Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

SARANA DAN PRASARANA YANG BAIK MENJADI BAGIAN UJUNG TOMBAK KEBERHASILAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM Novita, Mona
NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan Vol 4 No 2 (2017): (Oktober 2017)
Publisher : Institut Agama Islam Yasni Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berangkat dari tanggung jawab pendidikan oleh orang tua dan guru untuk mengajar anak dan murid mereka, maka sudah seharusnya orang tua dan guru tersebut menyediakan sarana-sarana belajar yang bermanfaat dalam semua lapangan ilmu pengetahuan agar anak-anak mereka memperoleh pendidikan dan latihan yang memadai. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah merupakan faktor pendukung terlaksananya program sekolah, khususnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah harus dikelola dengan baik, dengan tujuan jika warga sekolah hendak memerlukan atau menggunakannya, maka sarana dan prasarana tersebut dalam keadaan siap pakai. Menurut perspektif pemerintah, kegiatan manajemen sarana dan prasarana pendidikan setidak-tidaknya memiliki delapan (8) mata rantai kegiatan. Sementara menurut Peraturan Menteri No 24 Tahun 2007 bahwa Standar Nasional Pendidikan tentang Sarana dan Prasarana mencakup tujuh (7) kegiatan manajemen. Guna mengoptimalkan pengadaan, penyaluran, inventarisasi, pemeliharaan, penyimpanan dan pengahapusan sarana dan prasarana pendidikan, maka diperlukan perencanaan yang matang, sehingga sekolah dituntut untuk memiliki kemandirian untuk mengatur dan mengurus sekolah menurut kebutuhan berdasarkan aspirasi dan partisipasi warga sekolah dengan tetap mengacu pada peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku. Artikel ilmiah singkat ini akan menjelaskan konsep pengelolaan sarana dan prasarana dalam pendidikan islam yang dapat menunjang proses belajar mengajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan hasil yang maksimal.Kata kunci: Sarana, Prasarana, Manajemen Sarana dan Prasarana
SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS SEBAGAI HARTA YANG BERHARGA DALAM SEBUAH LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM Novita, Mona
NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan Vol 4 No 1 (2017): (April 2017)
Publisher : Institut Agama Islam Yasni Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan melakukan pembangunan pendidikan ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah keberhasilan Sumber Daya Manusia (SDM). SDM merupakan komponen yang mendasar dan menjadi sangat dominan dalam semua kegiatan manajemen baik dalam skala besar maupuun kecil termasuk dalam skala pembangunan pendidikan dan kebudayaan nasional. Hal itu karena yang menjalankan semua fungsi manajemen adalah manusia, sementara komponen lain merupakan pendukung atau pembantu, bahkan ada yang yang bersifat pelengkap. Berangkat dari hal tersebut, maka sudah seharusnya SDM tersebut dikelola dengan cara yang baik mengikuti ajaran Al-Quran dan Al-Hadits, diantaranya: 1) tidak bekerja secara sembrono, 2) setiap manusia dinilai dari hasil kerjanya, 3) bekerja secara optimal dan komitmen terhadap proses dan hasil kerja yang bermutu, 4) bekerja secara efektif dan efisien, 5) mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan 6) memiliki dinamika yang tinggi. Dengan pengelolaan atau manajemen SDM secara Islami yang dijelaskan pada artikel ilmiah ini, maka dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan dalam dunia pendidikan untuk mengutamakan proses mengelola atau memanajemen SDM yang baik agar tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai dengan yang diamanahkan dalam UUD No. 20 Tahun 2003.Kata kunci: Sumber Daya Manusia, Manajemen SDM dalam Islam, Pendidikan Islam
DRILLS AND PRACTICE DENGAN PROSEDUR PENGKLASIFIKASIAN PADA PEMBELAJARAN TATA NAMA SENYAWA ANORGANIK DI SMA Novita, Mona
NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan Vol 3 No 2 (2016): (Oktober 2016)
Publisher : Institut Agama Islam Yasni Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tata nama senyawa anorganik dapat dikuasai siswa dengan melakukan latihan atau pengulangan dengan menjawab soal-soal. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam berlatih adalah menggunakan strategi drills and practice dengan prosedur atau proses berpikir pengklasifikasian senyawa anorganik. Dalam drills and practice terdapat sejumlah pertanyaan atau soal yang bervariasi yang akan dikerjakan siswa, umpan balik (feed back) atas jawaban siswa, pengukuhan (reinforcement) dan pembahasan setiap soal. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah media belajar dengan strategi drills and practice yang dapat membantu siswa mempermantap konsep tata nama senyawa anorganik. Media ini dapat digunakan dalam belajar mandiri pengisi waktu senggang siswa. Selain itu penelitian juga untuk mengetahui kelayakan media per aspek fungsi media serta mengetahui karakteristik media yang dibuat. Pembuatan media belajar dengan strategi drills and practice ini dibuat dengan menggunakan program Macromedia Flash Professional 8 dan didukung dengan program lainnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development  (R&D), yaitu menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Uji kelayakan dilakukan pada siswa kelas X-2 SMAN 7 Padang, mahasiswa kimia UNP, guru kimia SMAN 7 Padang dan dosen kimia UNP. Instrumen yang digunakan adalah angket dalam bentuk skala Likert dan lembaran observasi dalam bentuk rating scale. Hasil analisis angket menunjukkan skor rata-rata kelayakan media secara keseluruhan adalah 4,17.  Jika skor  ini diinterpretasikan pada kategori kelayakan dengan nilai standar kelayakan r ? 3, media berbasis komputer dengan strategi drills and practice ini sangat layak digunakan siswa dalam belajar mandiri mempermantap konsep tata nama senyawa anorganik dan pengisi waktu senggang bagi siswa.Kata Kunci: Drills and Practice, Prosedur Pengklasifikasian, Tata Nama Senyawa Anorganik
KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI DITINJAU DARI ASPEK EMOSI DIRI (Studi Tokoh Rektor Universitas Gadjah Mada Periode 2014-2017) Novita, Mona
NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan Vol 5 No 1 (2018): (April 2018)
Publisher : Institut Agama Islam Yasni Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berawal dari keingintahuan dan analisis mendalam peneliti dalam melihat pola kepemimpinan perempuan dalam perspektif psikologi ditinjau dari aspek emosi diri. Di sini, peneliti mengkaji tokoh seorang perempuan yang menjadi pemimpin suatu lembaga Perguruan Tinggi (PT) di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yaitu Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. Beliau adalah satu (1) dari empat (4) Rektor Perempuan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada di Indonesia. Hal yang menggelitik peneliti dalam penelitian ini adalah melihat fakta bahwa hanya sedikitnya (4 orang) sebuah perguruan tinggi dipimpin oleh perempuan jika dibandingkan dengan jumlah PTN di Indonesia yaitu sebanyak 97 buah. Padahal dari keseluruhan lulusan terbaik universitas di dunia, 65 % nya adalah perempuan. Peneliti ingin mengetahui bagaimana kebenaran teori Daniel Golemen yang menyatakan bahwa kecerdasan emosional merupakan penyumbang kesuksesan terbesar (80 %) dibandingkan kecerdasan lainnya terhadap kepemimpinan perempuan. Pada penelitian studi tokoh ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskripstif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumentasi tertulis dan lembaran wawancara tidak langsung. Hasil penelitian menujukkan bahwa kepemimpinan Prof. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D sebagai Rektor UGM periode 2014-2017 telah memenuhi ciri kepemimpinan perempuan yang baik yaitu (1) interactive leadership dan (2) berbagi kekuatan serta informasi. Selain itu, Prof Rita memiliki kecerdasan emosional yang membuatnya dapat menghasilkan keputusan yang akurat dalam pencapaian visi dan misi UGM dengan gaya kepemimpinan top-down yang diterapkannya. Dengan kecerdasan emosional yang dimilikinya, Prof. Dwikorita Karnawati, MSc., Ph.D berhasil menjalin kerjasama (MoU) dengan Perguruan Tinggi Asing di lebih 10 Negara.Kata kunci: Kepemimpinan, Perempuan, Psikologis, Emosi Diri.
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE RESITASI PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA RAUDHATUL MUJAWWIDIN KECAMATAN RIMBO BUJANG KABUPATEN TEBO Mulyati, Mulyati; Novita, Mona
NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan Vol 6 No 1 (2019): (APRIL) 2019
Publisher : Institut Agama Islam Yasni Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.858 KB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya minat belajar siswa kelas IV MIS Raudhatul Mujawwidin pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas IV MIS Raudhatul Mujawwidin pada mata pelajaran IPA. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis dan Taggart. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode resitasi dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas IV MIS Raudhatul Mujawwidin. Minat belajar siswa telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian yaitu 75% pada masing-masing indikator minat belajar. Persentase minat belajar siswa pada pra siklus adalah 47,17%. Pada siklus I sebesar 62,20%, dan pada siklus II mencapai 79,24%. Berdasarkan hasil analisis data, maka penerapan metode resitasi pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV MIS Raudhatul Mujawwidin. Peningkatan minat belajar yang cukup signifikan terlihat pada indikator perasaan senang siswa terhadap pembelajaran, yaitu 59,67% pada pra siklus, 68,93% pada siklus I, dan 83,28% pada siklus II.Kata Kunci: Metode Resitasi, Minat Belajar, Mata Pelajaran IPA.
The Role of Education Management in Improving the Quality of Excellent School Education Mona Novita; Muhammad Solihin
INNOVATIO: Journal for Religious Innovation Studies Vol 20 No 1 (2020)
Publisher : Postgraduate Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.204 KB) | DOI: 10.30631/innovatio.v20i1.104

Abstract

One of the main themes in discussing excellent schools is regarding "the process of making the students to excellent" and quality assurance managemnet of excellent schools. This paper examines the nature of superior schools and quality assurance management of superior schools, which consists of: (1) a harmonious school atmospehre, (2) management based on supervision (control management), (3) determination to improvesustainable quality, (4) the school work reference is productivity (efficient and effective), and (5) tough leadership. Excellent schools are another version of excellent students. In this point, the "student enhancement process" becomes the main goal in achieving quality output. This follows a "System Theory" in Excellent Schools expressed by J. Alan Thomas that negative / bad input, if the enhancement process + (positive), it will result in almost + (excellent) output. The process of enhancement input in superior schools is: (1) the ability of professional teachers consisting of professional competence, competence in learning, mentoring, communication with students and in evaluating, (2) the curriculum uses a differentiation curriculum and links subject matter with modern inventions in accordance with current technological developments, (3) extracurricular programs and (4) collaborative networks with educational institutions. Salah satu tema utama dalam pembahasan tentang sekolah unggulan adalah mengenai “proses pengunggulan siswa” dan manajemen penjaminan mutu sekolah unggulan. Makalah ini mengkaji tentang hakikat sekolah unggulan dan manajemen penjaminan mutu sekolah unggulan yang terdiri dari: (1) iklim sekolah yang harmonis, (2) manajemen yang berbasis pengawasan (control management), (3) tekad untuk meningkatkan mutu secara terus menerus (sustainability), (4) acuan kerja sekolah adalah produktivitas (efficient dan effektive), dan (5) kepemimpinan yang kuat (leadership). Sekolah unggulan merupakan versi lain dari pengunggulan siswa. Disini, “proses pengunggulan siswa” itu yang menjadi sasaran utama dalam mencapai output yang berkualitas. Hal ini mengikuti sebuah “Teori Sistem” dalam Sekolah Unggulan yang diungkapkan oleh J. Alan Thomas bahwa input yang negatif/ buruk, apabila Proses pengunggulannya + (positif) maka akan menghasilkan output yang cencerung + (Unggul). Adapun proses pengunggulan input dalam sekolah unggulan adalah: (1) kemampuan guru yang profesional yang terdiri dari kompetensi profesional, kompetensi dalam pembelajaran, pembimbingan, komunikasi dengan peserta didik dan dalam mengevaluasi, (2) kurikulum menggunakan kurikulum diferensiasi dan mengkaitkan materi-materi pelajaran dengan penemuan modern sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini, (3) program ekstrakurikuler dan (4) jaringan kerjasama dengan pihak lembaga pendidikan.
SWOT Analysis on The Transformation of Islamic Higher Education Muhammad Solihin; Jalaludin Jalaludin; Mona Novita; M. Syukri Ismail
Jurnal Pendidikan Islam Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : The Faculty of Tarbiyah and Teacher Training associated with PSPII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jpi.v5i2.3107

Abstract

The purpose of this study was to analyze the internal and external conditions of STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam/Islamic Higher Education) Yasni Muara Bungo in formulating a strategy for changing the form of a higher education institution using TOWS and SPACE Matrix analysis tools as new model of SWOT analysis. This is a case study using a descriptive qualitative method. Data collection techniques were conducted using interviews, surveys and questionnaires. The data obtained were analyzed using TOWS and SPACE matrices. The result of TOWS matrix analysis shows that some alternatives can be applied by STAI Yasni Muara Bungo in changing its form to IAI or Institut Agama Islam (Islamic Institute) Yasni Muara Bungo are the following: (1) Strengthening the input of higher education components (Funding / education costs); (2) Developing of educational / academic, cultural and academic ethics programs in STAI Yasni Muara Bungo; and (3) Improving the quality of the curriculum that is integrated with Islamic elements, global and modern projections. While the results of the SPACE matrix show STAI Yasni Muara Bungo is in the Aggressive quadrant, meaning that it has more dominant strengths and opportunities than weaknesses and threats, making it very possible to be developed into the Islamic Institute of Religion (IAI) Yasni Muara Bungo.
University Leadership Management For Developing University Students’ Entrepreneurship Mona Novita; Ahmad Husein Ritonga; Jalaluddin Jalaluddin
INTERNATIONAL JOURNAL OF EDUCATIONAL REVIEW Vol. 3 No. 1 (2021): INTERNATIONAL JOURNAL OF EDUCATIONAL REVIEW
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/ijer.v3i1.11283

Abstract

Leadership teachers serve a crucial role in developing university student entrepreneurship competency. Referring to the concept of Entrepreneurial Based University, leaders can create effective entrepreneurship development programs in the frame of spiritual religious. This research aims to determine, understand and analyze the management of university teachers in West Sumatra province in developing student entrepreneurship. This study uses a qualitative approach with a type of study conducted at the State University of Padang (UNP), West Sumatra Province, Indonesia. Results of the study show that the leadership plays a role in the development of student entrepreneurship through the implementation of effective management functions, namely (1) planning, in the form of strategic policies in formulation of statute, strategic plans, determination of priority programs for developing campus, business units, and entrepreneurship programs; (2) organizing, in the form of official tasks, restructuring management; (3) Leading; manifested in the concept of VALUE (View, Appreciate, Leading, Understand and Evaluate) with spiritual religious frame-muslimprenur; (4) Controlling, carried out both in the form of program implementation and responsibility of the budget in developing student entrepreneurship.
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Alat Peraga Torso pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Kelas V SD. 26/II Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo Rita Gusrianti; Sriani Sriani; Mona Novita
el-Madib: Jurnal Pendidikan Dasar Islam Vol 1 No 1 (2021): (Maret)
Publisher : Institut Agama Islam Yasni Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.686 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi belajar siswa pada tema udara bersih untuk kesehatan di kelas V SDN 26/II tanam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penerapan alat peraga batang tubuh bertema udara bersih di kelas V SDN 26/II tanah tumbuh. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan alat peraga batang tubuh dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SDN 26/II tanam tanah. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 26/II yang bertambah sebanyak 19 siswa. dimana terdapat 12 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, angket dokumentasi. Setelah menerapkan alat peraga torso motivasi belajar siswa meningkat. Setelah data diperoleh dan dianalisis, dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa meningkat pada tema udara bersih untuk kesehatan sekolah dasar 26/II Tanah tumbuh sebelum dan sesudah tindakan adalah sebagai berikut: 1) Sebelum tindakan motivasi untuk belajar siswa kelas V SD Negeri 26/II pertumbuhan tanah masih rendah yaitu 2,8. 2) Setelah dilakukan tindakan pertama motivasi belajar siswa kelas V SDN 26/II tanah tumbuh dengan menggunakan alat peraga batang tubuh meningkat menjadi 3,6 dan 3) setelah tindakan berbicara pada siklus II motivasi belajar siswa kelas V SDN 26/II tanahnya bertambah menjadi 4,5.
SARANA DAN PRASARANA YANG BAIK MENJADI BAGIAN UJUNG TOMBAK KEBERHASILAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM Mona Novita
NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan Vol 4 No 2 (2017): (Oktober 2017)
Publisher : Institut Agama Islam Yasni Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berangkat dari tanggung jawab pendidikan oleh orang tua dan guru untuk mengajar anak dan murid mereka, maka sudah seharusnya orang tua dan guru tersebut menyediakan sarana-sarana belajar yang bermanfaat dalam semua lapangan ilmu pengetahuan agar anak-anak mereka memperoleh pendidikan dan latihan yang memadai. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah merupakan faktor pendukung terlaksananya program sekolah, khususnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah harus dikelola dengan baik, dengan tujuan jika warga sekolah hendak memerlukan atau menggunakannya, maka sarana dan prasarana tersebut dalam keadaan siap pakai. Menurut perspektif pemerintah, kegiatan manajemen sarana dan prasarana pendidikan setidak-tidaknya memiliki delapan (8) mata rantai kegiatan. Sementara menurut Peraturan Menteri No 24 Tahun 2007 bahwa Standar Nasional Pendidikan tentang Sarana dan Prasarana mencakup tujuh (7) kegiatan manajemen. Guna mengoptimalkan pengadaan, penyaluran, inventarisasi, pemeliharaan, penyimpanan dan pengahapusan sarana dan prasarana pendidikan, maka diperlukan perencanaan yang matang, sehingga sekolah dituntut untuk memiliki kemandirian untuk mengatur dan mengurus sekolah menurut kebutuhan berdasarkan aspirasi dan partisipasi warga sekolah dengan tetap mengacu pada peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku. Artikel ilmiah singkat ini akan menjelaskan konsep pengelolaan sarana dan prasarana dalam pendidikan islam yang dapat menunjang proses belajar mengajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan hasil yang maksimal.Kata kunci: Sarana, Prasarana, Manajemen Sarana dan Prasarana