim yang taat. Ancaman atau hukuman di akhirat yaitu disetrika dengan harta yang tidak dizakatkan dan ular berbisa akan melilit lehernya
Syifa` dalam Perspektif Alquran Musri Sukmal; Syamsuwir Syamsuwir; Inong Satriadi
Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya Vol 1, No 2 (2019): Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya
Publisher : IAIN Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.952 KB) | DOI: 10.31958/istinarah.v1i2.1777

Abstract

Abstrak: Pokok permasalahan dalam penelitian ini Metode pengobatan yang terjadi di tengah masyarakat yang masih menggunakan cara dan sumber obat yang haram dalam pengobatan ketika terpapar suatu penyakit. Hal ini jelas bertentangan dengan sabda Nabi Saw  yang melarang umatnya berobat dengan menggunakan sesuatu yang haram, baik media ataupun cara berobat. Tujuan pembahasan ini adalah demi mengetahui dan menjelaskan bentuk pengobatan islami berdasarkan ayat-ayat Alquran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah konten analisis. Sedangkan metode pengumpul data yang digunakan ialah metode tafsir tematik (maudhu`i). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan Syifa`, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam  Alquran terdapat obat penawar (Syifa`) bagi segala bentuk penyakit orang-orang beriman. Baik itu penyakit yang terdapat dalam hati (ruhani) manusia maupun penyakit fisik (raga). Adapun cara mencegah penyakit dengan Alquran dilakukan dengan metode Neurofisiologi Alquran yaitu mendengarkan bacaan Alquran, baik yang dibaca sendiri maupun yang dibacakan orang lain dan dengan metode releksasi transendensi yaitu releksasi jiwa dengan membaca Alquran . Sedangkan cara penerapan ayat Alquran sebagai obat yaitu dengan beberapa metode yaitu pertama: ruqyah, dengan cara membacakan ayat-ayat ruqyah pada penderita yang sakit. Kedua: memperbanyak zikir pada Allah. Ketiga: mengikuti petunjuk Alquran. Keempat: memperbanyak berdoa kepada Allah.