Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KAJIAN DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT AKTIFITAS BERMUKIM DI KELURAHAN BHAYANGKARA DISTRIK JAYAPURA UTARA Mercyana T Zebua
DINAMIS Vol 2 No 12 (2017): DINAMIS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang menyelaraskan antara tingkat kebutuhan akibat pertumbuhan penduduk dengan lingkungannya. Perkembangan pembangunan sangat mempengaruhi kestabilan kondisi lingkungan dan akan meningkatkan pula dampak terhadap lingkungan. Pembangunan yang terus berkembang di Kota Jayapura juga diakibatkan karena pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk meningkatkan pula aktifitas bermukim, dalam hal ini dapat dilihat dengan semakin berkembangnya pembangunan perumahan untuk masyarakat. Kelurahan Bhayangkara memiliki luas 13,57 km2 dan jumlah penduduk 13.117 jiwa. Aktivitas bermukim masyarakat di Kelurahan Bhayangkara ada yang dilakukan secara legal maupun tidak legal, hal ini menyebabkan peningkatan dampak lingkungan akibat peningkatan aktivitas bermukim seperti tanah longsor, banjir, pemukiman padat penduduk, lingkungan pemukiman yang tidak sehat dan lain-lain. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik observasi partisipasi pasif, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis yang digunakan yakni teknik analisis data secara deskriptif kualitatif untuk mengetahui aktivitas pemukiman di Kelurahan Bhayangkara RT 01 RW 07 Distrik Jayapura Utara, untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan lingkungan dan mengetahui upaya penegakkan peraturan daerah terhadap aktifitas bermukim. Hasil penelitian ini diharapkan mampu mengidentifikasi kegiatan aktifitas bermukim dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya dampak lingkungan akibat aktifitas bermukim, serta upaya-upaya pemerintah daerah dan masyarakat setempat dalam mengatasi dampak lingkungan sehingga tercipta lingkungan permukiman yang sehat, nyaman, aman dan selaras dengan lingkungan.
Analisis Ruang Terbuka Hijau Sebagai Taman Kota Terhadap Konsep Kota Layak Anak Di Kota Jayaputa Mercy T Zebua
DINAMIS Vol 2 No 12 (2016): DINAMIS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58839/jd.v2i12.135

Abstract

Kota yang ideal adalah kota
ANALISIS HEMAT ENERGI PADA SELUBUNG BANGUNAN BIRO LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA DINAS PUPR PROVINSI PAPUA DENGAN OTTV Indah Sari Zulfiana; Bernard Harianja; Muhammad Amir Salipu; Mercyana t. Zebua
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 10, No 2 (2022): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v10i2.1542

Abstract

Building performance is a necessity in the context of a sustainable built environment. The design of buildings that involve the study of building performance has been contained in Law Number 30 of 2007 concerning Energy and Government Regulation Number 70 of 2009 concerning Energy Conservation. The purpose of this energy-efficient building analysis is to determine the level of energy savings of the Papua Province Procurement Services Bureau building that uses a shading device as a control for excess solar radiation intensity by using the Overall Thermal Transmitte Value (OTTV) calculation using the energy saving rate parameter based on SNI 6389:2011, where the building is said to be energy efficient if the OTTV shows a figure of less than 45 W/m2. The results show the number 34.02 W/m2, which means the building can be said to be an energy-efficient building.
PELESTARIAN HUTAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT DAN STRATEGI PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI KAMPUNG APAINABO DISTRIK UREI FASEI KAB. WAROPEN – PAPUA Mercyana Trianne Zebua
Jurnal PORTAL SIPIL Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Portal Sipil
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.417 KB)

Abstract

Mangrove is one of the main ecosystems found in the coastal area. From around 15.9million ha of mangrove forest in the world, approximately 27% are located in Indonesia. Morethan that, mangrove forests is one of the unique natural ecosystems, and it has very highecological and economical value. In 2010, Apainabo Village in District Urei Fasei Regency ofWaropen that is located in the coastal area has 5,672.85 ha area of mangrove forests. However,due to the damage of the mangrove forests in 2016, the extensive area of mangrove forests hasturned into 3,977 ha or it has decreased by 30%.This then led to an increasingly frequent floodingat Apainabo village in the event of a tidal wave. Forest damage often caused more by villagers’activities such as logging for firewood. To take care of the problem or this damage situation, wehave to do a rehabilitation of mangrove forests which are part of the management of mangroveforests by engaging the community. The main purpose of doing mangrove managementcommunity-based is to improve the welfare of the communities surrounding the mangrove forestsarea. The management and preservation of mangrove forests can be conducted with two mainconcepts. These two concepts are basically needed to give a legitimacy and an understanding thatthe mangrove forest needs a protection and a management so that mangrove ecosystems canremain sustainable. The two concepts are protection of mangrove forests and the rehabilitationof mangrove forests.
PERANAN HUTAN KOTA DALAM PERMASALAHAN LINGKUNGAN DI KOTA JAYAPURA (Studi Kasus: Hutan Kota Abepura) Mercyana T Zebua
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 02 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.158 KB)

Abstract

Perubahan kondisi lingkungan yang sering terjadi saat ini dapat berpengaruh buruk terhadap manusia. Hal ini dapat dilihat dari berbagai bentuk perusakan lingkungan, seperti pencemaran udara, pencemaran air, dan menurunnya kualitas lingkungan akibat bencana alam, hal ini tentunya bisa berdampak global pada lingkungan, khususnya bagi kesehatan masyarakat sendiri. Masalah lingkungan, seperti bencana banjir, bencana kekeringan, tanah longsor, kebakaran hutan, masalah sampah, dan meningkatnya kadar polusi udara merupakan masalah lingkungan yang sering kali terjadi. Tidak terselesaikannya atau berlarut-larutnya masalah lingkungan akan menghancurkan potensi peningkatan kualitas hidup dan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang. Termasuk adanya kemerosotan kualitas lingkungan bisa berdampak buruk bagi kenyamanan lingkungan, khususnya bagi kehidupan manusia. Pada daerah perkotaan fungsi hutan kota sangat penting. Hutan kota merupakan pendekatan dan penerapan salah satu atau beberapa fungsi hutan dalam kelompok vegetasi di perkotaan untuk mencapai tujuan proteksi, rekreasi, estetika, dan kegunaan fungsi lainnya bagi kepentingan masyarakat perkotaan. Untuk itu, hutan kota tidak hanya berarti hutan yang berada di kota, tetapi dapat pula berarti bahwa hutan kota dapat tersusun dari komponen hutan, dan kelompok vegetasi lainnya yang berada di kota, seperti taman kota, jalur hijau, serta kebun dan pekarangan. Hutan Kota Abepura-Kota Jayapura merupakan salah satu hutan kota yang berfungsi sebagai hutan lindung dengan luas 561,2 ha. Hutan kota Abepura terbentuk secara alamiah dan lebih berfungsi estetika atau untuk keindahan kota. Hal ini perlu di perbaiki dengan kerjasama antara pemerintah dan masyrakat sehingga fungsi lingkungan hutan dapat tercapai.
Kajian Lingkungan Kawasan Pemukiman Padat Penduduk Di Kelurahan Hamadi Dan Kelurahan Entrop Distrik Jayapura Selatan Mercyana Trianne Zebua
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.784 KB)

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk pada suatu daerah akan meningkatkan pula kebutuhan akan permukiman. Tetapi peningkatan akan permukiman tidak didukung dengan ketersediaan lahan yang cukup. Tujuan penulisan ini adalah, guna mengetahui kondisi permukiman padat penduduk dan mengetahui sarana prasarana pada kawasan padat penduduk, serta membuat penataan kawasan padat penduduk berwawasan lingkungan. Maka telah dilakukan penelitian pada Kawasan permukiman padat penduduk di Kota Jayapura Distrik Jayapura Selatan Kelurahan Hamadi dan Kelurahan Entrop. Metode yang digunakan adalah wawancara dan kuisioner yang dianalisis menggunakan Powersim dan Analysis Hierachy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi permukiman padat penduduk di Kelurahan Hamadi dan Kelurahan Entrop termasuk dalam permukiman padat penduduk sedang dengan kondisi permukiman yang tidak sesuai dengan standar permukiman yang berkelanjutan. Sarana dan prasarana perlu penataan dan perbaikan sehingga tidak semakin merusak lingkungan. Kebijakan pemerintah perlu dibuat untuk penataan kawasan padat penduduk, mulai dari pendataan jumlah rumah, kelayakan terhadap lahan terbangun, saknsi tegas bagi yang membangun didaerah yang tidak layak bangun dan partisipasi masyarakat melalui tokoh adat dan agama perlu di tingkatkan.
PENGARUH DESAIN INTERIOR PERPUSTAKAAN DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN DAERAH PROPINSI PAPUA Mercyana Trianne Zebua
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.085 KB)

Abstract

Desain Interior perpustakaan merupakan unsure penting dalam pengembangan perpustakaan. Tingkat kenyamanan yang meliputi sarana prasarana dan fasilitas yang disediakan bagi pembaca sangat berpengaruh terhadap pengunjung pada perpustakaan. Namun masih jarang perpustakaan yang mau menyisihkan dananya untuk pengembangan desain interior, kebanyakan dana dialokasikan untuk penambahan koleksi. Desain interior perpustakaan yang baik, akan menyebabkan pengunjung perpustakaan merasa nyaman, aman, dan produktif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ada atau tidaknya pengaruh desain interior terhadap kenyamanan pengguna di perpustakaan daerah Propinsi Papua dan mengetahui variabel desain interior yang berpengaruh dominan terhadap kenyamanan pengguna di perpustakaan yang akan mendorong peningkatan minat baca bagi pengunjung di Perpustakaan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang ditimbulkan oleh desain interior yang meliputi ruang, variasi, hirarki, area personal, pencahayaan, tata suara, suhu udara, perawatan, kualitas udara, gaya dan fashion terhadap kenyamanan pengguna di perpustakaan Perpustakaan Daerah Propinsi Papua.
SIMBOL KEAMANAN DALAM PERMUKIMAN SUKU HUBULA DI LEMBAH BALIEM, PAPUA M Amir Salipu; Mercyana T Zebua
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.313 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v11i2.931

Abstract

Tradisi perang suku dalam masyarakat Hubula pada masa lalu memiliki kaitan dengan konsep pemilihan lokasi dan penataan ruang serta bentuk bangunan pada permukiman silimo. Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana tata ruang dan teritorialitas membentuk simbol keamanan dalam permukiman. Bagaimana proses dan faktor pendukung terbentuknya permukiman silimo ditinjau dari aspek relasi alam, relasi sosial, dan relasi leluhur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Metode fenomenologi digunakan untuk menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Metode ini akan mempermudah untuk mendeskripsikan informasi pada tingkat abstraksi yang tinggi sehingga dapat memaknai permukiman silimo sebagai simbol keamanan dalam kebudayaan suku Hubula. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah konsep keamanan permukiman, baik modern maupun tradisonal, sangat terkait dengan teritorialitas dan menghindari 3 (tiga) aspek dalam permukiman yaitu: 1). Stranger Danger (tidak saja kepada manusia, ketakutan juga kepada hantu), 2). Risk (batasan-batasan ruang yang nyata maupun simbolik), 3). Affect effect (ruang-ruang yang terbentuk merupakan countersites sebagai sistem keamanan).
REDESAIN KANTOR BADAN PELAYANAN PUSAT PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA BAPTIS PAPUA (BPP-PGBP) DI KOTA JAYAPURA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN Wenda, Letius; Zebua, Mercyana T; Wally, Johanes F; Pearlyn, Maria P
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 14 No 02 (2024): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Redesain kantor merupakan upaya untuk meningkatkan fungsi, kenyamanan, dan efisiensi tata ruang tanpa mengubah peran utama bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan redesain Kantor Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua (BPP-PGBP) di Kota Jayapura dengan pendekatan arsitektur modern agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih optimal, baik dari segi tata ruang, sirkulasi, aksesibilitas, maupun pemanfaatan infrastruktur yang tersedia. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, observasi lapangan, wawancara, penyebaran kuesioner, dan studi banding terhadap desain kantor gereja atau organisasi keagamaan lain. Analisis dilakukan dengan mempertimbangkan aspek fungsional, estetika, keberlanjutan, serta integrasi arsitektur modern dengan nilai budaya setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa redesain kantor ini perlu mempertimbangkan efisiensi tata ruang, ketersediaan fasilitas, sistem sirkulasi, serta pemanfaatan material yang mendukung keberlanjutan. Redesain yang dirancang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan bagi pengguna kantor, sekaligus mencerminkan identitas organisasi keagamaan yang lebih modern dan profesional.