p-Index From 2020 - 2025
1.116
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Tedc
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PERAN PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN DALAM PEMURIDAN DI PERGURUAN TINGGI Asmat Purba; Rudi M. S
Jurnal TEDC Vol 12 No 3 (2018): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.38 KB)

Abstract

Persekutuan mahasiswa Kristen di perguruan tinggi memiliki peranan yang sangat penting khusunya menjadikan mahasiswa menjadi murid Tuhan Yesus Kristus yang sejati. Selain membangun persaudaraan yang rukun sesama mahasiswa kristiani, mereka juga dibimbing sampai mereka serupa dengan Kristus. Persekutuan ini bukan hanya bertujuan supaya ada kesatuan dalam persekutuan mahasiswa, tetapi yang lebih jauh ialah untuk menjadikan mereka menjadi murid Tuhan Yesus Kristus.Tujuan akhir persekutuan mahasiswa Kristen ialah diharapkan PMK berperan dalam melaksanakan pemuridan di perguruan tinggi. Pelayanan dalam persekutuan mahasiswa di Perguruan Tinggi memiliki tempat yang unik dan strategis dimana mahasiswa dibangun dengan suatu visi yang akan menghasilkan pemuda/I yang sungguh-sungguh bisa menjadi garam dan terang dalam kehidupan keluarga, gereja, dan masyarakat dimanapun mereka ditempatkan oleh Tuhan. Peran persekutuan mahasiswa Kristen adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan agama Kristen di Perguruan tinggi. Tujuan persekutuan mahasiswa Kristen mengandung tiga aspek penting: a. Aims: tujuan yang akan dicapai pada akhirnya (menuju kedewasaan iman). b. Goals : tujuan yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu (paket). C. Objektives: tujuan yang hendak dicapai dalam proses persekutuan. Tujuan persekutuan mahasiswa Kristen ialah membangun kerohanian mahasiswa: bertobat, pertumbuhan iman, pemuridan, pembentukan spiritual, dan menjadi terang serta garam dunia. Diharapkan materi yang disampaikan dalam persekutuan mahasiswa Kristen dapat menyentuh ranah kognitif (pengetahuan), ranah afektif (perubahan sikap) dan psikomotor (perubahan tingkah laku). Kata Kunci: persekutuan, mahasiswa, Kristen, pemuridan, perguruan tinggi
SPIRITUALITAS ORANG TUA KRISTEN SEBAGAI PENDIDIK DALAM KELUARGA Asmat Purba
Jurnal TEDC Vol 15 No 2 (2021): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.977 KB)

Abstract

Spiritualitas orang tua sangat penting karena orang tua akan mendidik anak-anak dalam keluarga yang bertujuan untuk membangun spiritualitas mereka. Orang tua adalah imam dalam keluarga yang bertugas memimpin anak-anaknya mengenal Allah dan hidup berkenan kepada-Nya. Orang tua dituntut tidak hanya menafkahi fisik anak-anaknya saja tetapi pendidikan spiritualitas juga. Orang tua mesti memiliki spiritualitas yang baik, sehat, dewasa dan menjadi teladan, sehingga anak-anak yang dididiknya juga mengalami hal yang sama. Tujuan yang hendak dicapai melalui artikel ini ialah untuk menyadarkan para orang tua dan pemimpin Kristen khususnya gereja agar peduli kepada pembinaan spiritualitas orang tua khususnya mereka yang sedang mengasuh anak-anak dari kecil hingga dewasa. Dalam artikel ini, penulis berupaya memaparkan spiritualitas berdasarkan Alkitab dan menggunakan literatur. Spiritualitas harus dimiliki oleh orang tua dalam rangka memenuhi tugas dan panggilan sebagai pendidik dalam keluarga.
KARAKTER PENGAMPUNAN SEBAGAI PEMUTUS RANTAI PERMUSUHAN Asmat Purba
Jurnal TEDC Vol 9 No 2 (2015): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.296 KB)

Abstract

Tujuan pengampunan adalah untuk menyelesaikan pertikaian diantara kedua belah pihak. Pengampunan bukanlah semata-mata melupakan peristiwa yang lama maupun yang baru saja terjadi. Pengampunan berfungsi untuk memutus mata rantai permusuhan. Kenangan pahit akan selalu diingat. Namun, ketika seseorang sudah mengampuni kesalahan sang pelanggar maka tidak ada lagi rasa sakit di dalam hati sekalipun masih mengingat nama atau kenangan terhadap yang bersangkutan. Pengampunan adalah salah satu karakter Yesus Kristus yang rela mati di atas kayu salib demi mengampuni kesalahan umat manusia. Karakter pengampunan harus menjadi karakter orang Kristen sekalipun hal itu sulit. Firman Tuhan mengingatkan “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.” (Matius 6:14). Katakunci : karakter, permusuhan, pengampunan, umat
KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME DOSEN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM PERANNYA SEBAGAI PELAKSANA PASTORAL KONSELING Asmat Purba; Rudi M. S
Jurnal TEDC Vol 14 No 1 (2020): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.639 KB)

Abstract

Pada umumnya orang memandang bahwa tugas dosen pendidikan agama Kristen hanyalah mengajar saja lalu sesudah itu memberikan nilai akademik. Salah satu alasan dari anggapan ini ialah dosen dianggap melakukan tugas pembelajaran hanya di dalam kelas saja. Padahal tugas pemanusiaan manusia tidak hanya di lingkungan kelas saja melainkan di luar kelas juga seperti pertemuan mentoring dan pastoral konseling. Melalui pengajaran pendidikan agama Kristen, mahasiswa dimungkinkan mengalami pertobatan melalui pengajaran dan mahasiswa dapat ditolong untuk mengalami kesembuhan batin serta mengalami pemulihan konsep diri dari negatif ke positif. Kompetensi dan profesionalisme dosen dalam rangka pelayanan pastoral konseling kepada para mahasiswa sangat penting dan dibutuhkan. Keprofesionalan dosen tidak hanya dibatasi sebagai pengajar di dalam kelas tetapi juga perannya di dalam melaksanakan pelayanan pastoral konseling. Mengapa pastoral konseling dibutuhkan? Karena para mahasiswa datang dari berbagai latar belakang dan berbagai pergumulan hidup yang belum dituntaskan/dibereskan sebelumnya. Tujuan dari artikel ilmiah ini ialah untuk mengemukakan pentingnya pastoral konseling dilakukan kepada para mahasiswa Kristen di Perguruan Tinggi. Peran konseling dalam pengajaran Pendidikan Agama Kristen kepada mahasiswa memiliki tempat yang unik dan strategis karena para mahasiswa tidak hanya membutuhkan ilmu pengetahuan tentang agama, tetapi mereka juga membutuhkan pelayanan konseling. Kata Kunci: kompetensi, profesionalisme dosen, pendidikan agama Kristen, pastoral konseling.
PENDEKATAN HUKUM KOMUNIKASI MENURUT HOWARD G.HENDRICKS DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI PERGURUAN TINGGI DI BANDUNG Asmat Purba
Jurnal TEDC Vol 11 No 2 (2017): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.438 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ialah: untuk menjelaskan bagaimana pendekatan hukum komunikasi menurut Howard G.Hendricks dapat diterapkan untuk memberhasilkan pengajaran agama Kristen di perguruan tinggi. Seberapa jauhkah peran komunikasi yang baik antara dosen dengan mahasiswa dapat memberikan keberhasilan belajar agama Kristen di Perguruan Tinggi di Bandung. Komunikasi yang baik menjadi faktor penentu berhasiltidaknya pengajaran pendidikan agama Kristen di Perguruan Tinggi. Dosen dengan mahasiswa harus berkomunikasi dengan baik agar pesan penting yang disampaikannya dapat dimengerti oleh para mahasiswa. Tujuan pendidikan agama ialah untuk merubah kognitif, afektif (sikap), dan terjadinya perubahan tingkah laku mahasiswa (psikomotornya). Itulah sebabnya, dosen harus mampu mengkomunikasikan pengajarannya dengan baik agar mencapai keberhasilan dalam belajar. Alkitab berkata: “Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel di pinggan perak” (Amsal 25:11).
MEMATUHI PROTOKOL KESEHATAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN IMAN KRISTEN Asmat Purba
Jurnal TEDC Vol 15 No 1 (2021): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.625 KB)

Abstract

Artikel singkat ini membicarakan tentang mematuhi protokol kesehatan dan hubungannya dengan iman Kristen. Pembahasan dalam artikel ini didasarkan kepada Alkitab. Alkitab menyebut bahwa pemerintah berasal dari Allah dan orang Kristen diminta untuk taat kepada pemerintah sama seperti taat kepada Allah. Semua peraturan yang dibuat oleh pemerintah dimaksudkan untuk kebaikan seluruh umat manusia. Di masa pandemi Covid-19 ini, pemerintah telah mengeluarkan peraturan agar masyarakat melaksanakan protokol kesehatan untuk memutus penularan Covid-19. Namun fenomena yang terjadi di masyarakat ialah masih ada masyarakat secara sengaja melanggar protokol kesehatan, padahal sudah tahu bahwa perbuatan itu akan menambah jumlah yang terpapar Covid-19. Tujuan artikel ilmiah ini ialah agar orang Kristen sebagai warga negara yang baik dapat menjadi teladan di dalam mematuhi protokol kesehatan. Selanjutnya dikemukakan tugas dan tanggung jawab orang Kristen dalam mematuhi protokol kesehatan. Kata kunci: protokol kesehatan, pemerintah, iman Kristen.
METODE PELAYANAN YANG TEPAT DALAM PERTUMBUHAN IMAN MAHASISWA KRISTEN DI POLITEKNIK TEDC BANDUNG Asmat Purba
Jurnal TEDC Vol 8 No 3 (2014): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.481 KB)

Abstract

Metode bukanlah tujuan, metode hanya sebagai strategi menyampaikan pesan penting supaya pendengar dapat mengerti pesan yang disampaikan. Dalam pengajaran-Nya, Tuhan Yesus selalu menggunakan metode dalam mengajar, Ia menggunakan metode-metode yang bervariasi tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Penggunaan metode yang tepat dapat mencapai hasil yang maksimal dan sebaliknya tanpa metode yang tepat, hasil tidak tercapai. Metode yang tepat merupakan alat yang mampu menyampaikan pesan. Jika metode yang tepat digunakan dalam berkhotbah, pemuridan dan kegiatan lainnya dalam persekutuan mahasiswa Kristen, maka hasilnya dapat menumbuhkan iman mahasiswa. “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Roma 10:17). Kata kunci : Metode, Pertumbuhan Iman Mahasiswa.
TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP FENOMENA PENYIMPANGAN SEKSUAL : LESBIAN, GAY, BISEKSUAL DAN TRANSGENDER (LGBT) Asmat Purba
Jurnal TEDC Vol 10 No 2 (2016): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.732 KB)

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dalam tinjauan teologis terhadap fenomena Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender(LGBT) ini ialah untuk memberikan pengetahuan yang benar dan pencegahan terhadap perilaku yangbertentangan dengan Alkitab. Pemahaman yang benar tentang pernikahan harus berdasarkan Alkitab yakniseorang laki-laki dengan seorang perempuan (hanya satu pasang/heteroseksual), bukan laki-laki dengan lakilaki (homoseksual) dan perempuan dengan perempuan (lesbian) atau keduanya secara bergantian(biseksual/transgender). Alkitab dengan jelas melarang pernikahan sejenis dan melarang biseksual dantransgender. Allah menciptakan tubuh manusia untuk memuliakan nama-Nya, bukan untuk mempermalukannama-Nya. Tubuh manusia bukan untuk percabulan sebab tubuh manusia adalah bait Roh Kudus (1 Korintus6: 13-20). Percabulan tidak sesuai dengan perintah Allah (Keluaran 20:14; 1 Korintus 10:8; Galatia 5:19; 1Tesalonika 4:3).Kata kunci : Tinjauan, Teologis, Fenomena, Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender
TRANSPARANSI PARTAI POLITIK DALAM REKRUTMEN KEANGGOTAAN DAN IMPLIKASI VERIFIKASI FAKTUAL DENGAN SISTEM SAMPEL BAGI MASYARAKAT Martin Luther Manao; Asmat Purba
Jurnal TEDC Vol 16 No 1 (2022): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.588 KB)

Abstract

Partai Politik merupakan peserta pemilu dan untuk menjadi peserta pemilu maka harus melalui tahapan pendaftaran dan verifikasi partai yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum. Untuk membantu tertib administrasi dan menolong tidak ada duplikasi data dan data ganda antar partai khususnya keanggotaan partai maka KPU menerapkan Sistem Informasi Partai Politik. Untuk membuktikan kebenaran data keanggotaan dilakukan verifikasi faktual dengan sistem sampel dan demikian dengan kengurusan dilakukan verifikasi faktual kesetiap sekretariat partai politik. Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan pentingnya data pribadi dan implikasi verifikasi faktual dengan sistem sampel bagi hak-hak masyarakat yang namanya dicatut sebagai anggota parpol dan pentingnya transparansi partai politik dalam rekrutmen keanggotaan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskripsi analitis yang bertujuan untuk mendeskripsikan fakta dan kondisi yang menjadi objek penelitian. Melalui studi dokumentasi data dan peraturan perundang-undangan maka diketahui bahwa 1).Data pribadi merupakan data privasi yang perlu dilindungi. 2) Verifikasi sistem sampel menimbulkan implikasi kepada masyarakat yang tercatut namanya sebagai anggota parpol tetapi belum diverifikasi faktual. 3) Transparansi parpol dalam rekrutmen anggota parpol sebagai wujud akuntabilias parpol dalam fungsi rekrutmen.
KOMUNIKASI GURU DALAM PENGAJARAN DI ERA MILENIAL Asmat Purba; Rudi M. S.
Jurnal TEDC Vol 13 No 3 (2019): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.89 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah komunikasi pengajaran antara guru dan murid sudah sesuai dengan generasi milenial atau masih menggunakan cara-cara yang sudah lama. Terkait dengan pengajar di era milenial, guru harus memiliki perubahan cara berpikir, pola-pola pengajaran dan pola-pola komunikasi. Dalam era yang sarat dengan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, para ahli mengaktegori manusia ke dalam beberapa kelompok generasi. Pertama, generasi Babyboomers (lahir 1946 – 1964, dan disebut Builder. Kedua, Generasi X (lahir 1965 -1980, dan disebut actor/pelaku). Ketiga, generasi Y (lahir 1980/81 – 1994, dan disebut adapter/penyesuaian diri). Keempat, generasi Z (lahir 1995 -2010) dan Generasi Alpha (lahir 2011 – 2025). Setiap generasi diasumsikan para ahli dipengaruhi oleh informasi perkembangan teknologi, trend dan gaya hidup yang hampir sama. Sebagian guru masuk kategori generasi Babyboomers dan Builder, namun sebagian besar generasi X. Siswa adalah generasi Z yang sangat jauh berbeda dari gurunya. Mereka tidak tertarik kepada logika, mereka lebih mementingkan relasi antara guru dengan murid. Seorang guru agama Kristen harus mampu mengkomunikasikan pengajarannya dengan baik melalui relasi/komunikasi yang cocok dengan mereka. Itu sebabnya, seorang guru harus mau belajar dari sosok Guru Agung yaitu Tuhan Yesus Kristus dimana cara Dia mengkomunikasikan pengajaran-Nya dapat digunakan disepanjang zaman. Segala upaya Tuhan Yesus lakukan dalam melangsungkan pengajaran-Nya, kreatifitas serta pola-pola ketika mengajar sangat banyak, kaya dan unik, sehingga proses pengajaran-Nya tidak menjenuhkan, bahkan menjadi kesan tersendiri di pandangan para murid-Nya. Kata kunci: komunikasi, pengajaran, guru, siswa, milenial, Yesus, Kristen