Andri Kenti Gayatina
STIKes St. Elisabeth Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Pemeriksaan Fisik Anak Usia Sekolah Daerah Perkotaan Eka Wahyuningrum; Andri Kenti Gayatina; Natalia Ratna Yulianti
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 15, No 2 (2020): October
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.054 KB) | DOI: 10.30643/jiksht.v15i2.98

Abstract

Angka kesakitan anak di perkotaan relative lebih tinggi dibandingkan di pedesaan. Sekolah terlibat dalam penyelenggaraan kesehatan pada anak. Pencapaian angka partisipasi murni SD paling tinggi dibanding yang lain. Pemeriksaan fisik pada anak usia sekolah diperlukan untuk mendeteksi secara dini adanya masalah kesehatan pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran hasil pemeriksaan fisik anak usia sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif observasional. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah total sampling dengan sampel sejumlah 59 anak usia sekolah. Pengumpulan data dilakukan dengan pemeriksaan fisik secara lansung kepada responden. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden kelas 3 SD (22%) dan berjenis kelamin laki-laki (59,3%). Hasil pemeriksaan antopometri didapatkan rata-rata berat badan (32,94 vs 28,71), tinggi badan (131, 94 vs 129,79), IMT (32,94 vs 28,71) dan lingkar lengan atas (20,72 vs 19,02) didapatkan anak laki-laki lebih besar daripada anak perempuan. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan adanya masalah kesehatan mata (ketajaman penglihatan (88,1%)), masalah kesehatan gigi dan mulut (gigi kotor (72,9%); gigi berlubang (62,7%); tonsil membesar (16,9%); masalah kebersihan diri (kuku kotor (50,8%)) serta cedera (ada bekas luka (39%)). Masalah yang sering terjadi pada anak usia sekolah adalah masalah kesehatan mata, gigi dan mulut, kebersihan diri dan cedera. Hasil penelitian ini menyarankan untuk dilakukan penelitian tentang faktor- faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan mata gigi dan mulut, kebersihan diri dan cedera pada anak dan meningkatkan upaya promosi kesehatan kepada anak usia sekolah oleh tenaga kesehatan.
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG MEKANISME KOPING ADAPTIF, KESEHATAN TIDUR DAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK SEKOLAH Eka Wahyuningrum; Natalia Ratna Yulianti; Andri Kenti Gayatina
GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2020): NOPEMBER
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/gemassika.v4i2.554

Abstract

Background: Preliminary studies found variations in sleep habits, coping mechanism and cavities and dirty teeth on school-age children. Resolving health problems that occur in children requires a family center care approach. Objective: Increasing parental knowledge about sleep health and adaptive coping mechanism of children and increasing children’s knowledge about oral health. Method: This activity is carried out for 3 days. The first day and third day counseling about sleep health and dental and oral health for children through snakes and ladder’s game and video of tooth brush and sleep. Activity on second day was counseling to all parents of school children about adaptive coping mechanism and children's sleep health. Based on observations on these activities, several positive impacts were found including; 1)Children and parents were involved in activities, all children were involved and more than 50% of parents participated in the activity, 2)The child looks enthusastic of the games and videos that were shown, parents looked enthusiastic asking during the counseling. Results: There were significant increasing knowledge in children about oral health and significant increasing knowledge in parents immediately after counseling and decreasing knowledge after 3 months posttest. Conclusion: Counseling to parents and children were increasing knowledge soon after counseling.