Mona Lestari
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Pada Petugas Laboratorium Klinik RSUD Dr. Ibnu Sutowo Baturaja Oktarisa Aruma Pertiwi; Novrikasari; Mona Lestari
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.751 KB)

Abstract

Latar Belakang: Laboratorium RSUD dr. Ibnu Sutowo Baturaja merupakan rumah sakit yang mempunyai risiko bahaya yang cukup besar mengalami kecelakaan kerja pada petugas laboratorium. Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di laboratorium merupakan hal penting untuk selalu diterapkan oleh petugas laboratorium. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada petugas laboratorium.Metode: Jenis penelitian adalah penelitian observasional, dengan rancang bangun cross sectional. Informan penelitian ini sebanyak 6 orang, dan data diambil dengan melakukan wawancara mendalam, telaah dokumen serta membandingkan dengan hasil observasi. Analisis data yang menggunakan metode triangulasi data, diantaranya triangulasi sumber, metode, dan data.Hasil Penelitian: Kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sudah digunakan oleh para petugas, akan tetapi penggunaan APD kurang maksimal. Petugas laboratorium mempunyai motivasi, pengetahuan, persepsi yang cukup baik, akan tetapi pada praktiknya ditemukan petugas laboratorium tidak menggunakan APD lengkap dengan baik. Peraturan, pengawasan dan Standar Operational Prosedur (SOP) memang sudah diterapkan akan tetapi belum maksimal.Kesimpulan: Kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada petugas laboratorium sudah baik, akan tetapi kurang maksimal sebaiknya penggunaan APD jenis lain seperti penutup kepala dan sepatu laboratorium digunakan juga.
Penilaian Risiko Kesehatan Kerja di Bengkel Auto 2000 Mona Lestari; Imelda G Purba; Anita Camelia
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.952 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2017.8.3.145-159

Abstract

Latar Belakang: Penilaian risiko kesehatan adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui bahaya dan dampaknya terhadap kesehatan di tempat kerja dengan melakukan identifikasi bahaya, penilaian exposure, penilaian risiko, serta pengendalian dan dokumentasi. Bengkel AUTO 2000 Cabang Plaju Palembang memiliki hazard yang beragam serta memiliki exposure yang cukup tinggi sehingga perlu dilakukan penilaian risiko kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi aktivitas kerja, mengidentifikasi potensial hazard, tingkatan keterpajanan, mengetahui risiko-risiko yang mungkin timbul, serta mengetahui prioritas pengendalian berdasarkan Risk Manageability Matrix. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey deskriptif dengan pendekatan observasional yang menggunakan teknik Walk Through Survey, dimana hasil Walk Through dibuat Check list, lalu di analisa dalam Matrix Hazard Rating, Matrix Exposure Rating, Risk Matrix, dan dikembangkan dalam Risk Manageability Matrix.Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini didapatkan potensial hazard yang masuk dalam kategori risiko tinggi yaitu kebisingan (noise), kategori risiko sedang yaitu pencahayaan (illumination), dust (TSP), gas (CO, NO2, SO2), solvent, heavy metal, sanitasi makanan, serta faktor ergonomi, dan kategori risiko rendah, yaitu : getaran (vibration), iklim kerja panas (thermal stress), water supply, dan faktor psikososial.Kesimpulan: Potensial hazard dengan risiko tertinggi adalah kebisingan (Noise) sementara tindakan pengendalian untuk hazard tersebut belum optimal, sehingga diharapkan pada pihak Bengkel AUTO 2000 Cabang Plaju Palembang dapat melakukan pengendalian kebisingan dengan melaksanakan Program Konservasi Pendengaran (Hearing Conservation Programs), seperti mengevaluasi pemajanan kebisingan, adanya pelatihan para pekerja, evaluasi audiometri, melakukan pengendalian engineering/administrative control, serta memberikan alat pelindung diri seperti earplug pada pekerja.
Analisis Risiko Pajanan Gas Amoniapada Pekerja Peternakan Ayam di Desa Lembak Sumatera Selatan Desheila Andarini; Mona Lestari; Minggu Bahruddin
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.106 KB)

Abstract

Latar Belakang: Peternakan merupakan salah satu sektor yang penting dalam memenuhi kebutuhan manusia akan pangan. Adapun salah satu faktor kimia yang ada di peternakan ayam adalah amonia sebagai komponen yang dapat mengganggu kesehatan pekerja. Amonia berasal dari menur berupa bahan sisa pencernaan atau feses yang bercampur urine dan berbahaya bagi kesehatan hewan ternak dan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis risiko kesehatan akibat pajanan amonia pada pekerja di peternakan ayam Desa Lembak.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian yang memprediksi perkiraan risiko akibat pajanan amoniaterhadap pekerja peternakan ayam. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peternakan ayam di Desa Lembak, sampel subjek adalah pekerja di peternakan ayam, dan sampel objek adalah kadar amonia di peternakan. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, timbangan, serta pengukuran konsentrasi amonia secara langsung. Estimasi risiko dihitung dengan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL)dengan perhitungan intake serta perhitungan risiko non-karsinogenik.Hasil Penelitian: Konsentrasi amonia berada dibawah nilai ambang batas yaitu 0.0032 mg/m3 .Perhitungan intake amonia pekerja untuk realtime rata-rata 0.0020 dan lifetime sebesar 0.7671.Nilai RQ realtime untuk amonia tertinggi dan terendah sebesar 0.3006 dan 0.0321 sedangkan untuk lifetime nilai tertinggi sebesar 3.0066 dan 0.3006.Pajanan gas amonia belum menimbulkan risiko kesehatan non karsinogenik (RQ <1).Kesimpulan: Analisis risiko kesehatan pajanan amonia menunjukkan bahwa pajanan gas amonia di peternakan saat ini masih di bawah Nilai Ambang Batas (NAB). Sebaiknya Dinas Kesehatan setempat melakukan manajemen risiko kesehatan di peternakan untuk mengantisipasi peningkatan konsentrasi gas amonia dan melakukan penyuluhan serta pengawasan secara berkala.
Faktor Risiko Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSds) Pada Aktivitas Pengangkutan Beras di PT Buyung Poetra Pangan Pegayut Ogan Ilir Tiara Devi T; Imelda G Purba; Mona Lestari
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.809 KB)

Abstract

Latar Belakang: Kegiatan pengangkutan beras di PT Buyung Poetra Pangan dilakukan secara manual dan dilakukan berulang kali dengan beban yang cukup berat sehingga dapat menimbulkan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Observasi awal dengan menggunakan kuesioner Nordic Body Map didapatkan 8 dari 10 pekerja mengalami keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor risiko keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada aktivitas pengangkutan beras di PT Buyung Poetra Pangan.Metode: Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi yang diteliti adalah seluruh pekerja pengangkut beras di PT Buyung Poetra Pangan dengan sampel sebanyak 70 responden yang dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data dengan wawancara, menggunakan kuesioner karakteristik responden dan Nordic Body Map serta pengumpulan gambar untuk analisis dengan metode REBA. Analisis uji statistik menggunakan uji Chi-Square dan regresi logistik ganda.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko usia (ρ=0,002) dan masa kerja (ρ=0,033) berhubungan signifikan dengan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs), sedangkan IMT, kebiasaan merokok, lama kerja, beban yang diangkut dan tingkat risiko ergonomi tidak berhubungan. Beban yang diangkut paling dominan menjadi faktor risiko keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs).Kesimpulan: Faktor risiko beban yang diangkut merupakan faktor dominan timbulnya keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs).
Noise Levels Along the Palembang–Indralaya Highway Mona Lestari; Desheila Andarini; Dwi Septiawati; Poppy Fujianti; Novrikasari
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 10 No. 3 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM)
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.219 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2019.10.3.184-190

Abstract

Palembang – Indralaya highway is a cross-provincial road where motor vehicle activity is constant, causing noise and affecting settlements along the road. Constant exposure to the noise that exceeds quality standards (55 dB) stipulated in Environmental Ministerial Decree (KEP.48/MENLH/11/1996), can cause a variety of health problems, such as hearing loss and psychological disorders. Therefore, this study is conducted to determine the noise level along the Palembang-Indralaya road. This study used an observational approach through direct observations and measurements using the Mini InScienPro SQ-100 sound level meter. The noise level is measured at two locations, i.e., on the curb and in houses located along the highway. Based on the observations and measurements, the highest noise intensity was during the daytime (78.0 - 102.4 dB). The highest intensity of noise inside and outside the house are 74 and 90 dB, respectively. This is due to the high volume and activity of vehicles crossing the highway. The intensity of the noise received by the residents along the highway is above the quality standards, so as to handle the noise, trees need to be planted around the housing (barrier plants). Keywords: Noise intensity, highway, sound level Meter