Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UJI STABILITAS BAWANG HITAM PADA BERBAGAI SUHU PENYIMPANAN TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI Lia Siti Halimah; Eka Noneng Nawangsih; Ilma Fiddiyanti; Emma Mardliyah Hidayat; Rina Munirah; Irena Juniar Setiawati
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 5 No 1 (2022): Medika Kartika : Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.365 KB)

Abstract

Bawang hitam merupakan hasil proses fermentasi bawang putih yang memiliki aktivitas antibakteri. Penurunan kualitas suatu produk pangan dapat dipengaruhi diantaranya oleh suhu dan waktu penyimpanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji stabilitas bawang hitam tunggal pada berbagai suhu penyimpanan terhadap aktivitas antibakteri. Bawang hitam disimpan di suhu ruangan (27-28oC) selama 90 hari, pada suhu panas (37oC) selama 17 hari, suhu kulkas (50C) dan suhu freezer (-200C) selama 90 hari. Penelitian ini menggunakan bawang hitam tanpa perlakuan (kontrol 0 hari). Penelitian menggunakan metode difusi agar Kirby-Bauer dengan menanamkan ekstrak etanol bawang hitam 75% pada media Mueller Hinton Agar yang sudah diinokulasi Staphylococcus aureus dengan tiga kali pengulangan (triplo). Hasil penelitian menunjukan bawang hitam tunggal yang disimpan pada suhu ruangan (27-28oC),suhu kulkas (50C), suhu freezer (-20oC) tidak menunjukkan penurunan aktivitas antibakteri, sedangkan bawang hitam yang disimpan pada suhu panas (37oC) menunjukkan penurunan aktivitas antibakteri yang signifikan. Zona hambat yang terbentuk membuktikan bahwa ekstrak etanol bawang hitam mengandung senyawa aktif allicin yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Senyawa aktif allicin terbentuk ketika bawang putih segar mengalami destruksi disebabkan allin dan enzim allinase berada didalam kompartemen sel yang berbeda. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bawang hitam tunggal pada suhu ruangan, suhu kulkas), suhu freezer tidak mengalami penurunan aktivitas antibakteri, sedangkan pada penyimpanan suhu panas menunjukan penurunan aktivitas antibakteri. DOI : 10.35990/mk.v5n1.p55-66
The Relationship of Smoking Status on the Severity of Psoriasis Patients in Dermatology and Venereology Outpatient Clinic of Dustira Hospital 2024 Lina Damayanti; Ali Taufan; Rina Munirah; Razqia Dhianrha Naziffa
Jurnal EduHealth Vol. 16 No. 03 (2025): Jurnal EduHealt, Edition July - September , 2025
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Psoriasis is a chronic inflammatory skin disease characterized by erythematous lesions, epidermal hyperplasia, and firmly demarcated white, silver-like scales. This disease has varying degrees of severity and can be influenced by various factors, one of which is smoking status. This study aims to analyze the relationship between smoking status on the severity of psoriasis patients in the Dermatology and Venereology outpatient clinic of Dustira Hospital in 2024. This type of research is analytic observational with a cross-sectional research design. Observations were made of smoking status variables and psoriasis severity at one specific time. Data were collected through interviews and examination of patient severity based on Body Surface Area (BSA) scores. Data analysis was performed with the chi-square statistical test to determine the relationship between variables. The results showed a significant relationship between smoking status and psoriasis severity, with a p-value of 0.014 (p-value = 0.014 < 0.05). The conclusion of this study is that smoking status has a significant relationship with psoriasis severity. These results underscore the importance of efforts to reduce smoking status in order to manage psoriasis severity in patients.