Fadila Fadila
Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Ternate, Maluku Utara

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN PANGAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN OPTIMAL GROWTH SPURT PADA BALITA Juhartini Juhartini; Fadila Fadila; Warda Warda; Nurbaya Nurbaya
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.029 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i2.6780

Abstract

Abstrak: Masa balita merupakan periode growth spurth dimana pertumbuhan dan perkembangan otak pada balita terbentuk secara yang optimal. Masalah gizi pada balita akan menghambat growth spurth. Kekurangan gizi pada masa balita akan dapat menyebabkan gangguan serius bagi perkembangan otak yang mengakibatkan tingkat kecerdasan anak terhambat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu dan ibu balita dalam mengolah bahan pangan lokal dalam pengolahan pangan lokal tersebut untuk memperbaiki status gizi balita. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan demonstrasi pembuatan makanan berbasis ikan tuna, sebagai salah satu pangan lokal khas Kota Ternate. Kader lalu melakukan pendampingan pada keluarga balita gizi kurang sebagai salah satu bentuk evaluasi. sebanyak 51,07% balita mengalami penambahan berat badan. Balita yang tidak mengalami penambahan atau penurunan berat badan perlu mendapatkan pendampingan oleh Kelompok Peduli Gizi yang telah dibentuk pada kegiatan ini.Abstract : Under-five children is a period of growth spurt where body growth and brain development are formed optimally. Malnutrition in Under-five children will inhibit the growth spurt. Malnutrition can cause serious disturbances in brain development which results in the child's intelligence level being hampered. This community service activity aimed to increase the knowledge and skills of Posyandu cadres and under-five mothers in processing local food ingredients to improve the nutritional status of children. The method used is lectures, discussions, and demonstrations of making tuna-based food, as one of the local foods of Ternate City. The Posyandu cadres then provide assistance to families of undernourished children under five as a form of evaluation. as much as 51.07% of children under five experienced weight gain. Children who do not experience weight gain or loss need to get assistance from the Nutrition Care Group that has been formed in this activity.
PEMANTAUAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK PEDULI GIZI DALAM PENERAPAN PENGOLAHAN PMT PANGAN LOKAL juhartini Juhartini; Fadila Fadila; Warda Warda
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i1.12658

Abstract

Abstrak: Masalah balita gizi kurang dan buruk sampai saat ini belum dapat terselesaikan. Pemberdayaan masyarakat dan Kader Posyandu telah dimulai dengan pembentukan kelompok peduli gizi dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan para kelompok peduli gizi sebagai upaya penanggulangan masalah gizi pada anak. Metode yang digunakan yaitu pemantauan pemberdayaan kelompok peduli gizi dalam penerapan pengolahan PMT pangan lokal, dengan sasaran adalah Ibu Rumah Tangga dengan balita gizi kurang, kader posyandu dan tim PKK, petugas gizi di wilayah kerja puskesmas Kalumpang dengan rincian kader posyandu/tim kelompok peduli gizi 16 orang, ketua tim PKK 3 orang, dan petugas gizi 4 orang. Diperoleh hasil tim kelompok peduli gizi aktif pada kegiatan posyandu, aktif memberikan edukasi kepada ibu balita dengan status gizi kurang pada anak dengan pemanfaatan pangan lokal pengolahan nugget ikan sayuran, dapat melakukan demonstrasi secara langsung dan mendampingi ibu balita kelompok intervensi dalam pengolahan nugget ikan subsitusi sayuran, terjadi peningkatan keterampilan para tim kelompok peduli gizi berada pada kategori baik sebanyak 86% dan cukup sebanyak 14%. Abstract: The problem of malnutrition and bad toddlers has not been resolved so far. Empowerment of the community and Posyandu cadres has started with the establishment of a nutrition care group with the aim of tackling nutritional problems in children. The method used is monitoring the empowerment of nutrition care groups in implementing local PMT food processing, targeting housewives with undernourished toddlers, posyandu cadres and PKK teams, nutrition officers in the working area of the Kalumpang health center with details of posyandu cadres/nutrition care group team 16 people, 3 PKK team leaders, and 4 nutrition officers. The results obtained were a team of active nutrition care groups at posyandu activities, actively providing education to mothers of toddlers with undernourished children by utilizing local food for processing vegetable fish nuggets, being able to carry out direct demonstrations and accompanying mothers of toddlers in the intervention group in processing fish nuggets with vegetable substitutions, there was an increase in the skills of the nutrition care group team which were in the good and sufficient category and the group's toddler weight increased during the mentoring.  
PENDAMPINGAN KADER POSYANDU DALAM KONSELING MP-ASI BERBAHAN PANGAN LOKAL Juhartini Juhartini; Fadila Fadila; Wildaningsih H. Idu; Kiky Rahmawati; Siti Dewi Duwila; Nurbaya Nurbaya
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.21598

Abstract

Abstrak: Permasalahan yang paling sering ditemukan dalam pemberian makanan bayi atau anak umur 0-24 bulan antara lain pemberian makanan prelakteal, anak tidak mendapat MP ASI dalam jumlah yang cukup baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam memberi konseling makanan pendamping Air Susu Ibu (MP ASI) berbasis pangan lokal. Kegiatan pengabdian dilaksanakan secara bertahap, yakni tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi selama bulan September – November 2019. Sasaran yaitu kader posyandu Dahlia sebanyak 5 orang. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan melalui ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Kegiatan pendampingan dilakukan dalam bentuk role play. Evaluasi dilakukan dalam bentuk pre-post test setelah kegiatan penyuluhan dan evaluasi kunjungan kader untuk menilai keterampilan konseling kader. Terjadi peningkatan pengetahuan kader dari skor rata 62,6 menjadi 80,4 dan keterampilan dalam melakukan konseling tentang MP ASI pangan lokal sudah cukup baik.Abstract: The problems most often found in feeding babies or children aged 0–24 months include prelacteal feeding and children not getting complementary foods in sufficient quantities, both in terms of quantity and quality. This community service activity aimed to enhance the knowledge and skills of posyandu caders in providing local food-based food counselling. The dedication activities are carried out gradually, i.e., in the preparation, implementation, and evaluation phases, during September and November 2019. The target was five Posyandu cadres. The methods used are deliberations through lectures, discussions, and questions. Evaluation is carried out in the form of a pre-post test after the design activities and the evaluation of cadre visits to assess caders' advisory skills. There has been an increase in cadre's knowledge from an average score of 62.6 to 80.4, and the skills in conducting counselling on local milk and food MPs have been quite good.