Felix Fernando Oroh
Universitas Pradita

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Enterprise Resource Planning pada Industri Manufaktur Pengolahan Bambu menggunakan Arsitektur Enterprise Felix Fernando Oroh; Richardus Eko Indrajit; Erick Dazki; Djarot Hindarto
Jutisi : Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Sistem Informasi Vol 11, No 2: Agustus 2022
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.95 KB) | DOI: 10.35889/jutisi.v11i2.833

Abstract

Companies do not just build information technology carelessly and buy information technology equipment without considering aspects of company needs. In planning information technology and systems, it is necessary to conduct a survey and analysis of user needs. So that the results of the survey and analysis become a guide in planning user needs so that the development of technology and information systems can support the company's operations, making it more efficient in running the company. The core of the problem of implementing Enterprise Architecture is to build corporate IT by implementing an Enterprise Architecture based on TOGAF ADM. The purpose of this research is to implement Enterprise Architecture aimed at making IT Planning on the Enterprise Resource Planning application system, in order to be more effective in implementing the application. The roadmap becomes clearer with the Enterprise Architecture. After doing Enterprise Architecture there is a Migration Planning stage, which is used for application to the Enterprise Resource Planning (ERP) application system. The implementation of the ERP system implementation will be carried out in stages using a timeline.Keywords: Enterprise Resource Planning; Enterprise Architecture; TOGAF-ADM; Bamboo processing manufacturing; Information Technology Abstrak. Perusahaan tidak hanya membangun teknologi informasi secara sembarangan dan membeli peralatan informasi teknologi tanpa mempertimbangkan aspek kebutuhan perusahaan. Dalam merencanakan teknologi dan sistem informasi perlu dilakukan survey dan analisa tentang kebutuhan user. Sehingga hasil survey dan analisa menjadi panduan dalam merencanakan kebutuhan user sehingga pembangunan teknologi dan sistem informasi dapat mendukung operasional perusahaan, sehingga lebih efisien dalam menjalankan perusahaan. Inti dari masalah penerapan Enterprise Architecture, membangun IT Perusahaan dengan menerapkan Enterprise Architecture berbasis TOGAF ADM. Tujuan penelitian ini adalah melakukan penerapan Enterprise Architecture bertujuan untuk pembuatan IT Planning pada sistem aplikasi Enterprise Resource Planning, supaya menjadi lebih efektif dalam melaksanakan penerapan. Roadmap menjadi lebih jelas dengan adanya Enterprise Architecture. Setelah melakukan Enterprise Architecture ada tahapan Migration Planning, yang digunakan untuk penerapan pada sistem aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP). Pelaksanaan dari penerapan sistem ERP akan dilakukan secara bertahap menggunakan timeline.Kata kunci: Enterprise Resource Planning; Enterprise Architecture; TOGAF ADM; Manufaktur pengolahan bambu; Teknologi Informasi;
Kajian Enterprise Resource Planning Menggunakan COBIT 5 Pada Industri Manufaktur Pengolahan Bambu Felix Fernando Oroh; Richardus Eko Indrajit; Eka Waras Kristianto; Djarot Hindarto
Jutisi : Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Sistem Informasi Vol 11, No 2: Agustus 2022
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.495 KB) | DOI: 10.35889/jutisi.v11i2.843

Abstract

To support the bamboo processing manufacturing operations, this company uses the Enterprise Resource Planning Application System. Starting from sales operations, production, inventory to financial application systems, everything is controlled with Enterprise Resource Planning (ERP). The ERP system has actually been implemented for more than 1 year. The company wants to measure the performance of the system. Then measurements were made using the COBIT 5 Framework, with the aim of knowing between real conditions and targets (expectations). Of course there will be a gap or gap. The GAP is used as a measuring tool to improve ERP system services. Before analyzing the maturity level measurement using COBIT 5, first conduct a survey to obtain data. After getting the data, then assessing and determining the maturity level for Enterprise Resource Planning in bamboo processing manufacturing companies.Keywords: Enterprise Resource Planning; COBIT 5; GAP; Bamboo Processing Manufacturing; Maturity levelAbstrak. Untuk memberikan dukungan terhadap operasional manufaktur pengolahan bambu, perusahaan ini menggunakan sistem aplikasi Enterprise Resource Planning. Mulai dari operasional penjualan, produksi, inventory sampai sistem aplikasi keuangan, semua dilakukan kontrol dengan Enterprise Resource Planning (ERP). Sistem ERP sebenarnya sudah diterapkan lebih dari 1 tahun. Perusahaan ingin melakukan pengukuran performansi dari sistem tersebut. Maka dilakukan pengukuran menggunakan Framework COBIT 5, dengan tujuan untuk mengetahui antara kondisi riil dengan target (harapan). Tentunya akan terjadi GAP atau kesenjangan. GAP tersebut dijadikan alat ukur untuk meningkatkan pelayanan sistem ERP. Sebelum melakukan analisa pengukuran tingkat kematangan menggunakan COBIT 5, terlebih dari dahulu melakukan survey untuk mendapatkan data. Setelah mendapatkan data kemudian melakukan penilaian dan penetapan tingkat kematangan (maturity level) untuk Enterprise Resource Planning pada perusahaan manufaktur pengolahan bambu.Kata kunci: Enterprise Resource Planning; COBIT 5; GAP; Manufaktur Pengolahan Bambu; Tingkat kematangan.