Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN BUKU KIA SEBAGAI SARANA DETEKSI DINI STUNTING SECARA MANDIRI Dewi Ambarwati; Inggar Ratna Kusuma; Evicenna Naftuchah Riani; Mutiara Dien Safitri
Jurnal Berdaya Mandiri Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Berdaya Mandiri (JBM: EDISI KERJASAMA STIE EKUITAS BANDUNG)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.669 KB) | DOI: 10.31316/jbm.v4i1.1764

Abstract

Keadaan anak-anak sekarang mencerminkan kondisi bangsa di masa depan. Jika anak-anak terlahir sehat, tumbuh dengan baik dan didukung oleh pendidikan yang berkualitas maka mereka akan menjadi generasi yang menunjang kesuksesan pembangunan bangsa. Sebaliknya kondisi stunting pada anak beresiko meningkatkan permasalahan kesehatan dimasa depan. Penanganan stunting perlu koordinasi antar sektor dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan tentunya memiliki andil yang cukup besar dalam penanganan stunting karena kader ‘Aisyiyah yang begitu banyak dan tersebar di seluruh Indonesia. Tujuan melakukan kemitraan merupakan sarana meningkatkan kemandirian kader dalam melakukan deteksi dini stunting. Hasil adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pada kader “Aisyiyah desa Suro tentang Stunting. Metode yang digunakan adalah ceramah,  FGD (focus group discussion);  melakukan praktek/simulasi. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (di bawah lima tahun) akibat kekurangan gizi kronis dan menyebabkan anak terlalu pendek untuk usianya. Buku KIA merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melakukan deteksi dini stunting pada balita secara mandiri.
PEMANFAATAN TANAMAN KELOR SEBAGAI UPAYA PENURUNAN ANGKA KEJADIAN STUNTING DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA TALAGENING, JAWA TENGAH Dyah Pikanthi Diwanti; Mutiara Dien Safitri; Evicenna Naftuchah Riani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17503

Abstract

Abstrak: Desa Talagening merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Bobotsari. Angka kejadian stunting di Desa Talagening cukup tinggi yaitu berjumlah 23 balita yang bertumbuh pendek dan 4 balita bertubuh sangat pendek. Dari jumlah 23 balita tersebut terdapat 2 balita yang memiliki status gizi kurang. Upaya penurunan stunting terus dilakukan oleh pemerintah Desa Talagening. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka penurunan stunting yaitu dengan pemberian makanan tambahan yang dapat memenuhi angka kecukupan gizi anak salah satunya dengan memanfaatkan bahan yang ada di masyarakat yaitu daun kelor.Pendekatan yang dilakukan dengan mengukur tingkat pemahaman stunting dari adanya pre dan post test, diskusi dan membuat produk makanan bergizi dari daun kelor. Data hasil pre test dan post test menunjukan peningkatan prosentase pemahaman peserta sebessar 80% dan adanya kesesuaian dengan kebutuhan dari masyarakat Kegiatan ini diikuti oleh 11 kader Nasyiatul Aisyiyah dan 10 remaja Desa Talagening. Untuk memecahkan masalah yang ada, dilakukan dengan beberapa metode kegiatan seperti ceramah, diskusi, dan praktik dalam kegiatan. Kegiatan ini merupakan upaya untuk penurunan angka stunting di wilayah Talagening. Upaya sosialisasi, pelatihan, pendampingan dan publikasi kegiatan menjadi rangkaian yang memiliki tujuan untuk pencegahan dengan melibatkan institusi pendidikan, kesehatan dan kader yang akan terjun ke masyarakat.Abstract: Talagening Village is one of the villages located in Bobotsari District. The incidence of stunting in Talagening Village is quite high, namely 23 toddlers who grow short and 4 toddlers with very short stature. Of the 27 toddlers, there are 2 toddlers who have less nutritional status. Efforts to reduce stunting continue to be carried out by the Talagening Village government. One of the efforts that can be made in the context of reducing stunting is by providing additional food that can meet the child's nutritional adequacy rate, one of which is by utilizing materials available in the community, namely Moringa leaves. This activity was attended by 11 Nasyiatul Aisyiyah cadres and 10 adults from Talagening Village. The approach taken is to measure the level of understanding of stunting from pre and posttests, discussions and making nutritious food products from Moringa leaves. To solve existing problems, it is carried out with several methods of activities such as lectures, discussions, and practice in activities. This activity is an effort to reduce stunting rates in the Talagening area. Socialization efforts, training, mentoring and publication of activities are a series that have a goal of prevention by involving educational institutions, health and cadres who will be involved in the community.