Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Respon Dinamik Gedung Bertingkat Tujuh Besty Afriandini
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 18, No 2 (2017): Techno Volume 18 No 2 Oktober 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/techno.v18i2.1961

Abstract

Getaran yang sangat berbahaya untuk stuktur adalah getaran akibat gempa bumi karena tidak memberikan peringatan dini sebelumnya. Struktur akan mengalami resonansi pada saat getaran bumi sama dengan/mendekati frekuensi alami struktur. Menurut Nakamura, dkk (2000), indeks kerentanan dapat diidentifikasi dari frekuensi alami struktur dan amplitudo percepatan. Penelitian ini dilakukan pada Gedung struktur portal terbuka yang terdiri dari 7 lantai. Pengujian dilakukan untuk arah X (US), Y (BT), dan Z pada kolom terdekat dengan titik berat di setiap lantai dengan menggunakan 2 alat sensor, 1 alat diletakan pada kolom lantai 1 dan 1 alat mengukur getaran pada kolom di setiap lantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi alami yang dimilliki struktur tersebut pada arah X dan Y berturut-turut adalah 1,4679 Hz dan 1,5657 Hz. Pola goyangan yang terjadi dominan pola goyangan pertama, dengan faktor amplifikasi semakin ke atas semakin besar. Indeks kerentanan tertinggi hasil analisis dan pemodelan numeris yang mengindikasikan kerusakan paling awal terjadi pada tingkat ke 2 dan 3 arah X. SNI 1726-2012 pasal 6.7.3 menyebutkan bahwa percepatan tanah puncak untuk daerah tersebut adalah 0,502 g, sementara percepatan maksimum hasil pengujian dan sebesar 0,11 g (110,9114 cm/det2), sehingga gedung ini tidak memenuhi persyaratan tersebut.
PERBANDINGAN GAYA GESER DASAR SEISMIK DI PULAU JAWA MENGGUNAKAN METODE RESPON SPEKTRUM besty afriandini; Cremona Ayu Novita Sari; Arif Kurniawan Suksmono
Racic : Rab Construction Research Vol 7 No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/racic.v7i2.3003

Abstract

In 2019 the National Standards Agency of Indonesia officially set the earthquake-resistant building planning standard, SNI 1726-2019, revising the previous standard, SNI 1726-2012. Changes in several parameters of earthquake resistance will affect changes in the spectrum response as an earthquake load. This study aims to compare the value of the seismic base shear using the response spectrum method with the application of SNI 1726-2012 and SNI 1726-2019 in 6 cities on the Java Island, namely Banten, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, and Surabaya. Structural modeling using SAP 2000 software and the analysis method used is the response spectrum method. The x-direction seismic base shear based on SNI 1726-2019 at 6 locations is 2666,184 ; 2537,047 ; 3225,123 ; 2829,838 ; 3202,125 and 2333,256 kN. The y-direction seismic base shear on SNI 1726-2019 produces 2783,057 ; 2648,228 ; 3366,417 ; 2953,858 ; 3342.421 and 2435.54 kN. The seismic base shear in the x-direction and the y-direction in 6 cities reviewed based on SNI 1726-2019 shows a bigger than SNI 1726-2012. The largest seismic base shear based on SNI 1726-2012 and SNI 1726-2019 in the X-direction and Y-direction are in the city of Bandung, concur to the results of the Response Spectrum calculations of the two regulations, which show the largest value is in the city of Bandung.