Dwi Septiawati
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Noise Levels Along the Palembang–Indralaya Highway Mona Lestari; Desheila Andarini; Dwi Septiawati; Poppy Fujianti; Novrikasari
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 10 No. 3 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM)
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.219 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2019.10.3.184-190

Abstract

Palembang – Indralaya highway is a cross-provincial road where motor vehicle activity is constant, causing noise and affecting settlements along the road. Constant exposure to the noise that exceeds quality standards (55 dB) stipulated in Environmental Ministerial Decree (KEP.48/MENLH/11/1996), can cause a variety of health problems, such as hearing loss and psychological disorders. Therefore, this study is conducted to determine the noise level along the Palembang-Indralaya road. This study used an observational approach through direct observations and measurements using the Mini InScienPro SQ-100 sound level meter. The noise level is measured at two locations, i.e., on the curb and in houses located along the highway. Based on the observations and measurements, the highest noise intensity was during the daytime (78.0 - 102.4 dB). The highest intensity of noise inside and outside the house are 74 and 90 dB, respectively. This is due to the high volume and activity of vehicles crossing the highway. The intensity of the noise received by the residents along the highway is above the quality standards, so as to handle the noise, trees need to be planted around the housing (barrier plants). Keywords: Noise intensity, highway, sound level Meter
Analisis Spasial Kasus Stunting Berdasarkan Fasilitas Kesehatan dan Korelasi Faktor Risiko Lingkungan Pada Balita di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2023 : Spatial Analysis of Stunting Cases Based on Health Facilities and Correlation of Environmental Risk Factors in Toddlers in Ogan Ilir Regency in 2023 Citra Ayu Ar Rahma; Rahmatillah Razak; Dwi Septiawati
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 12: DESEMBER 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i12.4333

Abstract

Latar belakang: Stunting dapat dipengaruhi faktor tidak langsung yang diantaranya terdiri dari faktor akses terhadap fasilitas kesehatan dan faktor lingkungan. Oleh karena itu diperlukan pengkajian mengenai hal tersebut terhadap kasus stunting sebagai masukan dalam melakukan intervensi terkait stunting khusunya pada Kabupaten Ogan ilir yang menempati posisi kedua sebagai kabupaten dengan prevalensi paling tinggi di Sumatera Selatan dengan prevalensi stunting sebesar 24,9%. Tujuan: Memetakan kasus stunting untuk mengetahui pola sebaran kejadian stunting berdasarkan persebaran fasilitas kesehatan dan menganalisis korelasi faktor risiko lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di 9 Desa Lokus Kabupaten Ogan Ilir. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi case control dengan populasi seluruh balita di Kabupaten Ogan Ilir. Sampel penelitian berjumlah 201 responden dengan perbandingan kasus dan kontrol 1:2 yang teridiri dari 67 kasus dan 134 kontrol. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuisioner dan pengukuran langsung secara door to door. Analisis data yang digunakan adalah analisis spasial dengan metode overlay dan buffering serta uji korelasi pearson dan uji korelasi spearman’s. Hasil: Sebagian besar kasus membentuk pola persebaran berkelompok dan semua kasus stunting pada 9 Desa lokus Kabupaten Ogan Ilir telah berjarak <2KM dari fasilitas kesehatan. Faktor risiko lingkungan yang memiliki korelasi dengan kasus stunting pada balita adalah pencahayaan rumah (p-value = 0,037) dan suhu rumah (p-value = 0,05). Sedangkan faktor risiko lingkungan lain yang terdiri dari faktor fisik air minum meliputi variabel TDS (p-value = 0,215), kekeruhan (p-value = 0,370), suhu (p-value = 0,358) dan faktor kimia sumber air minum meliputi variabel salinitas (p-value = 0,083), pH (p-value = 0,668), DHL (p-value = 0,211), Zing (p-value = 0,994), Klorida (p-value = 0,742), Fe (p-value = 0,897), Mn (p-value = 0,187), serta faktor fisik rumah meliputi kepadatan hunian (p-value = 0,672), kelembababan (p-value = 0,307) dan persentase ventilasi (p-value = 0,855) tidak memiliki korelasi dengan kasus stunting di 9 Desa lokus Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2023. Kesimpulan: Hampir semua kasus stunting telah terjangkau fasilitas kesehatan dan faktor risiko lingkungan yang memiliki korelasi dengan kasus stunting pada 9 Desa Lokus Kabupaten Ogan Ilir adalah pencahayaan dan suhu rumah.