Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in the Digital Era

STRATEGI DAKWAH KYAI DALAM MENANAMKAN TANGGUNG JAWAB SANTRI PONDOK PESANTREN AL-BAROKAH PONOROGO Rahmawati Nur Azizah; Iswahyudi Iswahyudi
Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in The Digital Era Vol 2 No 1 (2022): Proceeding of The 2nd Conference on Strengthening Islamic Studies in the Digital
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.618 KB)

Abstract

K.H. Imam Suyono, pengasuh pondok pesantren Al-Barokah memiliki cara yang unik dalam menanamkan sikap tanggung jawab santri-santrinya. Beliau memiliki kemampuan dalam mendialogkan prinsip-prinsip ajaran Islam dengan realitas kehidupan sehari-hari dan selalu memberikan solusi alternatif dalam menyelesaikan suatu persoalan. Beliau tidak pernah menggunakan kekerasan dan selalu menggunakan tutur kata yang bijak dan penuh kewibawaan dalam menumbuhkan sikap tanggung jawab pada santri-santrinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode dakwah yang digunakan kyai dalam menanamkan sikap tanggung jawab santri di Pondok Pesantren Al-Barokah Ponorogo, materi dakwah yang digunakan kyai dalam menanamkan sikap tanggung jawab santri di Pondok Pesantren Al-Barokah Ponorogo, media dakwah yang digunakan kyai dalam menanamkan sikap tanggung jawab santri di Pondok Pesantren Al-Barokah Ponorogo. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: Pertama, Metode dakwah K.H. Imam Suyono dalam menanamkan sikap tanggung jawab santri adalah dengan menggunakan metode Bi-al-ḥikmah, Mau’īẓah al-Ḥasanah, dan Mujādalah billatī hiya Aḥsan. Dengan meluncurkan santri ke dalam berbagai kegiatan baik di dalam pondok maupun di luar pondok. Santri diberi tanggung jawab untuk menyukseskan acara mulai dari tahap persiapan hingga selesai. Kedua, Materi dakwah K.H. Imam Suyono dalam menanamkan sikap tanggung jawab santri terfokus pada budi pekerti (akhlak) yang diambil dari kitab-kitab yang beliau kaji seperti Ta’limul Muta’allim juga dengan menceritakan kisah-kisah ulama terdahulu dan teladan-teladan. Ketiga, Media dakwah K.H. Imam Suyono lebih cenderung menggunakan lisan dan pencontohan secara langsung. Media contoh berupa perbuatan-perbuatan nyata yang langsung beliau contohkan atau praktekkan sehari-hari. Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan mengambil data dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi.