Inoy Trisnaini
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Faktor Kondisi Fisik Rumah dan Perilaku Dengan Insiden Pneumonia pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Yosomulyo Kota Metro Ayu Tri Darmawati; Elvi Sunarsih; Inoy Trisnaini
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.503 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pneumonia masih menjadi masalah kesehatan yang menjadi penyebab utama kematian anak berusia dibawah lima tahun. Berdasarkan data Puskesmas Yosomulyo Kota Metro terjadi peningkatan kasus pneumonia selama tiga tahun berturut-turut. Puskesmas Yosomulyo merupakan puskesmas yang menempati urutan pertama kasus pneumonia tertinggi di Kota Metro. Penyebab pneumonia dapat diakibatkan oleh faktor lingkungan dalam rumah yang meliputi lingkungan fisik rumah dan faktor perilaku. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan kondisi fisik rumah dan perilaku terhadap terhadap kejadian diare. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Yosomulyo. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 108 sampel dengan perbandingan 1:3, yang terdiri dari 27 kasus pneumonia dan 81 kontrol yang merupakan tetangga terdekat kasus. Analisa data yang dilakukan adalah univariat, bivariat dan multivariat.Hasil Penelitian: Hasil analisis bivariat diketahui bahwa terdapat 8 variabel independen yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada anak balita yaitu luas ventilasi, kelembaban, pencahayaan, suhu, pendidikan ibu, keberadaan anggota keluarga yang merokok, kebiasaan membuka jendela dan kebiasaan membersihkan rumah. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa nilai P value< 0,05 dan berdasarkan hasil uji regresi logistic variabel kebiasaan membuka jendela merupakan variabel yang paling dominan berhubungan kejadian pneumonia. Kesimpulan: Kebiasaan membuka jendela merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Yosomulyo Kota Metro.
MEDIA TEATER BONEKA TANGAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU STOP BUANG SAMPAH SEMBARANGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR Inoy Trisnaini; Fenny Etrawati
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2023): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2023
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v7i4.21461

Abstract

One of the diseases caused by poor implementation of PHBS is diarrheal disease. The World Health Organization notes that 100,000 Indonesian children die yearly from diarrhoea. Children at school age are a golden age to instill the values of clean and healthy living behavior (PHBS) so that they have the potential as agents of change to promote PHBS both in the school environment and their family and community. This community service activity aims to increase children’s knowledge and awareness of littering behavior. This community service activity uses the demonstration method in a hand puppet theatre with five characters. The results of the intervention measured using pre-test and post-test questionnaires showed a difference in this case, namely the increase in knowledge (p-value = 0.001) and attitudes (p-value = 0.004) of students who became respondents related to the behavior of stopping littering. The impact of this community service activity is an increase in the knowledge of elementary school children about the importance of stopping littering.  --- Salah satu penyakit yang diakibatkan oleh penerapan PHBS yang buruk ialah penyakit diare. World Health Organization mencatat bahwa setiap tahunnya tahun 100.000 anak Indonesia meninggal akibat diare. Anak-anak pada usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai-nilai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen perubahan untuk mempromosikan PHBS, baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini ialah untuk meningkatkan pengetahuan dan membangun kesadaran anak-anak dalam perilaku Stop Membuang Sampah Sembarangan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode peragaan dalam teater boneka tangan dengan 5 tokoh di dalamnya. Hasil dari intervensi yang diukur menggunakan kuesioner pre test dan post test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam hal ini ialah peningkatan pengetahuan (p value=0,001) dan sikap (p value=0,004) siswa yang menjadi responden berkaitan dengan perilaku stop buang sampah sembarangan. Dampak dari kegiatan pengabdian masyarakat ini ialah adanya peningkatan pengetahuan anak-anak sekolah dasar mengenai pentingnya perilaku Stop Buang Sampah Sembarangan.