Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah komunikasi pengajaran antara guru dan murid sudah sesuai dengan generasi milenial atau masih menggunakan cara-cara yang sudah lama. Terkait dengan pengajar di era milenial, guru harus memiliki perubahan cara berpikir, pola-pola pengajaran dan pola-pola komunikasi. Dalam era yang sarat dengan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, para ahli mengaktegori manusia ke dalam beberapa kelompok generasi. Pertama, generasi Babyboomers (lahir 1946 – 1964, dan disebut Builder. Kedua, Generasi X (lahir 1965 -1980, dan disebut actor/pelaku). Ketiga, generasi Y (lahir 1980/81 – 1994, dan disebut adapter/penyesuaian diri). Keempat, generasi Z (lahir 1995 -2010) dan Generasi Alpha (lahir 2011 – 2025). Setiap generasi diasumsikan para ahli dipengaruhi oleh informasi perkembangan teknologi, trend dan gaya hidup yang hampir sama. Sebagian guru masuk kategori generasi Babyboomers dan Builder, namun sebagian besar generasi X. Siswa adalah generasi Z yang sangat jauh berbeda dari gurunya. Mereka tidak tertarik kepada logika, mereka lebih mementingkan relasi antara guru dengan murid. Seorang guru agama Kristen harus mampu mengkomunikasikan pengajarannya dengan baik melalui relasi/komunikasi yang cocok dengan mereka. Itu sebabnya, seorang guru harus mau belajar dari sosok Guru Agung yaitu Tuhan Yesus Kristus dimana cara Dia mengkomunikasikan pengajaran-Nya dapat digunakan disepanjang zaman. Segala upaya Tuhan Yesus lakukan dalam melangsungkan pengajaran-Nya, kreatifitas serta pola-pola ketika mengajar sangat banyak, kaya dan unik, sehingga proses pengajaran-Nya tidak menjenuhkan, bahkan menjadi kesan tersendiri di pandangan para murid-Nya. Kata kunci: komunikasi, pengajaran, guru, siswa, milenial, Yesus, Kristen