H.A Fickry Faisya
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Determinan Lingkungan Fisik dan Perilaku Preventif Terhadap Kasus Filariasis di Kecamatan Talang Kelapa dan Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin Rahayu Hasti Komaria; H.A Fickry Faisya; Elvi Sunarsih
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.136 KB)

Abstract

Latar Belakang: Filariasis merupakan infeksi yang disebabkan oleh cacing filaria melalui perantara nyamuk yang bersifat menahun jika tidak diobati akan menimbulkan cacat permanen pada kaki, lengan, payudara dan alat kelamin. Secara tidak langsung keberadaan lingkungan rumah yang tidak memenuhi syarat dan perilaku yang memicu adanya kontak dengan nyamuk dapat menjadi faktor penyebab terjadinya filariasis. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan menyebutkan bahwa Kabupaten Banyuasin merupakan daerah dengan kasus filariasis tertinggi di Sumatera Selatan dengan mikrofilaria rate sebesar 1,5%. Terdapat sebanyak 142 kasus kronis yang ada di Kabupaten ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor lingkungan fisik dan perilaku preventif terhadap kasus filariasis di Kecamatan Talang Kelapa dan Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin.Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian case control study. Jumlah sampel sebanyak 87 terdiri dari 29 kasus dan 58 kontrol dengan metode total sampling (dengan nilai ⍺=0,05 dan β=20%). Analisa data dilakukan secara bivariat dan multivariat dengan menggunakan uji chi-square. Kemudian data disajikan dalam bentuk tabel dan narasi untuk menginterpretasikan data tersebut.Hasil Penelitian: Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara celah pada dinding, penutup pada flavon, tempat perkembangbiakan vektor, perilaku menghindari gigitan nyamuk dan perilaku keluar rumah pada malam hari dengan kejadian filariasis. Tidak ada hubungan untuk pemasangan kasa pada ventilasi dan perilaku minum obat dengan kejadian filariasis. Hasil analisis multivariat didapatkan  bahwa faktor yang dominan berhubungan dengan kasus filariasis adalah keberadaan celah pada dinding dan adanya genangan air sebagai tepat perindukan potensial nyamuk.Kesimpulan: Faktor determinan lingkungan fisik dan perilaku preventif yang berhubungan dengan kejadian filariasis di Kecamatan Talang Kelapa dan Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin adalah keberadaan celah pada dinding dan adanya genangan air sebagai tempat perindukan potensial nyamuk.
Analysis of Working Postures with Musculoskeletal Disorders (Msds) Complaint of Tailors in Ulak Kerbau Baru Village, Ogan Ilir Betty Andriani; Anita Camelia; H.A Fickry Faisya
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 11 No. 01 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM)
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.642 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2020.11.1.75-88

Abstract

Tailor is one of the professions that has MSDs risk. It is because of the working posture, such as sitting for a long time and repetitive movements. The purpose of this study is to determine correlation between working postures and Musculoskeletal Disordes (MSDs) of Tailors in Ulak Kerbau Baru Village Ogan Ilir. This research was an cross-sectional and method of sampling in this study was using accident sampling with sample were 75 respondents. Rapid Entire Body Assessment (REBA) method was used assessed the risk of working posture and questionnaires. Nordic Body Map was used determine of Musculoskeletal Disorders. The data is performed using univariate and bivariate with chi-square. Based on calculations used the REBA posture tailor working 42.7% of respondents has high risk and 57.3% has medium risk. Results of this analysis used statistical there were a significant relationship between age (pvalue = 0.006 CI 1,730-25,281), working period (pvalue = 0.023 CI 1,343-30,271), working posture (pvalue 0.027 CI 1,284-11,847), and the working time (pvalue = 0.032 CI 1,145-74,602) with Musculoskeletal Disorders (MSDs), and there was no significant relationhips between the sexes (pvalue = 0.610 CI 0,224-1,898) with Musculoskeletal Disorders (MSDs). The majority of tailor work posture were at high risk, the researcher suggests to do intervention on modified factors, which are working postures and working time. Intervention can be done by using ergonomic work chair and make time to do stretch up (physical activity) every 30 minutes to reduce muscle fatigue.