Anita Camelia
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Evaluasi Pelaksanaan Program Contractor Safety Management System (CSMS) pada Project Turnaround (TA) di PT. Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang Muhammad Arif; Anita Camelia; Imelda G Purba
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.653 KB)

Abstract

Latar Belakang: Turnaround merupakan pekerjaan kegiatan dengan risiko tinggi yang dikerjakan kontraktor, apabila tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi pelaksanaan program Contractor Safety Management System (CSMS) pada project turnaround di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Informasi dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Analisa data yang digunakan adalah content analysis. Uji validitas melalui triangulasi sumber, metode dan data. Hasil Penelitian: Pelaksanaan program Contractor Safety Management System (CSMS) pada project turnaround sudah berjalan dengan baik hanya saja pada project-project selain turnaround departemen K3 & LH kurang dilibatkan pada tahap penilaian risiko, pra-kualifikasi dan seleksi kontraktor.Kesimpulan: pelaksanaan program Contractor Safety Management System (CSMS) pada project turnaround di PT. Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) Palembang secara umum sudah sesuai dengan Pedoman Tata Kerja Pengelolaan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan Kontraktor BP MIGAS. Disarankan untuk PT. Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) Palembang agar meningkatkan komunikasi antara departemen pengadaan barang dan jasa dengan departemen K3 & LH terkait pekerjaan yang ditenderkan seperti tahapan penilaian risiko, pra-kualifikasi dan seleksi. Adanya sanksi terhadap kontraktor yang tidak rutin melaporkan data kinerja K3.
Analisis Determinan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Petani Penyadap Pohon Karet di Desa Karang Manik Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur Veni Selviyati; Anita Camelia; Elvi Sunarsih
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.377 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2016.7.3.198-208

Abstract

Latar Belakang: Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan suatu kelainan akibat penekanan saraf medianus pada terowongan karpal di pergelangan tangan dengan gejala utama berupa kesemutan dan rasa nyeri yang menjalar ke jari serta tangan yang dipersarafi oleh saraf medianus, disertai rasa kebas, kelemahan otot, kekakuan dan kemungkinan atrofi otot. Penelitian yang dilakukan di Purbalingga menunjukkan 47,2% dari responden mengalami dua sampai lima keluhan kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Tujuan penelitian ini menganalisis determinan kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada petani penyadap pohon karet di Desa Karang Manik.Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif analitik dengan menggunakan desain studicross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 101 petani penyadap pohon karet. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Proportional Stratified Random Sampling yang memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Data diperoleh dengan cara wawancara menggunakan kuesioner dan observasi lapangan. Penelitian dilakukan di Desa Karang Manik Kabupaten OKU Timur.Hasil Penelitian: Ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin (p=0,011), masa kerja (p=0,020), lama kerja (p=0,013), postur tangan (p=0,017), dan gerakan berulang (p=0,036) dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Sedangkan usia (p=0,057) tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian CTS.Kesimpulan: Responden yang mengalami keluhan CTS pada petani penyadap pohon karet menunjukkan 68 (67,3 %) responden, untuk menghindari keluhan kejadian CTS, disarankan petani melakukan istirahat teratur, melakukan olahraga tangan dengan peregangan pada pergelangan tangan.
Penilaian Risiko Kesehatan Kerja di Bengkel Auto 2000 Mona Lestari; Imelda G Purba; Anita Camelia
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.952 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2017.8.3.145-159

Abstract

Latar Belakang: Penilaian risiko kesehatan adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui bahaya dan dampaknya terhadap kesehatan di tempat kerja dengan melakukan identifikasi bahaya, penilaian exposure, penilaian risiko, serta pengendalian dan dokumentasi. Bengkel AUTO 2000 Cabang Plaju Palembang memiliki hazard yang beragam serta memiliki exposure yang cukup tinggi sehingga perlu dilakukan penilaian risiko kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi aktivitas kerja, mengidentifikasi potensial hazard, tingkatan keterpajanan, mengetahui risiko-risiko yang mungkin timbul, serta mengetahui prioritas pengendalian berdasarkan Risk Manageability Matrix. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey deskriptif dengan pendekatan observasional yang menggunakan teknik Walk Through Survey, dimana hasil Walk Through dibuat Check list, lalu di analisa dalam Matrix Hazard Rating, Matrix Exposure Rating, Risk Matrix, dan dikembangkan dalam Risk Manageability Matrix.Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini didapatkan potensial hazard yang masuk dalam kategori risiko tinggi yaitu kebisingan (noise), kategori risiko sedang yaitu pencahayaan (illumination), dust (TSP), gas (CO, NO2, SO2), solvent, heavy metal, sanitasi makanan, serta faktor ergonomi, dan kategori risiko rendah, yaitu : getaran (vibration), iklim kerja panas (thermal stress), water supply, dan faktor psikososial.Kesimpulan: Potensial hazard dengan risiko tertinggi adalah kebisingan (Noise) sementara tindakan pengendalian untuk hazard tersebut belum optimal, sehingga diharapkan pada pihak Bengkel AUTO 2000 Cabang Plaju Palembang dapat melakukan pengendalian kebisingan dengan melaksanakan Program Konservasi Pendengaran (Hearing Conservation Programs), seperti mengevaluasi pemajanan kebisingan, adanya pelatihan para pekerja, evaluasi audiometri, melakukan pengendalian engineering/administrative control, serta memberikan alat pelindung diri seperti earplug pada pekerja.
Analisis Faktor Risiko Kelelahan Kerja pada Karyawan Bagian Produksi PT. Arwana Anugrah Keramik, Tbk Mariani Juliana; Anita Camelia; Anita Rahmiwati
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.152 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2018.9.1.53-63

Abstract

Latar Belakang: Kelelahan kerja adalah salah satu permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya kecelakaan pada saat bekerja. Kelelahan dapat disebabkan oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal diantaranya usia, status anemia, masa kerja, kualitas tidur, dan beban kerja, sedangkan faktor eksternal yaitu shift kerja dan iklim kerja panas. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada karyawan bagian produksi PT. Arwana Anugrah Keramik, Tbk.Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada di bagian produksi PT. Arwana Anugrah Keramik, Tbk yang berjumlah 168 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu propability sampling dengan teknik simple random sampling diperoleh sampel sebesar 75 orang. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner dan data sekunder (studi dokumentasi). Teknik pengolahan data menggunakan teknik analisis data yaitu Chi –square.Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa usia (p-value=0,793) dan masa kerja (p-value=0,337) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kelelahan kerja, sedangkan status anemia (p-value=0,012), shift kerja (p-value=0,021), kualitas tidur (p-value=0,0001), beban kerja (pvalue=0,001), dan iklim kerja panas (p-value=0,004) memiliki hubungan yang signifikan dengan kelelahan kerja.Kesimpulan: Faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada karyawan bagian produksi PT. Arwana Anugrah Keramik, Tbk adalah status anemia, shift kerja, kualitas tidur, beban kerja, dan iklim kerja panas. Untuk mencegah kelelahan kerja, perusahaan PT. Arwana Anugrah Keramik, Tbk sebaiknya menyediakan alat angkut untuk meringankan beban kerja karyawan, menyediakan air minum pada jarak yang relative terjangkau, serta memperbolehkan karyawan untuk beristirahat sejenak (10-15 menit) setiap 1-2 jam kerja.
Analysis of Working Postures with Musculoskeletal Disorders (Msds) Complaint of Tailors in Ulak Kerbau Baru Village, Ogan Ilir Betty Andriani; Anita Camelia; H.A Fickry Faisya
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 11 No. 01 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM)
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.642 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2020.11.1.75-88

Abstract

Tailor is one of the professions that has MSDs risk. It is because of the working posture, such as sitting for a long time and repetitive movements. The purpose of this study is to determine correlation between working postures and Musculoskeletal Disordes (MSDs) of Tailors in Ulak Kerbau Baru Village Ogan Ilir. This research was an cross-sectional and method of sampling in this study was using accident sampling with sample were 75 respondents. Rapid Entire Body Assessment (REBA) method was used assessed the risk of working posture and questionnaires. Nordic Body Map was used determine of Musculoskeletal Disorders. The data is performed using univariate and bivariate with chi-square. Based on calculations used the REBA posture tailor working 42.7% of respondents has high risk and 57.3% has medium risk. Results of this analysis used statistical there were a significant relationship between age (pvalue = 0.006 CI 1,730-25,281), working period (pvalue = 0.023 CI 1,343-30,271), working posture (pvalue 0.027 CI 1,284-11,847), and the working time (pvalue = 0.032 CI 1,145-74,602) with Musculoskeletal Disorders (MSDs), and there was no significant relationhips between the sexes (pvalue = 0.610 CI 0,224-1,898) with Musculoskeletal Disorders (MSDs). The majority of tailor work posture were at high risk, the researcher suggests to do intervention on modified factors, which are working postures and working time. Intervention can be done by using ergonomic work chair and make time to do stretch up (physical activity) every 30 minutes to reduce muscle fatigue.