Muhammad Nuzul
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Kinerja Boiler Pada PLTU Unit 1 PT. SEMEN Tonasa Cristian Tallu Karaeng; Iswandi Iswandi; Firman Firman; Muhammad Nuzul
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 11, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.998 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v11i1.1098

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PT. Semen Tonasa berfungsi sebagai penghasil uap yang nantinya digunakan untuk menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik. PLTU PT. Semen Tonasa mulai beroperasi pada tahun 1997, selama beroperasi terjadi penurunan daya mampu dari 25 MW pada kondisi operasi tahun 1997 menjadi 20 MW pada operasi sekarang (2012). Untuk itu dilakukan studi analisa guna mengetahui besarnya penurunan dan penyebab turunnya kinerja boiler Unit 1 PLTU PT. Semen Tonasa. Analisa perhitungan boiler dengan menggunakan metode kehilangan panas (heat loss). Data yang digunakan berupa data input dan ouput serta data spesifikasi desain peralatan boiler. Dari hasil analisa dan pembahasan diperoleh efisiensi boiler unit 1 PLTU PT. Semen Tonasa turun sebesar 6,04%, yaitu pada saat kondisi operasi tahun 1997 efisiensi boiler sebesar 91%, sedangkan pada kondisi operasi sekarang sebesar 84,96%. Faktor kehilangan panas terbesar diakibatkan oleh gas buang kering, dimana pada operasi tahun 2004 sebesar 5,59% dan pada operasi sekarang sebesar 5,79%, atau meningkat sebesar 0,20%.
Rancang Bangun Kompor Sekam Padi La Ode Musa; Muhammad Nuzul; Dzuljalali Wal Ikram
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 7, No 1 (2009): April 2009
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.939 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v7i1.1037

Abstract

Sekam padi merupakan hasil pertanian yang banyak terdapat di wilayah Indonesia. Tidak banyak masyarakat Indonesia mengetahui bagaimana cara untuk memanfaatkan limbah sekam padi, sebahagian dari masyarakat petani hanya menggunakan sekam padi sebagai abu gosok untuk pembersih alat-alat rumah tangga, yaitu dengan hasil pembakaran langsung sekam padi sampai menjadi abu. Pada perancangan kompor ini, sekam padi dijadikan sebagai bahan bakar. Dalam pembakaran 1 kg sekam padi membutuhkan 4,7 kg udara primer, pembakaran yang menggunakan 30 sampai 40 % udara sekunder yang dibutuhkan dalam proses pembakaran yang akan mengubah sekam padi menjadi gas, dimana gas yang mudah terbakar dan akan menghasilkan suatu nyala api yang berwarna kebiru-biruan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sekam padi yang terbakar mendapat suplai udara primer yang melalui celah sekam padi dari kipas angin dan udara sekunder yang melalui lubang sungkup dapat menghasilkan nyala api yang berwarna kebiru-biruan. Nyala api ini dapat mendidihkan 3 kg air dalam waktu 12 menit 34 detik pada star dingin. 
Pemanfaatan Sekam Padi sebagai Bahan Bakar Alternatif (Utilization of Rice Husk as an Alternative Fuel) Muhammad Nuzul
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 8, No 2 (2010): Oktober 2010
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.265 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v8i2.1059

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) mengevaluasi bentuk briket yang sesuai digunakan untuk kompor, (2) mengevaluasi temperatur dan waktu pemanasan, dan laju konsumsi bahan bakar kompor menggunakan bentuk briket yang sesuai, dan (3) menentukan efisiensi terbaik, konsumsi spesifik dan rasio pengurangan daya kompor untuk bentuk bentuk briket yang sesuai. Pengujian pembakaran briket dilakukan dengan tiga desain kompor memasak berbeda, yaitu kompor Beehive (Nepal), Tara (India) dan kompor Arang Thailand (Thailand) menggunakan metode pengujian mendidihkan air untuk simulasi cara memasak sebenarnya. Dari tiga bentuk briket yang diuji yaitu sarang tawon, silinder pejal dan silinder berlubang, bentuk sarang tawon yang paling sesuai digunakan untuk kompor dan dapat memenuhi tujuan memasak sesuai yang diharapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengoperasian normal, temperatur dan waktu mendidihkan air, dan laju konsumsi bahan bakar briket sarang tawon, ternyata kompor Beehive menggunakan laju pembakaran bahan bakar rata-rata yang terkecil, yaitu 6,8 g/menit, tetapi waktu rata-rata mendidihkan 3 kg air yang paling lama, yaitu 59 menit, diikuti oleh kompor Tara 10 g/menit, dengan waktu 36 menit, dan kompor Arang Thailand 12 g/menit dengan waktu 34 menit. Dari tinjauan efisiensi kompor, konsumsi spesifik, dan rasio turndown (pengurangan daya kompor), kompor Tara lebih efisien dan lebih hemat bahan bakar dibandingkan kompor Beehive dan Arang Thailand. Efisiensi terbaik yang dicapai oleh kompor Tara adalah 30,5%, konsumsi spesifik rata-rata 119,5 grbb/ltrair dan rasio turndown 3,9; sementara kompor Beehive dengan efisiensi terbaik 27%, konsumsi spesifik rata-rata 130,6 grbbltrair, dan rasio turndown 2,6. Kompor Arang Thailand dengan efisiensi terbaik 26,5%, konsumsi spesifik rata-rata 131 grbb/ltrair, dan rasio turndown 4,3.
Rancang Bangun Kompor Gas Berbahan Bakar Sekam Padi Sistem Kontinu dengan Menggunakan Udara Pembakaran Alamiah Apollo Apollo; Muhammad Nuzul; La Ode Musa; Herman Nauwir
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 10, No 2 (2012): Oktober 2012
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.165 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v10i2.1087

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan kompor sekam padi dengan aliran udara pembakaran alamiah yang dapat dioperasikan secara kontinu dan hasil pembakaran yang cukup bersih. (2) menentukan performansi kompor dengan aliran udara pembakaran alamiah. Penerapan kompor sekam padi dengan aliran udara alamiah juga diharapkan dapat mengurangi kebergantungan masyarakat khususnya masyarakat desa terhadap bahan bakar minyak, dan secara bertahap tidak lagi menjadikan minyak tanah sebagai bahan bakar utama dalam memasak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemiringan corong bahan bakar terhadap bidang horizontal agar pengeluaran hasil pembakaran bisa secara kontinu adalah 60°. Dimensi utama rakitan kompor yang dihasilkan dalam ukuran tinggi, lebar, dan panjang adalah 420 mm × 448 mm × 448 mm. Kompor dapat beroperasi dengan pengeluaran arang hasil pembakaran secara kontinu tanpa mengganggu operasi dari kompor, sehingga kompor layak digunakan sebagai kompor memasak dalam rumah tangga. Parameter performansi kompor hasil pengujian mendidihkan air sebanyak 3 kg menunjukkan bahwa waktu strat-up kompor cukup yang singkat sebesar 23 detik, laju konsumsi bahan bakar 1,166 gr/det, konsumsi spesifik kompor sebesar 0,310 kgbb/kgbm, efisiensi termal sebesar 7,54%, dan daya yang digunakan untuk memasak 1106,6 W. Parameter performansi konsumsi spesifik menunjukkan kompor alamiah lebih boros, dan efisiensi termal yang cukup kecil menunjukkan besarnya kerugian panas secara konveksi yang terjadi pada kompor. Performansi kompor dapat diperbaiki dengan mendesain kembali bagian pelindung panas dan ruang pembakaran bahan bakar untuk mengurangi kerugian panas. Pembakaran yang lebih bersih dapat diperoleh dengan menambahkan sebuah steam injector ke dalam desain kompor.
FEASIBILITY ANALYSIS OF E-GOVERNMENT SERVICES USING TELOS METHOD Nurfitria Ningsi; Muhammad Nuzul
JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) Vol 9, No 2 (2023): Maret 2023
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurteksi.v9i2.1616

Abstract

Abstract: The government continues to adopt various technologies to ensure effective and efficient public services in the new normal era. This study discusses the use of the TELOS method in measuring the feasibility level of e-government services through a review of five main feasibility dimensions, including technical feasibility, economic feasibility, legal feasibility, operational feasibility and schedule feasibility. This study identifies opportunities for developing village information system projects. The data collection process involved 15 users of e-government services. The results of this study indicate that based on the number of feasibility factors generated by the information system, it is 7.20 and is within the feasible threshold for development. The value of the system development risk obtained is quite low. It is necessary to add interactive features so that it can increase community participation in community services in the future.            Keywords: e-Government; feasibility Analysis; TELOS method;  Abstrak: Berbagai adopsi teknologi terus dilakukan pemerintah untuk menjamin pelayanan publik yang efektif dan efisien di era normal baru. studi ini membahas tentang Penggunaan Metode TELOS dalam pengukuran tingkat Kelayakan layanan e-government melalui peninjauan lima dimensi kelayakan utama antara lain kelayakan teknis, kelayakan ekonomis, kelayakan hukum, kelayakan operasional dan kelayakan jadwal. Studi ini mengidentifikasi peluang pengembangan proyek sistem informasi desa. Proses Pengumpulan data melibatkan 15 pengguna layanan e-government. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan jumlah factor kelayakan yang dihasilkan sistem informasi tersebut sebesar 7,20 dan berada dalam ambang batas layak untuk dikembangkan. Nilai resiko pengembangan sistem yang diperoleh cukup rendah sehingga perlu adanya penambahan fitur-fitur yang bersifat interaktif untuk dapat meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap layanan kemasyarakatan dimasa mendatang. Kata kunci: Analisis Kelayakan; e-Government; Metode TELOS