Oktavia Wahyuni
UIN Imam Bonjol Padang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KONSEP TAWAKKAL DALAM Q.S ALI-IMRAN (TAFSIR MAUDHU’I) SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM Oktavia Wahyuni; Zulmuqim Zulmuqim; Radhiatul Hasnah
Journal Cerdas Mahasiswa Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.322 KB) | DOI: 10.15548/jcm.v3i1.3491

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman yang keliru tentang tawakkal, tawakkalbukanlah pasrah tanpa ada usaha terlebih dahulu. Namun, yang dimaksud tawakkal adalah menyerahkan diri kepada Allah dengan penuh keyakinan setelah melakukan ikhtiar (usaha) dan mengharapkan pertolongan-Nya. Dalam Al-Qur‟an banyak dijelaskan mengenai konsep tawakkal, namun pada penelitian ini konsep tawakkal yang dijelaskan dalam Q.S Ali-Imran dan implikasinya dalam pendidikan Islam. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian kepustakaan dengan menggunakan langkah-langkah tafsir maudhu‟i yaitu sebagai berikut: (1) menetapkan masalah yang dibahas, (2) menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah, (3) menyusun runtutan ayat sesuai dengan masa turunnya, disertai pengetahuan asbab an-nuzul, (4) memahami korelasi ayat-ayat tersebut, (5) menyusun pembahasan dalam kerangka sempurna, (6) melengkapi pembahasan dengan hadis yang relevan dan (7) mempelajari ayat secara keseluruhan dengan jalan menghimpun ayat-ayat yang mempunyai pengertian sama. Hasil dari penelitian ini adalah konsep tawakkal dalam Q.S Ali-Imran terdapat beberapa ayat dan penulis memberikan tema pada ayat tentang tawakkal yaitu: (1) perintah tawakkal pada ayat 122, (2) tawakkal setelah ikhtiar pada ayat 159-160, dan (3) Allah sebaik-baik pelindung/wakil pada ayat 173-174. Dalam Q.S Ali-Imran ini juga terdapat keterkaitan terhadap komponen pendidikan Islam, terhadap komponen pendidik, komponen peserta didik, komponen tujuan pendidikan Islam yakni menjadikan peserta didik “insan kamil” dengan bentuk taqwa, berilmu berakhlak mulia (tawakkal) dan terhadap komponen materi pendidikan Islam. Materi pendidikan Islam diantaranya pendidikan akhlak yang terbagi menjadi akhlak kepada Allah, akhlak kepada sesama dan lain-lain. Akhlak kepada Allah salah satunya adalah sikap tawakkal.