Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemberdayaan Ibu Rumahtangga Dalam Pemanfaatan Limbah Anorganik Sebagai Media Tanam Pada Tanaman Kangkung Air (Ipomea aquatica Forsk L.) Dengan Budidaya Teknologi Hidroponik May Shiska Puspitasari; Agus Hermanto
Jurnal Pengabdian Vol. 1 No. 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : Bengkulu Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1252.161 KB)

Abstract

Pembangungan Kota Lubuklinggau yang semakin meningkat setiap tahunya dan telah menjamah hingga ke daerah pingirannya, dan mengubah lahan pertanian menjadi daerah pemukiman, industri, dan perdagangan. Terlihat dari sebagian besar rumah yang ditempati penduduk memiliki luas pekarangan yang relatif sempit dan jarak antar rumah saling berdekatan, bahkan tidak memiliki pekarangan sama sekali, selain itu dampak dari alih fungsi lahan menyebabkan, berkurangnya lahan pertanian sehingga produk-produk pertanian pun mengalami penurunan. Konsisi ini pada akhirnya akan berdampak pada ketegantungan masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan pangan dari wilayah lain yang ada diluar Kota Lubuklinggau. Untuk itu dibutuhkan salah satu teknik budidaya yang dapat dilakukan di lahan sempit agar pemanfaatan lahan pekaranagan lebih optimal. Salah satu teknik yang dapat diterapkan adalah budidaya teknologi hidroponik. Dengan menerapkan teknik ini masyarakat dapat memenuhi kebutuhan akan produk hortikultura khususnya sayuran secara mandiri, sehingga biaya kebutuhan sehari-hari dapat ditekan. Selain itu kegiatan ini dapat meningkatkan pola pikir kreatif masyarakat dalam memanfaatkan lahan pekarangan. Kegiatan ini telah dilakukan di Kecamatan Lubuklinggau Timur I dengan berkoordinasi antara mahasiswa dan aparatur kecamatan dan berjalan dengan lancar. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan panduan teknis budidaya teknologi hidroponik bagi masyarakat Kelurahan Taba Koji Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau, menambah pengetahuan dan informasi bagi masyarakat terkait budidaya sistem hidroponik, sehingga masyarakat mampu memenuhi kebutuahan pangan secara mandiri khususnya produk hortikultura berupa sayur dengan lahan yang terbatas.
POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA PETANI PADI DI DESA AIR SATAN KECAMATAN MUARA BELITI May Shiska; Nenny Wahyuni
Jurnal Ilmu Pertanian Kelingi Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Musi Rawas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.608 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola konsumsi rumahtangga dan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi rumah tangga petani padi di Desa Air Satan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Air Satan Kecamatan Muara Beliti pada bulan Maret sampai Mei 2021. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini yaitu konsumsi pangan rumahtangga dengan rata-rata Rp 18.844.757 atau sebesar 53% dan konsumsi non pangan dengan rata-rata Rp 16.587.243 atau sebesar 47%. Variabel pendapatan dan variabel jumlah anggota rumahtangga petani padi berpengaruh nyata dan signifikan terhadap konsumsi rumahtangga sedangkan variabel pendidikan, dan umur tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi rumahtangga. Dengan nilai R Square (0,586) sama dengan 59% berarti bahwa pengaruh pendapatan, pendidikan, Anggota rumahtangga, dan umur pada rumahtangga petani padi sebesar 59% sedangkan 41% di pengaruhi oleh variabel lain diluar model regresi.
ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANAMAN HIAS DI KOTA LUBUKLINGGAU May Shiska; Debi Arisandi; Firdinan Wahyudi
Jurnal Ilmu Pertanian Kelingi Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Musi Rawas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1090.372 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan yang diperoleh dari usaha tanaman hias di Kota Lubuklinggau. Pengambilan data dilapangan telah dilakukan di Kota Lubuklinggau pada Desember 2020 sampai dengan Januari 2021. Sampel penelitian berjumlah 3 pengusaha tanaman hias dipilih secara sengaja (Purposive) Pengumpulan data dengan kuisioner dan wawancara langsung pada responden penelitian. Analisis data terdiri dari biaya produksi, penerimaan, pendapatan dan R/C Rasio. Hasil penelitian diperoleh pada Responden I, biaya produksi sebesar Rp. 173.925.250, penerimaan sebesar Rp. 225.21500 dan pendapatan sebesar Rp. 51.289.750, dengan R/C Rasio 1,29. Pada Responden II biaya produksi sebesar Rp. 73.893.500, penerimaan sebesar Rp. 95.440.000, pendapatan sebesar Rp. 21.546.500, dengan R/C Rasio 1,29 dan untuk Responden III biaya produksi sebesar Rp. 54.899.167, penerimaan sebesar Rp. 71.095.000, dan pendapatan sebesar Rp. 16.195.833 dengan R/C Rasio 1,30. Dari penghitungan R/C Rasio tersebut dapat disimpulkan bawah usahatani tanaman hias di Kota Lubuklinggau ini layak untuk di kembangkan dengan menambah luas lahan dan saranan produksi
PEMANFAATAN BOTOL BEKAS UNTUK BUDIDAYA TEKNIK VERTIKULTUR PADA TANAMAN SAWI CAISIM DAN KANGKUNG May Shiska; Elda Agustina
Jurnal Masda Vol. 1 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : LPPM UNMURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.903 KB) | DOI: 10.58328/jm.v1i2.85

Abstract

Vertikultur merupakan teknik budidaya tanaman secara vertikal sehingga penanaman dilakukan secara bertingkat dimana teknik budidaya ini tidak memerlukan lahan yang luas, bahkan dapat dilakukan pada rumah yang tidak memiliki halaman sekalipun. Usaha untuk meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan akan sayuran secara mandiri pada lahan yang memiliki luasan terbatas akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi areal industri, perumahan dan gedung-gedung perkantoran salah satunya dengan teknik vertikultur. Sistem vertikultur ini sangat cocok diterapkan bagi petani atau perorangan yang mempunyai lahan sempit, namun ingin menanam tanaman yang lebih optimal. Media yang dapat digunakan sangat beragam, diantaranya dengan metode bambu, plempem, pipa, pot, karung plastik dan botol air mineral bekas. Penggunaan botol air mineral bekas dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah pelastik dan memanfaatkan barang bekas agar dapat meningkatkan nilai estetika. Selain memberikan kesan cantik kegiatan budidaya dengan teknik vertikultur juga dapat meningkatkan kreatifitas pelaku dalam merangkai model penyusunan botol bekas yang digunakan sebagai media tanam. Pemanfaatan limbah barang bekas memberikan dampak yang baik terhadap mengurangi pencemaran lingkungan. Penggunaan ulang bahan maupun pengolahan ulang bahan yang tidak terpakai seperti botol maupun plastik bekas, sedikit banyak dapat menjaga lingkungan. Budidaya tanaman secara vertikultur dalam skala perorangan memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri dan mengurangi biaya perawatan dan biaya pengolahan. Hal ini disebabkan karena tidak perlunya pengolahan lahan yang relatif luas, kondisi iklim mikro lebih terkontrol sehingga tidak perlunya perawatan yang intensif, dan tidak memerlukan tenaga khusus dalam perawatan. Hasil menunjukan produksi sawi tanaman caisim dan kangkung secara vertikultur pada media botol bekas sangat cocok dilakukan di pekarangan yang memiliki lahan yang relatif sempit, pada satu botol bekas ukuran 1,5 liter dapat diperoleh tanaman kangkung mencapai rata-rata 100 gram, sedangkan untuk tanaman sawi caisim rata-rata produksi mencapai 150 gram yang mana mampu memenuhi kebutuhan sayur harian rumah tangga.