Reinyelda D. Latuheru, Reinyelda D.
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERANCANGAN KINCIR ANGIN SEBAGAI PENGERAK POMPA AIR Latuheru, Reinyelda D.; Simanjuntak, Tagor
MUSTEK ANIM HA Vol 2 No 2 (2013): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan spesifikasi dan dimensi suatu kincir angin dan pompa air secara teoritis dan secara eksperimental, dimana selain menghitung secarateoritis juga merancang alat (kincir angin dan pompa air jenis torak). Penelitian dan perancangan tentang data angin dan kincir angin ini dilaksanakan diKota Merauke, yang dimulai dari bulan Desember 2012 sampai dengan bulan Februari 2013.Energi angin yang melimpah di wilayah Kabupaten Merauke dapat dimanfaatkan sebagaienergy alternativ untuk pengairan dan irigasi dilahan persawahan. Pemanfaatan energy anginsebagai penggerak pompa air bisa dilaksanakan di kabupaten Merauke. Kecepatan angin rataratadari pengambilan data sebesar 3.3 m/s2, dapat menghasilkan daya angin rata – ratasebesar  75 W/ m2, dengan putaran rotor pada baling – baling kincir angin sebesar 223.7 rpm.Data dari hasil perhitungan teoritis diperoleh debit air adalah 1 liter (0.001 m) untuk satu kaliputaran  poros engkol. Sedangkan data secara pengujian alat diperoleh debit air 0.64 liter(0.00064 m3). Efisiensi pompa air adalah sebesar 64 %.
PERANCANGAN COLD STORAGE PADA PETI KEMAS UNTUK UDANG Sahupala, Peter; Latuheru, Reinyelda D.
MUSTEK ANIM HA Vol 5 No 2 (2016): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v5i2.622

Abstract

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah Menghitung beban pendinginan pada cold storage udang beku, Menghitung prestasi siklus kompresi uap meliputi laju aliran massa, daya kompresor, dan COP.Penelitian ini menggunakan metode rancangan teoritis. Perancangan cold storege untuk komuditi udang, dengan kapasitas satu container tersebut akan dihitung berapa besar pembebanan pendingin yang harus diberikan sehingga mendapatkan efisiensi cold storage yang maksimum. Data rancangan diperoleh dari hasil pengamatan dilapangan. Waktu penelitian  telah dilaksanakan April 2015.Adapun hasil perhitungan menunjukkan bahwa Refrigeran yang digunakan Refrigeran 12 (R-12), Beban pendinginan = 14,3022 TR = 50,254 kW, Produk udang = 12 ton = 12.000 kg, Suhu cold storage : 10° C, Superheated : 5° C, Sub cooled : 5° C, Temperatur refrigeran di kondenser : 35° C, Temperatur refrigeran di evaporator : 5° C, Tekanan di kondenser : 0,80 MPa Tekanan di evaporator : 0,40 Bar serta COP : 4,76
PEMANFAATAN LIMBAH BATANG PADI SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Prasetyo, Yudhi Dwi; Sahupala, Peter; Latuheru, Reinyelda D.
MUSTEK ANIM HA Vol 6 No 2 (2017): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v6i2.683

Abstract

Kabupaten Merauke khususnya Distrik Semangga, memiliki luas lahan sekitar 650 Ha sawah dimana setiap panen padi  menghasilkan 4550-5200 Ton gabah. Sedangkan proses penggilingannya menghasilkan berupa 910-1040 Ton sekam padi. Hasil panen padi yang banyak tersebut berarti terdapat jumlah ton batang padi yang tidak terpakai. Penelitian ini bertujuan untuk mengelolah limbah batang padi menjadi briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif.Penelitian ini adalah dengan melakukan pengujian laboratorium untuk menentukan komposisi kimia briket, sifat-sifat thermal. Briket berukuran mesh 60, 80 yang dicetak berbentuk  selinder. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Mesin UNMUS untuk proses pembuatan dan Laboratorium Kimia Anorganik Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin Makassar.Hasil uji analisis proksimasi menghasilkan: untuk mesh 60 antara lain moisture 12,94%,; volatile matters 20,97%,; fixed carbon 32,83%, dan nilai kalor atas 2720 kcal/kg, sedangkan untuk mesh 80 antara lain moisture 11,37%,; volatile matters 18,37%,; fixed carbon 34,81%, dan nilai kalor atas 2698 kcal/kg. Kerapatan mesh 80 adalah  0,4415 gr/cm3, mesh 60 adalah 0,435 gr/cm3, efisiensi pembakaran mesh 60 adalah 14,66% dan mesh 80 adalah 13,54%, dana yang dibutuhkan adalah biaya total produksi briket perhari   Rp. 171.600 ditambah biaya pembuatan alat pencetak briket Rp. 1.388.000 jadi total biaya sebesar Rp.1.559.600.
Inovasi Pengeringan Gabah Berbasis Konveksi Paksa: Solusi Efektif bagi Petani dalam Menghadapi Ketidakpastian Cuaca Latuheru, Reinyelda D.; Sahupala, Peter; Manuhutu, Fenty Y.
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i2.18442

Abstract

Background: Pengeringan gabah padi (Oryza sativa) merupakan tahap krusial dalam pascapanen untuk menjaga kualitas dan daya simpan hasil panen. Di Desa Wonerejo, Distrik Merauke, Papua Selatan, petani masih menghadapi kendala dalam proses pengeringan akibat ketergantungan pada cuaca yang tidak menentu. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengimplementasikan teknologi Pressure The Flow of Air Heat Forced Convection sebagai solusi pengeringan gabah yang lebih efisien. Metode: Metode yang digunakan mencakup sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan teknis kepada para petani setempat. Hasil: Hasilnya menunjukkan peningkatan efisiensi waktu pengeringan hingga 70% dan pengurangan kerugian pascapanen dari 15% menjadi di bawah 3%. Kualitas gabah yang lebih baik meningkatkan harga jual hingga 20%, memberikan dampak positif terhadap pendapatan petani. Kesimpulan: Penerapan teknologi ini dapat menjadi solusi inovatif bagi petani dalam meningkatkan efisiensi pascapanen serta mengurangi risiko kerugian akibat ketergantungan pada faktor lingkungan.