Lansia sering kali mengalami masalah psikologis atau depresi yang disebabkan masalahpensiun, gangguan fisik, kematian orang yang dicintai, dan masalah ekonomi yang mengakibatkanlansia sering mengalami gangguan tidur. Depresi adalah perubahan suasana hati yang buruk, sehinggaketika seseorang mengalami depresi, maka orang tersebut akan merasa sedih berkepanjangan, putusharapan, dan kesepian. Sedangkan insomnia adalah kesulitan seseorang untuk memulai tidur ataumempertahankan tidur dalam kurun waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasiHubungan antara Tingkat Depresi pada Lansia dengan Kejadian Insomnia di Panti Sasana TresnaWerdha “Karya Bhakti” Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan Cibubur. Metode Penelitianmenggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 64 orangdengan menggunakan rumus Slovin diperoleh ukuran sampel sebesar 55 responden yang dipilih secararandom. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, yang selanjutnya dianalisis denganmenggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan tingkat depresi tertinggi 47,3% yangterindikasi depresi ringan dan 63,3% yang mengalami kejadian insomnia. Dari hasil analisis diperolehnilai Chi-Square (χ2 ) = 3.129 < χ2 0,05(2)= 5,99. Kesimpulan tidak ada hubungan yang signifikan antaratingkat depresi pada lansia dengan kejadian insomnia karena p value > 5 %. Saran penulisdiperlukannya lansia terhindar dari depresi dan kejadian insomnia.