Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

COVID-19 Prevention Practices for Employees who Work From Office (WFO) Evicenna Naftuchah Riani; Ratih Indraswari
Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education Vol. 9 No. 1 (2021): Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpk.V9.I1.2021.44-49

Abstract

Background: COVID-19 pandemic in Indonesia has not ended yet. Since the New Habit Adaptation, previously known as the New Normal, employees have started return to work in offices. At the end of July 2020, the addition of new cases received a large number of contributions from employees working in the office, raising a new cluster known as the office cluster. Objective: This study aimed to analyze the association between characteristics and practice of preventing the transmission of COVID-19 among employees in Purwokerto, Central Java. Methods:  This is a quantitative study with a cross-sectional design. Online data collection was conducted in early August 2020. The variables were the respondents’ characteristics (gender, age, occupation, and income) and the practice of COVID-19 prevention among employees in the office (wearing a mask, maintaining physical distance, handwashing, opening doors and windows for air circulation). Fifty-seven employees started working in offices in Purwokerto who were involved in this research. Results: Most respondents were adults (82.5%), women (70.2%), working as private employees (77.2%) with an income above the minimum wage (73.7%). Almost all respondents have widely adopted the practice of washing hands (86%) and using masks (98.2%) since the pandemic’s emergence. However, many employees were unable to perform physical distancing (26.3%), stayed away from the crowd (29.8%), opened workspace doors/windows (56.1%), and tried to work outdoor (86%). There is no association between characteristics and prevention practice. Private companies need to tighten their health protocols and monitoring. They should provide rewards and punishments for employees who did not obey the regulation. Also, local governments need to supervise all companies in their area to enforce health protocols seriously.
Edukasi Peningkatan Pengetahuan terhadap Pemanfaatan Rempah pada Masa Pandemi Covid-19 Evicenna Naftuchah Riani; Wilis Dwi Pangesti; Ima Syamrotul Muflihah
Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Akbid Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.282 KB) | DOI: 10.37402/abdimaship.vol3.iss1.178

Abstract

Covid-19 attacks the human respiratory system. In many cases, the COVID-19 virus infects mild respiratory tract symptoms, while for severe respiratory infections it can lead to pneumonia. This virus can attack anyone, whether babies, children, teenagers, adults and the elderly and does not know gender. Covid-19 cases in Indonesia are increasing day by day. People who have immunity or poor immunity are one of the causes of being easily exposed to the Covid-19 virus. For this reason, it is necessary to prevent transmission by implementing health protocols. However, it is not enough to implement health protocols, it is necessary to make efforts to maintain health such as exercising, eating nutritious foods, besides being able to use spices that are in the environment to be used as herbal drinks as an effort to increase one's immunity. This service activity focuses on educating the use of spices as an effort to increase public knowledge about the usefulness and kinds of spices that can be processed and consumed as an effort to increase the body's immunity in the community. The method used is lecture, discussion and question and answer. Participants actively participate in discussions and ask questions about things that are not understood. The discussion process discussed matters relating to the use of spices in increasing immunity during the COVID-19 pandemic. There is an increase in knowledge of covid-19 and the use of spices for partners.
PENYULUHAN NAPZA PADA KARANGTARUNA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN OBAT Evicenna Naftuchah Riani; Wilis Dwi Pangesti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.83 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3198

Abstract

ABSTRAKPenyalahgunaan narkoba menjadi permasalahan mendesak di Indonesia. Narkotika, alcohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya atau yang biasa dikenal dengan sebutan NAPZA merupakan benda terlarang dan sangat berbahaya bagi penggunanya dimana benda ini sudah menjadi trend dikalangan anak muda atau remaja. Hasil survei BNN menyebutkan 4 dari 100 orang pelajar/mahasiswa pernah menggunakan narkoba. Sebanyak 32 juta jiwa warga Jawa Tengah, terdapat 1,3% atau sekitar 195 ribu jiwa warga Jawa Tengah adalah penyalah guna Narkoba. Menurutnya, angka prevalensi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan Provinsi lain seperti Jawa Barat yang hanya sebesar 0,8%. Korban penyalahgunaan NAPZA di Kabupaten Purbalingga berjumlah 197 kasus. Berbagai upaya penangulangan terus dilakukan, namun karena tingginya mobilitas penduduk antar wilayah menyebabkan meningkatnya penyalahgunaan NAPZA. Pada tahun 2019 di Purbalingga ditemukan 32 kasus baru yang ditangani oleh BNN Kabupaten Purbalingga, dengan rincian 4 orang perempuan dan 28 orang laki-laki. Dengan rentang umur 14-41 tahun. Hasil akhir dari kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada mitra untuk memiliki pengetahuan NAPZA dan dapat meningkatkan kesadaran remaja untuk menjauhi narkoba. Metode yang digunakan dengan ceramah, diskusi, tanya jawab dan evaluasi kegiatan. Terdapat peningkatan pengetahuan tantang NAPZA pada karangtaruna Desa Talagening sebagai upaya dalam pencegahan penyalahgunaan obat-obatan yang dapat merusak kesehatan fisik dan jiwa. Kata Kunci: penyuluhan; NAPZA; karangtaruna; pencegahan penyalahgunaan obat. ABSTRACTDrug abuse is an urgent problem in Indonesia. Narcotics, alcohol, psychotropic substances and other addictive substances or commonly known as drugs are prohibited objects and are very dangerous for users where these objects have become a trend among young people or teenagers. The results of the BNN survey stated that 4 out of 100 students have used drugs. As many as 32 million people in Central Java, there are 1.3% or around 195 thousand people of Central Java who are drug abusers. According to him, this prevalence rate is higher when compared to other provinces such as West Java which is only 0.8%. The number of victims of drug abuse in Purbalingga Regency is 197 cases. Various countermeasures have been carried out, however due to the high mobility of the population between regions it has led to increased drug abuse. In 2019 in Purbalingga, 32 new cases were found handled by the Purbalingga District National Narcotics Agency, with details of 4 women and 28 men. With an age range of 14-41 years. The end result of this activity is expected to provide benefits for partners to have knowledge of drugs and to increase awareness of adolescents to stay away from drugs. The method used is lectures, discussions, questions and answers and evaluation of activities. There is an increase in knowledge about drugs in the Talagening Village organization as an effort to prevent drug abuse that can damage physical and mental health. Keywords: counseling; drugs; Karangtaruna; prevention of drug abuse.
EARLY DETECTION KANKER SERVIKS SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN DERAJAT HIDUP PEREMPUAN Evicenna Naftuchah Riani; Dewi Ambarwati
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 3, No 2 (2020): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.29 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v3i2.1883

Abstract

ABSTRAKKanker merupakan penyebab kematian terbesar di dunia. Pada tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus dengan angka kematian sebesar 9,6 juta. Di Indonesia kanker serviks menduduki peringkat kedua setelah kanker payudara yang diderita oleh perempuan dengan angka kejadian 23,4/100.000 penduduk dengan rata-rata kematian sebesar 13,9/100.000 penduduk. Menurut perkiraan Kementrian Kesehatan RI saat ini, jumlah perempuan penderita baru kanker serviks berkisar 90-100 kasus per 100.000 penduduk dan setiap tahun terjadi 40 ribu kasus kanker serviks. Jawa Tengah merupakan propinsi tertinggi kedua di Indonesia dengan angka kejadaian kanker serviks sebesar 19.734 kasus. Kabupaten Banyumas tiap tahun meningkat, tahun 2010 terdapat 196 kasus, tahun 2011 terdapat 243 kasus dan pada tahun 2012 terdapat 268 kasus. Pasien yang dirawat di Rumah Sakit rata-rata sudah memasuki stadium lanjut, hanya 18,5% yang masih tahap stadium 1. Tujuan dilakukan kegiatan ibm untuk meningkatkan pengetahuan early detection kanker serviks sebagai upaya peningkatan derajat hidup perempuan. Metode yang digunakan dengan ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi iva dan pap smear serta evaluasi kegiatan. Terdapat peningkatan pengetahuan tentang tanda gejala kanker serviks dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan IVA dan papsmear sebagai upaya peningkatan derajat hidup perempuan. Kata kunci : early detection; kanker serviks; derajat hidup perempuan. ABSTRACTCancer is the biggest cause of death in the world. In 2018 there were 18.1 million cases with a mortality rate of 9.6 million. In Indonesia cervical cancer is ranked second after breast cancer suffered by women with an incidence of 23.4 / 100,000 population with an average death of 13.9 / 100,000 population. According to current estimates of the Indonesian Ministry of Health, the number of women with new cervical cancer ranges from 90-100 cases per 100,000 population and 40 thousand cases of cervical cancer occur annually. Central Java is the second highest province in Indonesia with a cervical cancer survival rate of 19,734 cases. Banyumas Regency has increased every year, in 2010 there were 196 cases, in 2011 there were 243 cases and in 2012 there were 268 cases. Patients treated at the hospital on average had entered an advanced stage, only 18.5% were still in stage 1. The aim was to carry out ibm activities to increase knowledge of early detection of cervical cancer as an effort to increase the degree of life of women. The method used by lectures, discussions, questions and answers, demonstrations iva and pap smears and evaluation of activities. There is an increase in knowledge about the symptoms of cervical cancer and an increase in public awareness of the importance of IVA and Pap smear testing in an effort to increase the degree of life of women. Keywords : early detection; cervical cancer; degree of life of women.
Implementasi Layanan PDP di Layanan Kesehatan Primer Kabupaten Banyumas Evicenna Naftuchah Riani; Dewi Ambarwati; Dzikria Afifah Primala Wijaya
NERSMID : Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Vol. 5 No. 1 (2022): Mei
Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55173/nersmid.v5i1.124

Abstract

HIV / AIDS is increasing year by year the incidence of transmission and death. In Indonesia, it is a health problem that must be handled intensively. The high mortality rate of people living with HIV/AIDS is due to non-optimal management of patients. Various factors influence the increase in morbidity and mortality of HIV/AIDS. Care, support and treatment (PDP) services are integrated and continuous services to provide support to PLWHA in managerial, medical, psychological and social aspects to reduce problems encountered during care and treatment. The cumulative number of PLWHA found in Banyumas Regency in 2006 - August 2021 was 3,958 cases, who met the requirements for ARV therapy as many as 2,447 cases and 2,521 cases who had access to ARV. Of the 2,521 people living with HIV who accessed ARVs, only 773 cases were currently on ARVs, 453 cases died, 6 cases stopped ARVs, 1178 lost follow-up (LFU) cases and 423 cases were referred out. This study is a qualitative research that aims to explore the implementation of PDP services in primary services in Banyumas Regency. The method of data collection was carried out by in-depth interviews. There were 7 informants in this study, namely 4 counselors as primary informants and secondary informants, 2 coordinator midwives and 1 PLWHA. Data analysis in this qualitative research uses thematic content analysis. The results showed that the implementation of PDP services in primary services in Banyumas district was quite good, indicated by the availability of adequate supporting infrastructure. Health workers who work in PDP services have a counselor training certificate. Constraints that are not yet able to assist clients.
Hubungan Pola Asuh dengan Kejadian Stunting pada Balita Evicenna Naftuchah Riani; Wulan Margiana
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.118 KB) | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol9.iss1.175

Abstract

The results of the Indonesian Toddler Nutritional Status Survey (SSGBI) show that there is a decline in the stunting rate of 27.67 percent in 2019. Although the stunting rate has decreased, this figure is still quite high from the WHO target of no more than 20%. The prevalence of newborns experiencing stunting is 23%. The prevalence does not include babies born normally but due to lack of nutritional intake contributed to the increase in the prevalence rate to 27.6%. The stunting prevalence rate in Banyumas Regency in June 2021 was 14.2%. One of the causes of the high stunting rate in Banyumas Regency is the lack of knowledge and public awareness about various matters relating to child growth and development. Factors that are not good parenting in the family is one of the causes of the problem of nutritional intake needs. Parenting in the family includes several things such as breastfeeding, complementary foods, psychosocial stimulation, hygiene/hygiene practices and environmental sanitation, care for sick children. This study aims to analyze the relationship between parenting patterns and the incidence of stunting in toddlers in Baturaden, Banyumas Regency. The research design in this study was analytic observation, with a cross sectional approach. Collecting data using a questionnaire with a sample of 30 respondents. The results of the study found that there was a relationship between parenting patterns and the incidence of stunting in toddlers.
PEMANFAATAN BUKU KIA SEBAGAI SARANA DETEKSI DINI STUNTING SECARA MANDIRI Dewi Ambarwati; Inggar Ratna Kusuma; Evicenna Naftuchah Riani; Mutiara Dien Safitri
Jurnal Berdaya Mandiri Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Berdaya Mandiri (JBM: EDISI KERJASAMA STIE EKUITAS BANDUNG)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.669 KB) | DOI: 10.31316/jbm.v4i1.1764

Abstract

Keadaan anak-anak sekarang mencerminkan kondisi bangsa di masa depan. Jika anak-anak terlahir sehat, tumbuh dengan baik dan didukung oleh pendidikan yang berkualitas maka mereka akan menjadi generasi yang menunjang kesuksesan pembangunan bangsa. Sebaliknya kondisi stunting pada anak beresiko meningkatkan permasalahan kesehatan dimasa depan. Penanganan stunting perlu koordinasi antar sektor dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan tentunya memiliki andil yang cukup besar dalam penanganan stunting karena kader ‘Aisyiyah yang begitu banyak dan tersebar di seluruh Indonesia. Tujuan melakukan kemitraan merupakan sarana meningkatkan kemandirian kader dalam melakukan deteksi dini stunting. Hasil adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pada kader “Aisyiyah desa Suro tentang Stunting. Metode yang digunakan adalah ceramah,  FGD (focus group discussion);  melakukan praktek/simulasi. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (di bawah lima tahun) akibat kekurangan gizi kronis dan menyebabkan anak terlalu pendek untuk usianya. Buku KIA merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melakukan deteksi dini stunting pada balita secara mandiri.
DUKUNGAN SUAMI DAN KELUARGA TERHADAP ANGKA KEJADIAN BABY BLUES DI PUSKESMAS II KEMBARAN BANYUMAS Evicenna Naftuchah Riani
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 3 No 2 (2017): Edisi November
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.915 KB)

Abstract

Kasus baby blues, depresi postpartum bahkan psikosis postpartum di Indonesia cukup banyak. Pada Oktober tahun 2016 ibu memutilasi anak kandungnya yang berumur satu tahun terjadi Jakarta dan pada tahun 2010 terdapat kasus ibu kandung yang membunuh bayinya yang masih berusia dua minggu. Seorang ibu membutuhkan kesiapan yang matang untuk mengantisipasi terjadinya baby blues syndrome agar tidak berlanjut pada depresi postpartum bahkan psikosis postpartum khususnya ibu yang baru saja mengahadapi proses persalinan. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas II Kembaran Banyumas dengan 7 orang informan primer ibu nifas, 4 orang informan sekunder yang terdiri dari bidan dan orang tua informan primer. Pengumpulan data penelitian kualitatif ini dilakukan dengan metode wawancara mendalam dan dokumen. Hasil penelitian didapatkan bahwa dukungan suami mempengaruhi terjadinya baby blues. Seorang suami disarankan untuk selalu mendampingi istrinya membantu kesulitan-kesulitan istri dalam merawat bayinya, dapat menerima keluh kesah istri serta dapat meyakinkan istri bahwa dia akan selalu berada disisinya. Selain itu dukungan keluarga juga sangat mempengaruhi kondisi psikologi klien, dimana keluarga membantu klien untuk mengurus dan merawat bayinya.
Terapi Komplementer Akupresure Sebagai Upaya Meningkatkan Kesehatan Ibu Kader ‘Aisyiah Tanjung Kabupaten Banyumas Ima Syamrotul Muflihah; Evicenna Naftuchah Riani; Atika Nur Azizah
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 4 No 2 (2022): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v4i2.736

Abstract

Paradigma pelayanan kebidanan saat ini telah mengalami pergeseran. Asuhan kebidanan telah dilaksanakan dengan memadukan pelayanan kebidanan konvensional dengan komplementer dan telah menjadi bagian penting dari praktik kebidanan. Kehamilan merupakan proses fisiologis, pada kehamilan ibu akan mengalami perubahan fisik maupun psikologis. Terapi komplementer kebidanan yang dapat diberikan merupakan salah upaya mempertahankan kesehatan ibu. Jenis terapi komplementer dalam kebidanan menurut Permenkes RI No. 1109/Menkes/Per/IX/2007 antara lain yoga prenatal dan doa, herbal, akupunture, akupresure, aromaterapi, terapi pijat, suplemen nutrisi. Terapi komplementer akupresure pada asuhan kebidanan merupakan suatu metode alternatif pemijatan dengan teknik penekanan untuk menstimulasi aliran darah didalam tubuh menjadi baik sehingga menimbulkan rasa rileks dan menciptakan kenyamanan. Tidak hanya itu, akupresure dapat dimanfaatkan karena meningkatkan hormone endorphin atau hormone kebahagiaan sehingga ibu hamil, ibu bersalin serta ibu nifas cenderung lebih tenang dan terhindar dari rasa cemas. Setelah dilakukan pelatihan dan pemberian edukasi para kader terhadap akupresure sebagai upaya dalam meningkatkan kesehatan melalui pemberian materi, diskusi, demonstrasi dan tanya jawab, maka hasilnya tingkat pengetahuan kader terhadap akupresure meningkat secara signifikan dimana 55% peserta mendapatkan nilai baik dan 45% tingkat pengetahuan dengan kategori sedang. Pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada edukasi dan pelatihan terapi komplementer akupresure sebagai upaya meningkatkan kesehatan ibu selanjutnya dapat diterapkan oleh kader Aisyiyah di lingkungan ‘Aisyiah Tanjung Kabupaten Banyumas
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN Evicenna Naftuchah Riani; Wilis Dwi Pangesti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2019
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.13 KB)

Abstract

Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama diseluruh dunia. Pada tahun 2012, kanker menjadi penyebab kematian sekitar 8,2 juta jiwa. Angka kejadian kanker tertinggi pada perempuan di indonesia adalah kanker payudara. Tingginya kasus baru dan sekitar 40% kematian akibat kanker berkaitan erat dengan factor risiko kanker payudara yang terdiri dari perilaku, pola makan dan terpapar bahan karsinogen. Sampai dengan tahun 2013 estimasi jumlah kanker payudara sebanyak 61.682 kasus di Indonesia. Sedangkan di Jawa Tengah terdapat 11.511 kasus kanker payudara. Kasus tertingi penderita kanker payudara terdapat pada perempuan usia lebih dari 20 tahun, sedangkan pada usia kurang dari 20 tahun jarang ditemukan. Kabupaten Banyumas terdapat 38.925 jumlah penduduk perempuan dan terdapat beberapa kasus kanker payudara. Tujuan dilakukan kegiatan ibm untuk meningkatkan pengetahuan deteksi dini kanker payudara sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup perempuan. Metode yang digunakan dengan ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi sadari dan evaluasi kegiatan. Terdapat peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam deteksi dini kanker payudara sebagai upaya dalam ragak peningkatan kualitas hidup perempuan.