Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI MELALUI PEMBANGUNAN LONG STORAGE Doloksaribu, Abner; Lolo, Dina Pasa
MUSTEK ANIM HA Vol 1 No 3 (2012): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Merauke merupakan daerah yang memiliki bentuk permukaan tanah yang cukup datar (flat) dengan kemiringan/kelandaian permukaan tanah yang sangat kecil sehingga pergerakan air secara gravitasi juga hampir tidak ada. Sungai yang ada di Merauke merupakan sungai pasang surut air laut yang menyebabkan air sungai yang ada tidak bisa digunakan untuk kebutuhan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghitung outflow dan inflow 2) Menghitung kebutuhan air irigasi pada Kampung Wasur Kabupaten Merauke dan 3) menghitung kapasitas kolam tampungan (Long Storage).Penelitian pemenuhan kebutuhan air irigasi melalui pembangunan long storage menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk menghitung kebutuhan air irigasi, menghitung outflow dan inflow serta untuk mendapatkan dimensi kolam penampungan (long storage).Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan air irigasi pada Kampung Wasur adalah 12.064 mm/hr, dimana outflow dan inflow yang terjadi masing-masing sebesar 4152 m3/hr dan 12624 m3­/hr. Dimensi Long Storage yang didapat adalah panjang 250 m, lebar dasar 25 m, lebar atas 35, dengan kedalaman 5 meter.
ANALISIS PENGGUNAAN INCENERATOR PADA PENGOLAHAN SAMPAH DI KOTA MERAUKE Lolo, Dina Pasa
MUSTEK ANIM HA Vol 3 No 3 (2014): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji: 1) karakteristik sampah di wilayah KotaMerauke dan 2) pengolahan sampah dengan menggunakan incenerator di Kota Merauke.  Analisis penggunaan incenerator ini menggunakan metode statistik untukmemperkirakan laju timbulan sampah dan biaya operasional penanganan sampah daritahun 2011 sampai tahun 2026. Hasil analisis tersebut selanjutnya di evaluasi denganmenggunakan metode pengolahan sampah saat ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa : 1) Karakteristik sampah di Kota Meraukesebagian besar terdiri dari sampah yang dapat dibakar dengan menggunakan incenerator.Komposisi sampah yang ada di Kota Merauke terdiri dari sampah organik sebesar75,73%, kertas 10,13%, plastik 8,14%, kayu 0,83%, kain 0,57%, karet 0,36% dan lainlain2,11%. Sementara sampah logam dan kaca yang tidak dapat dibakar sebesar 2,3%.Sebagian sampah organik tidak dibakar melainkan dijadikan kompos, yakni sebesar 20%.Sampah plastik yang bisa didaur ulang sebesar 2%. Dengan demikian total sampah yangtidak dibakar di incenerator sebesar 24,3%; 2) Pembuangan akhir sampah denganmenggunakan teknologi incenerator dapat mengatasi kendala penggunaan metodekonvensional. Kendala lahan dapat diatasi dengan penggunaan incenerator yang hanyamembutuhkan lahan tiap unit sebesar 60 m2 dengan kebutuhan incenerator sebanyak 2 unit pada tahun 2011 sampai tahun 2023 dan hanya dibutuhkan penambahan 1 unit incenerator pada tahun 2024. Penerapan teknologi incenerator secara signifikan dapatmenekan pembebanan anggaran pemerintah Kabupaten Merauke rata-rata sebesar 2,5milyar rupiah per-tahun.
PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN CONTOH TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH BERDASARKAN SNI 19-3964-1994 (STUDI KASUS: KAMPUS UNMUS) Lolo, Dina Pasa; Cahyanti, Theresia Widi Asih
MUSTEK ANIM HA Vol 2 No 3 (2013): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah persampahan merupakan masalah penting yang tumbuh dan meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk. Peningkatan volume sampah yang tidak diikuti dengan perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan sampah, mengakibatkan permasalahan sampah menjadi kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur volume timbulan sampah dan untuk mengetahui komposisi sampah yang ada di kampus Unmus sehingga dapat ditentukan metode yang tepat untuk mengolah sampah yang ada di kampus Unmus.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis statistik untuk menghitung laju volume timbulan sampah serta membuat rancangan alat pengukur volume timbulan sampah. Pengambilan contoh timbulan sampah dilakukan berdasarkan SNI 19-3964-1994. Pengambilan sampel timbulan dan komposisi sampah dilakukan dengan mengumpulkan sampah yang volumenya diukur menggunakan wadah pengukur 40 liter kemudian beratnya ditimbang; dan atau sampah terkumpul diukur dalam bak pengukur 500 liter dan ditimbang beratnya, kemudian dipisahkan berdasarkan komposisi sampah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampah-sampah yang ada di Lingkungan Kampus Unmus terdiri dari beberapa komposisi, diantaranya sampah kertas 24%, sampah dari bahan bangunan 22%, sampah plastik 18%, sampah kaca 8%, sampah organik 11%, dan lain-lain 7%.
DEDAK PADI SEBAGAI ADDITIVE SERAT SELULOSA SINTETIS SEBAGAI CAMPURAN SPLITMASTIK ASPAL Lolo, Dina Pasa; Cahyanti, Theresia Widi Asih
MUSTEK ANIM HA Vol 4 No 3 (2015): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v4i3.478

Abstract

Split mastik aspal merupakan salah satu dari sekian banyak jenis lapisan permukaan jalan dan merupakan campuran beton aspal panas yang bergradasi terbuka dengan kandungan agregat kasar dan aspal yang tinggi. Karena memiliki kandungan aspal yang tinggi, maka diperlukan suatu bahan tambah untuk menstabilkan aspal serta memberi perkuatan. Bahan tambah yang sering digunakan pada campuran split mastik aspal merupakan bahan tambah yang berasal dari serat selulosa sintetis seperti arbocel, dimana harga serat selulosa sintetis tersebut relatif mahal.Kota Merauke merupakan salah satu kota yang memiliki lahan pertanian yang luas, dimana salah satu hasil pertanian yang terkenal yaitu padi. Hasil dari proses penggilingan padi yaitu dedak padi, selama ini belum dimanfaatkan secara efisien oleh masyarakat. Pemanfaatan dedak padi oleh masyarakat hanya digunakan sebagai bahan makanan ternak. Oleh karena itu,  dalam penelitian ini dicoba untuk menggunakan dedak padi sebagai pengganti serat selulosa sintetis. Penggunaan dedak padi diharapkan dapat menggantikan fungsi dari serat selulosa sintetis, yaitu meningkatkan stabilitas serta memberikan perkuatan pada campuran split mastik aspal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dedak padi dapat digunakan sebagai additive pada perkerasan jalan split mastic aspal dengan kadar dedak optimum sebesar 6 %, dimana nilai stabilitas yang diperoleh sebesar 861,42 kg dengan indeks perendaman sebesar 99,98 %.
Pemanfaatan Material Lokal Distrik Waropko untuk Campuran Aspal Beton Hot Rolled Wearing Course (HRS - WC) Muhtarom, Adi; Lolo, Dina Pasa; Kakerissa, Yance
Musamus Journal of Civil Engineering Vol 7 No 01 (2024): Musamus Journal of Civil Engineering
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjce.v7i01.6378

Abstract

Penggunaan material dalam pembangunan jalan di wilayah Papua Selatan pada umumnya menggunakan material yang di datangkan dari Kota Palu. Hal tersebut menimbulkan tingginya harga material sehingga menyebabkan satuan harga pembangunan cukup mahal. Distrik Waropko adalah salah satu daerah di Provinsi Papua Selatan yang memiliki potensi sumber daya alam berupa batu maupun pasir yang cukup besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik material lokal Distrik waropko, apakah layak untuk dijadikan material penyusun campuran perkerasan HRS – WC. Penelitian ini menggunakan metode marshall mengacu pada standar Spesifikasi Umum Bina Marga 2018. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan uji fisis agregat, pemeriksaan volumetrik campuran VIM, VMA, VFA, stabilitas marshall, flow dan marshall quotient. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan agregat lokal Distrik Waropko untuk lapisan HRS-WC didapat proporsi campuran dengan persen gradasi agregat kasar 15%, agregat sedang 23%, agregat halus abu batu 51%, pasir 9% dan filler 2%. Hasil pengujian marshall diperoleh dari kadar aspal optimum (KAO) sebesar 6,60% yaitu senilai VIM 4,96%, VMA 17,90%, VFA 72,75%, dan marshall immertion sebesar 96,3%. Dengan demikian karakteristik material lokal Distrik Waropko memenuhi standar Spesifikasi Umum Bina Marga 2018.