Dapit Amril
IAIN Batusangkar

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STRATEGI TAHFIZH MANDIRI DI KALANGAN MAHASISWA IAIN BATUSANGKAR Risman Bustamam; Devy Aisyah; Dapit Amril
Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 10, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v10i4.7255

Abstract

This study aims to uncover and analyze the strategies used by IAIN Batusangkar students in the process of memorizing the Koran independently so that they are able to achieve phenomenal results. There are quite a number of students who pursue Al-Quran tahfizh in Batusangkar IAIN, spread in almost all study programs, semesters, and faculties, with a quantity of memorization between 2 to 20 juz more. The question is, how do they go through the process of tahfizh so that they succeed? This study uses a qualitative method with an empirical phenomenological approach, involving the main partisans of 12 students/hafizh/hafizah, with the criteria of having memorization of at least 3 juz Al-Qura. Data collection is done through in-depth interviews, observation, and study of documentation. The results showed that students at IAIN Batusangkar who performed tahfizh independently, in the midst of intense lecture and social activities faced with a number of obstacles, then they used a strategy by maintaining the stability of motivation to remain high, both intrinsic and extrinsic, utilizing all existing potential, and spiritual approach, and not dependent on one method and the media.
Figur Nabi Yusuf AS Bagi Kaum Milenial Dalam Menghadapi Era 4.0 Dapit Amril; Hafizzullah Hafizzullah
Jurnal Ulunnuha Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/ju.v8i3.1182

Abstract

Era 4.0 menuntut umat manusia, terutama generasi milenial untuk terbuka dengan berbagai kemajuan teknologi. Mereka dihadapkan dengan satu masa yang menuntut manusia untuk berlomba-lomba dalam mengembangkan skill dan intelektual, sehingga hal-hal spiritual seringkali terabaikan. Terabaikannya unsur-unsur spiritual membuat seseorang menjadikan unsur materi sebagai tolak ukur kesuksesan. Berkaca dari kisah Nabi Yusuf terutama yang diceritakan secara lengkap dalam surat Yusuf, penulis ingin kembali menghadirkan sosok figur seorang pemuda yang mampu menghadapi berbagai masalah ke dalam kehidupan era 4.0 sekarang ini. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian library research. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memahami surat Yusuf dengan utuh dengan pendekatan tafsir maudhu’i, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode content analysis. Hasil penelitian ditemukan Nabi Yusuf adalah sosok figur pemuda yang dari aspek material dari awalnya terbuang kemudian menjadi seorang yang memiliki segalanya, secara intelektual merupakan pemuda yang cerdas dan inspiratif, dan dari segi ruhani merupakan pribadi yang taat dan istiqamah dalam beragama.
ETIKA INFORMASI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN Dapit Amril
Alfuad: Jurnal Sosial Keagamaan Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : IAIN Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.937 KB) | DOI: 10.31958/jsk.v1i1.1157

Abstract

Events that occur in the Western hemisphere in seconds or minutes after that can be witnessed in the bedroom of people who are on the Eastern hemisphere continent. Likewise, events occurring in the Eastern hemisphere can be seen today by people in the Western Hemisphere. Indeed, societies’ lives can not be separated from rumors; this is caused by the existence of three types of people: First are the people who use the issue to damage the life of Islamic society, they are from the hypocrites and non-Muslims. The second is a person who easily receives the news and immediately conveys it to others without checking the truth. And the third is a person who easily mistake or quickly concluded then he immediately preach to others based on the false assumptions. The subject of this research is what and how the real description in the interpretation of the verses of the Qur'an about the information with analyzes the subject matter to give a certain concept of information. The discussion is based on the references to verses of the Qur'an and Hadiths that deal with the issues discussed. The purpose of this study is as follows; First, to know clearly about the ethics that provide the information so that the information submitted does not confuse the readers, listeners and viewers. Second, is to know clearly about ethics in receiving information in order to give guarantee of justice, balance and accuracy of the information.
Penafsiran Ayat-Ayat Zakat Oleh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi dalam Buku Fadhilah Sedekah Muhammad Sofian; Syamsuwir Syamsuwir; Dapit Amril
Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya Vol 1, No 2 (2019): Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya
Publisher : IAIN Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.892 KB) | DOI: 10.31958/istinarah.v1i2.1776

Abstract

Abstrak: Penelitian ini berdasarkan bahwa Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi adalah seorang ahli hadits, akan tetapi ia menafsirkan ayat-ayat tentang zakat dalam buku Fadhilah Sedekah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan mendeskrifsikan tentang: Penafsiran pentingnya, keutamaan, ancaman bagi yang tidak menunaikan zakat oleh Maulana Muhammad Zakariyya Al-kandahlawi. Jenis penelitian adalah penelitian kepustakaan (library research). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada aplikasi metode penafsiran Al-Quran.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penafsiran Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi sebagai berikut: 1) Zakat memiliki dua kedudukan penting yaitu: Pertama pentingnya Zakat bagi Muzakki ialah muzakki bisa menjadi tuan terhadap hartanya, zakat membersihkan harta, jiwanya dan sifat kikir, melatih diri untuk selalu bersyukur, tidak mencintai dunia, dan mengutamakan kekayaan batin. Kedua pentingnya zakat bagi mustahiq ialah memperbaiki ekonomi umat. 2) Keutamaan bagi muzakki yaitu: membersihkan dosa, mengangkat derajat, menjadi orang ikhlas, dan menyuburkan akhlak tepuji. 3) Acaman diberikan kepada orang yang tidak menunaikan zakat ada 2 yaitu. Ancaman di dunia ada 2 yaitu: hukuman yang sifatnya langsung datang dari Allah Swt dan hukuman yang sifatnya dititipkan Allah Swt lewat para penguasa muslim yang taat. Ancaman atau hukuman di akhirat yaitu disetrika dengan harta yang tidak dizakatkan dan ular berbisa akan melilit lehernya
KONSEP MAKAR DAN CARA MENGATASINYA DALAM PERSPEKTIF AL QUR’AN Dapit Amril; Hafizzullah Hafizzullah
Al FAWATIH:Jurnal Kajian Al Quran dan Hadis Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.036 KB) | DOI: 10.24952/al fawatih.v1i1.2661

Abstract

Kejahatan atau kekerasan adalah suatu fenomena yang sering kita dengar dan kita lihat, baik di media massa maupun realitas yang ada di sekitar lingkungan dan masyarakat kita. Al-Qur’an sendiri dengan tegas mengatur hukuman bagi orang-orang yang melakukan tindak kejahatan, tetapi tetap saja sulit untuk mencegah adanya kejahatan secara menyeluruh. Pokok pembahasan pada penelitian ini bagaimana gambaran yang utuh dan jelas tentang konsep makar dan cara mengatasinya dalam perspektif Al-Qur’an dengan menganalisis pokok bahasan sehingga melahirkan konsep tertentu terhadap konsep makar. Pembahasannya dilakukan berdasarkan rujukan kepada ayat al-Qur’an dan Hadits yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara jelas hakikat makar serta cara mengatasinya menurut perspektif Al-Qur’an. Jenis penelitian ini adalah Library Risearch. Adapun teknik pengumpulan data melalui metode ijmâli (global), dan analisis data menggunakan metode content analysis. Hasil penelitian ini adalah makar atau biasa disebut pemberontakan adalah suatu fenomena yang sering terjadi dalam sebuah negara. Hukuman perbuatan makar ini telah diatur dalam hukum pidana islam (Fiqh Jinayah) yang diambil dari nash baik dari Al-Qur'an maupun as-Sunnah dan regulasi negara republik Indonesia yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), diantara perbuatan yang berhubungan dengan tindakan makar adalah Pembunuhan, tindak pidana penganiyaan, tindak pidana terorisme, tindak pidana pencurian dan lain-lain.
ETIKA INFORMASI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN Dapit Amril
Alfuad: Jurnal Sosial Keagamaan Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31958/jsk.v1i1.1157

Abstract

Events that occur in the Western hemisphere in seconds or minutes after that can be witnessed in the bedroom of people who are on the Eastern hemisphere continent. Likewise, events occurring in the Eastern hemisphere can be seen today by people in the Western Hemisphere. Indeed, societies’ lives can not be separated from rumors; this is caused by the existence of three types of people: First are the people who use the issue to damage the life of Islamic society, they are from the hypocrites and non-Muslims. The second is a person who easily receives the news and immediately conveys it to others without checking the truth. And the third is a person who easily mistake or quickly concluded then he immediately preach to others based on the false assumptions. The subject of this research is what and how the real description in the interpretation of the verses of the Qur'an about the information with analyzes the subject matter to give a certain concept of information. The discussion is based on the references to verses of the Qur'an and Hadiths that deal with the issues discussed. The purpose of this study is as follows; First, to know clearly about the ethics that provide the information so that the information submitted does not confuse the readers, listeners and viewers. Second, is to know clearly about ethics in receiving information in order to give guarantee of justice, balance and accuracy of the information.