Latar Belakang : Penggunaan alat kontrasepsi hormonal dalam jangka waktu tertentu dapat menimbulkan berbagai efek samping salah satunya adalah perubahan berat badan. Namun demikian,berat badan yang bertambah umunya tidak terlalu besar, hal ini bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama. Sebagian besar wanita dari pasangan usia subur yang merupakan akseptor pengguna alat kontrasepsi mengalami peningkatan berat badan. Walaupun tingkat kelahiran dapat ditekan dalam mengatasi laju pertumbuhan penduduk, namun tidak dapat dihindari timbulnya dampak lain akibat penggunaan alat kontrasepsi khususnya penggunaan alat kontrasepsi hormonal dalam jangka waktu tertentu yang dapat menimbulkan berbagai efek samping, salah satunya adalah perubahan berat badan.Metode : Penelitian ini menggunakan analitik deskriptif dengan rancangan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah akseptor KB suntik di Puskesmas Baloi Permai Kota Batam tahun 2019, teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan sampel berjumlah 49 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan rekam medik. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji statistik chi square.Hasil : Hasil penelitian terhadap 49 responden, menunjukkan responden yang kurang dari 3 kali penyuntikan DMPA yang mengalami peningkatan berat badan sebanyak 7 orang (23,3%) dan tidak mengalami peningkatan berat badan sebanyak 14 orang (73,7%). Sedangkan responden yang lebih dari 3 kali melakukan penyuntikan DMPA yang mengalami peningkatan berat badan sebanyak 23 orang (76,7%) dan yang tidak mengalami peningkatan berat badan sebanyak 5 orang (26,3%). Uji statistik menunjukkan hubungan yang signifikan antara penggunaan KB suntik DMPA dengan peningkatan berat badan dengan p value 0,002.Kesimpulan : Terdapat hubungan penggunaan KB suntik DMPA dengan peningkatan berat badan pada akseptor KB di Puskesmas Baloi Permai Kota Batam tahun 2019.