Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PEMANFAATAN SISTEM IRIGASI TETES (SIT) ORGANIK PADA TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum Frutescens L.) DI KELURAHAN DEMBE I, KECAMATAN DEMBE, PROVINSI GORONTALO Jafar, Muh. Iqbal; Tamrin, Moh. Muhrim; Zulfiana, Indah Sari
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 18 No. 3 (2018): ECOSYSTEM September - December 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan pemanfaatan Sistem Irigasi Tetes (SIT) organik di bidang pertanian dalam usaha mengatasi kondisi kekeringan sekaligus memenuhi kebutuhan hara bagi komoditi pertanian yang diberdayakan oleh petani. Cekaman kekeringan, tingginya serangan hama dan penyakit serta rendahnya kesuburan tanah disebabkan oleh penggunan pupuk anorganik berdampak pada produktivitas panen cabai rawit yang berujung pada kesejahteraan petani, untuk itu tim Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Universitas Ichsan Gorontalo melakukan upaya pemecahan masalah dengan merancang dan membuat sistem irigasi tetes, membuat screen house untuk mengatasi serangan hama dan penyakit pada tahap pembibitan dan memberikan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) urin sapi serta menkombinasikan pemggunaan SIT dengan penggunaan POC guna mendorong peningkatan produksi serta melakukan introduksi, edukasi, dan pendampingan penggunaan SIT organik. Kegiatan ini memberikan dampak terhadap peningkatan produksi dan produktivitas panen cabai rawit , mendorong peningkatan kualitas kesuburan tanah serta menekan efek negatif limbah hasil pertanian. Petani mitra di Kecamatan Dembe, Kelurahan Dembe I umumnya bercocok tanam cabai rawit namun kondisi kekeringan menyebabkan kebutuhan air untuk lahan pertanian tidak mencukupi sehingga menjadi beban bagi petani dalam mencapai produksi cabai rawit yang optimum bahkan ancaman kegagalan panen sering melanda, untuk itu dibutuhkan adopsi teknologi baru dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh petani. Melalui program PKM ini mampu mendorong peningkatan produksi dan produktivitas cabai rawit melalui pemanfaatan SIT sehingga kebutuhan air tetap terpenuhi, meningkatkan pemahaman dan pengetahuan petani dalam mengelola tanaman cabai rawit dengan menggunakan POC urin sapi, serta memberikan edukasi tata cara pengoperasian dan perawatan SIT organik. Kedua mitra dalam kegiatan program ini berdomisili di Kelurahan Dembe I Kota Gorontalo, dengan metode yang digunakan dalam mengatasi kekeringan dan peningkatan kesuburan tanah diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan pengetahuan petani.
KENYAMANAN TERMAL ADAPTIF MAHASISWA DI UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA Zulfiana, Indah Sari
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 9, No 1 (2021): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v9i1.952

Abstract

To get good quality learning, a comfortable study room is needed both visually, audally and thermally. Thermal comfort is greatly influenced by the climatic conditions of a region. In areas with high daily air temperature, high humidity and low air velocity, it is difficult to produce thermal comfort with natural air conditioning. Jayapura City is one of the cities in Indonesia with daily air temperature and high humidity and low air velocity. Therefore, adaptive processes are needed to achieve thermal comfort in spaces, including study rooms. Each human's adaptive thermal comfort is different according to local climatic conditions. The purpose of this study was to determine the adaptive thermal comfort of students in naturally ventilated classrooms at the Jayapura University of Science and Technology (USTJ) in the city of Jayapura, Papua, namely students 'neutrality, acceptance and thermal preferences, as well as students' adaptive behavior in achieving thermal comfort. This research was conducted in one of USTJ's classrooms in Jayapura, Papua. Four environmental parameters were measured, namely temperature, humidity, wind speed, and mean radiant temperature (MRT). The data were obtained through filling out a questionnaire to 100 USTJ students during the space measurement. Thermal neutrality data were analyzed using regression analysis using SPSS software, while thermal acceptance and preference and adaptive behavior were analyzed based on the results of the questionnaire answers. The results showed that USTJ students' thermal neutrality was at 29.°C Ta or 29.55°C Top. all students can accept the thermal conditions of the room, but 59% of students choose to want the room to be cooler due to their thermal preferences. The adaptive behavior that is carried out is turning on the fan, picking up objects to be used as a fan, leaving the room and drinking more often.
Efektifitas Material Akustik Pengendali Kebisingan pada Ruang Genset di Pusat Perbelanjaan di Gorontalo Haisah Siti; Indah Sari Zulfiana
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 4, No 2 (2018): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v4i2.515

Abstract

Shopping centers construction have to do a good building management so it would have a comfort for visitors. One of comfort things that should get the attention is audial comfort. In Gorontalo City, Most of the electricity users choose to use electricity from Generator set supply, this results an increase in noise. The rotors of the electrical generators basically can be controlled by the use of box silent that has been specially designed so that it can prevent noise. In addition on the control of noise to the same type of chambers electrical generators may also be convened with arranging in layer interior of the same type of chambers with the material acoustic absorbed sound. The use of acoustic material sound-absorbent can work effectively with right material, in accordance with the degree of hardness sound taking place in the room. This research takes the generator chamber in one of shopping centers in Gorontalo. Generator chamber in this study has been tasted in two treatment tests of space generator. In first test, the wall of the coated material dampers from Styrofoam with thickness 2 cm, and obtained percent reduction noise of 8,32 % , While in the second test by using layers Styrofoam and rugs are able to reduce noise into 17,58 %. The final result of the research found is that the previous noise of 95db can be reduced to 78,3db.
Kenyamanan Termal Adaptif Rumah Tinggal di Kota Timika Papua Indah Sari Zulfiana
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 7, No 2 (2019): Vol 7, No 2 (2019): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v7i2.750

Abstract

Indonesia merupakan negara beriklim tropis dengan temperatur dan kelembaban yang tinggi di beberapa kota termasuk di Timika. Hal ini menyebabkan kondisi termal yang tidak nyaman serta penggunaan standar kenyamanan ruang yang ada sering berbeda dengan persepsi penghuni sehingga mengakibatkan pemborosan energi pendingin ruang.Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui kenyamanan termal adaptif pada penghuni rumah tinggal sederhana berventilasi alami di kota Timika, yakni kenetralan, keberterimaan dan preferensi termal penghuni, dan (2) mengetahui perilaku adaptif penghuni dalam pencapaian kenyamanan termal individu. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu rumah tinggal berventilasi alami pada salah satu perumahan di daerah urban dan suburban di kota Timika. Digunakan pengukuran empat parameter lingkungan, yakni suhu, kelembaban, kecepatan udara, dan mean radiant temperature (MRT).Data diperoleh melalui pengisian kuesioner kepada seratus responden di daerah urban dan suburban.Data kenetralan termal dianalisis dengan analisis regresi menggunakan software SPSS 19, sedangkan keberterimaan dan preferensi termal serta perilaku adaptif dianalisis berdasarkan hasil dari jawaban kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenetralan termal yang tinggi, yaitu 30.560C Top pada daerah urban dan 30.170C Toppada daerah suburban. Lebih dari 90% responden dapat menerima kondisi termal setempat.Akan tetapi, lebih dari 50% menginginkan kondisi termal menjadi lebih sejuk.Perilaku yang paling sering dilakukan responden dalam mencapai kenyamanan termal individu, yakni menyalakan kipas angin.
ANALISIS KENYAMANAN TERMAL RUANG KELAS DI UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA DENGAN MENGGUNAKAN ECOTECT Indah Sari Zulfiana
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 8, No 2 (2020): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v8i2.884

Abstract

Selain menggunakan pengukuran secara langsung dengan menggunakan alat ukur, kenyamanan termal juga dapat diketahui dengan melakukan simulasi menggunakan aplikasi, salah satunya yaitu “ecotect”. Untuk itu dilakukan penelitian terkait dengan kenyamanan termal salah satu ruang kuliah di Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) dengan menggunakan ecotect. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kenyamanan termal ruang dan strategi/alternatif desain yang mendekati kenyamanan termal dengan menggunakan simulasi melalui aplikasi ecotect. Penggambaran eksisting ruang kelas dilakukan (Ruang Gambar FTSP, USTJ) lengkap dengan material serta warna ruang. Setelah itu, dilakukan penggambaran kembali di ecotect yang telah dimasukkan data iklim kota Jayapura. Tiga strategi/alternatif desain digunakan berdasarkan teori-teori desain kenyamanan termal dalam ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu di dalam ruangan setelah dilakukan simulasi yaitu 34ºC. Penambahan material insulasi pada atap dapat menurunkan suhu ruangan menjadi 24ºC. Adapun 2 strategi/alternatif desain lainnya tidak menunjukkan perubahan suhu pada ruang.
Kenyamanan Lingkungan Termal Ruang Kuliah (C4) Fakultas Teknik Universitas Ichsan Gorontalo Indah Sari Zulfiana
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 7, No 1 (2019): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v7i1.637

Abstract

Kenyamanan termal suatu ruang kuliah diperlukan untuk mendukung proses penerimaan pembelajaran oleh mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kenyamanan lingkungan termal pada ruang kuliah (C4) Fakultas Teknik Universitas Ichsan Gorontalo dengan menggunakan sistem penghawaan buatan (AC). Kuisioner dibagikan kepada 30 mahasiswa Teknik Arsitektur dengan menggunakan sensasi termal ASHRAE, penerimaan kondisi termal serta preferensi termal. Bersamaan dengan itu dilakukan pengukuran lapangan untuk mengetahui temperatur udara (Ta), kelembaban relatif (RH), Mean Radiant Temperature (MRT) dan kecepatan udara (Va). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50% mahasiswa memilih agak dingin pada sensasi termalnya sedangkan 97% dapat menerima keadaan termal ruang, dan hampir 70% mahasiswa tidak menginginkan perubahan kondisi termal pada ruangan tersebut.
Peranan Ibu Rumah Tangga Terhadap Terciptanya Ruang Publik Di Kawasan Padat Penduduk Pattingalloang Makassar Indah Sari Zulfiana
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 5, No 1 (2017): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v5i1.209

Abstract

AbstractHousewives on the densenly populated Pattingalloang inclined to conduct social interaction so as to create the common room that support their social activities. The research was conducted to obtain activity relations houswife in creating public space, that use of public space in support of their activities, and open of the sirculation seen from the results field observation. The qualitative methode done with the observation done by means of observation in the field of public space and the placement circulation users. So, in do interview on housewives activity. How close the relationship between the interanct are also observed to know reason the social interactin in each place. The result showed that public space deliberately created to accommodate social activities used in the maximum like eat together, nap, cook together and others. In addition, the match between the is one of an important reason to social interaction.Keywords: housewives activity, public space, usage of space, space pattern  AbstrakIbu rumah tangga pada kawasan permukiman padat penduduk Pattingalloang memiliki kecenderungan untuk berinteraksi sosial sehingga menciptakan ruang bersama yang dapat mendukung aktivitas sosialnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan aktivitas ibu-ibu dalam menciptakan ruang publik, pemanfaatan ruang publik tersebut untuk mendukung aktivitasnya serta hubungan kedekatan yang nampak dari pola sirkulasi yang terlihat dari hasil pengamatan lapangan. Metode kualitatif dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan terhadap ruang-ruang publik yang tercipta, penempatan serta alur sirkulasi dari setiap pengguna. Untuk itu, dilakukan wawancara tentang aktivitas-aktivitas ibu-ibu sebagai objek penelitian. Seberapa dekat hubungan antar pelaku yang berinteraksi juga diamati untuk mengetahui alasan-alasan terjadinya interaksi sosial pada masing-masing tempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata ruang publik yang ada sengaja dibuat oleh ibu-ibu pada kawasan tersebut sebagai bagian dari ruang sosial yang dimanfaatkan secara maksimal tidak hanya menampung kegiatan sosial, tetapi juga mencakup kegiatan lain seperti makan bersama, tidur siang, masak bersama, dan lain sebagainya. Selain itu, alasan kecocokan antar penghuni merupakan salah satu alasan penting dalam melakukan interaksi sosial.Kata kunci: aktivitas ibu rumah tangga, ruang publik, pemanfaatan ruang, pola ruang 
ANALISIS HEMAT ENERGI PADA SELUBUNG BANGUNAN BIRO LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA DINAS PUPR PROVINSI PAPUA DENGAN OTTV Indah Sari Zulfiana; Bernard Harianja; Muhammad Amir Salipu; Mercyana t. Zebua
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 10, No 2 (2022): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v10i2.1542

Abstract

Building performance is a necessity in the context of a sustainable built environment. The design of buildings that involve the study of building performance has been contained in Law Number 30 of 2007 concerning Energy and Government Regulation Number 70 of 2009 concerning Energy Conservation. The purpose of this energy-efficient building analysis is to determine the level of energy savings of the Papua Province Procurement Services Bureau building that uses a shading device as a control for excess solar radiation intensity by using the Overall Thermal Transmitte Value (OTTV) calculation using the energy saving rate parameter based on SNI 6389:2011, where the building is said to be energy efficient if the OTTV shows a figure of less than 45 W/m2. The results show the number 34.02 W/m2, which means the building can be said to be an energy-efficient building.
KENYAMANAN LINGKUNGAN TERMAL RUANG GAMBAR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA Indah Sari Zulfiana T
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 02 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.114 KB)

Abstract

Kenyamanan lingkungan termal sangat diperlukan dalam proses perkuliahan. Untuk itu dilakukan penelitian terkait dengan kenyamanan lingkungan termal ruang kuliah di Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Sains dan Teknologi Jayapura, agar dapat diketahui tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh mahasiswa pada ruang tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kenyamanan lingkungan termal pada ruang kuliah Arsitektur (Ruang Gambar) FTSP dengan menggunakan sistem penghawaan alami. Kuisioner dibagikan kepada 35 mahasiswa Arsitektur dengan menggunakan sensasi termal ASHRAE, penerimaan kondisi termal serta preferensi termal. Bersamaan dengan itu dilakukan pengukuran lapangan untuk mengetahui temperatur udara (Ta), kelembaban relatif (RH), Mean Radiant Temperature (MRT) dan kecepatan udara (Va).Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 57,1% mahasiswa (20 renponden) memilih netral pada sensasi termalnya walaupun temperatur menunjukkan angka yang tinggi yaitu 31,4⁰C, 77% dapat menerima kondisi termal ruangan dan sebanyak 80 % menginginkan agar ruangan menjadi lebih sejuk.
PERANCANGAN APARTEMEN DI KABUPATEN JAYAPURA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU Fatima Tomi; Indah Sari Zulfiana; Inayatul Ilah Nashruddin
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.161 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v12i1.1073

Abstract

Perkembangan Kabupaten Jayapura dapat dilihat dari jumlah penduduk yang terus meningkat diikuti dengan berkurangnya lahan untuk pembangunan dan bertambahnya kepadatan penduduk. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya kualitas kelayakan hunian yang merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai tempat berteduh dan berlindung, dan juga berkurangnya fasilitas sosial, fasilitas umum, serta utilitas yang tidak dibangun dengan standar yang sama untuk setiap kawasan hunian. Apartemen merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tadi akan tetapi melihat perkembangan pada desain dan teknologi yang ada saat ini, banyak bangunan tinggi yang beroperasi tidak memperhitungkan pemakaian energi salah satunya pemakaian lampu pada siang hari, dan pemakaian AC secara berlebihan. Bangunan tinggi cenderung lebih boros dalam hal pemakaian energi. Kesalahan yang demikian akan sangat fatal ketika terjadi krisis ekonomi dan diperparah dengan kerusakan lingkungan sekitar serta akan berdampak pada kerusakan global. Untuk itu diperlukan perancangan bangunan yang berusaha meminimalkan pemakaian energi dan kerusakan lingkungan atau dikenal dengan konsep arsitektur hijau. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan konsep perancangan baik makro dan mikro untuk perencanaan apartemen dengan pendekatan arsitektur hijau di Kabupaten Jayapura. Metode penelitian yang dilakukan berupa studi literatur dan studi kasus dari bangunan apartemen dengan pendekatan arsitektur hijau, serta observasi yakni dengan melakukan pengamatan dan peninjauan secara langsung agar mendapat gambaran yang objektif terhadap lokasi perancangan. Tahap analisis dan perumusan dilakukan secara sistematis untuk mendapatkan konsep perancangan sesuai tujuan penelitian. Hasil penelitian ini berupa desain perencanaan yang meliputi konsep perencanaan, gambar kerja, dan gambar ilustrasi tiga dimensi.