This Author published in this journals
All Journal Techno
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS TINGKAT KERAWANAN LONGSOR LERENG DI DESA BINANGUN KECAMATAN BANYUMAS Setyo Aji; Mrs. Juanita; Amris Azizi
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 15, No 1 (2014): Techno Volume 15 No 1 April 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.619 KB) | DOI: 10.30595/techno.v15i1.71

Abstract

Desa Binangun merupakan salah satu Desa di Kecamatan Banyumas yang termasuk kawasan rentan terhadap bencana tanah longsor. Perbukitan yang terjal, curah hujan yang tinggi, dan zona permukiman yang terletak di lereng-lereng perbukitan sangat rentan terhadap bencana tanah longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kerawanan longsor di Desa Binangun. Data didapat melalui pengamatan langsung di lapangan, uji laboratorium, dan data sekunder dari berbagai instansi dan sumber-sumber terkait. Analisis data dilakukan untuk menetapkan tipologi zona berpotensi longsor dan menentukan klasifikasi tingkat kerawanan terhadap longsor. Hasil analisis diperoleh tingkat kerawanan longsor antara 1,8–2,085, maka tingkat kerawanan zona berpotensi longsor Desa Binangun adalah sedang. Kata kunci :Tingkat kerawanan, longsor
Kajian Penyebab Jalan Ambles Pada Ruas Jalan Banjarparakan-Menganti Kabupaten Banyumas Amris Azizi; M. Agus Salim
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 21, No 1 (2020): Techno Volume 21 No.1 April 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/techno.v21i1.5533

Abstract

Ruas jalan Banjarparakan-Menganti Kabupaten Banyumas telah beberapa kali mengalami ambles dan longsor lereng pada titik yang sama. Ambles dan longsor menimbulkan masalah transportasi karena ruas jalan ini merupakan jalan utama di Desa Banjarparakan Kecamatan Rawalo. Ambles dan longsor meliputi hampir seluruh lebar badan jalan dengan panjang longsoran lebih kurang 50 meter. Penanganan yang dilakukan selama ini belum menghasilkan solusi yang baik, karena longsor dan ambles masih terjadi.Tujuan penelitian adalah mengkaji karakteristik tanah dasar jalan dan stabilitas lereng ruas jalan Banjarparakan-Menganti. Kajian dilakukan untuk menemukan jawaban penyebab terjadinya longsor lereng dan ambles di ruas jalan Banjarparakan-Menganti. Karakteristik tanah dasar dianalisis dengan pendekatan parameter batas-batas Atterberg, dan stabilitas lereng dianalisis dengan software Geostudio Slope/WHasil analisis menunjukkan bahwa tanah dasar dibawah timbunan ruas jalan Banjarparakan-Menganti adalah endapan fluvial yang sangat mudah sekali longsor bila tidak dalam kondisi tertahan. Tanah dasar (subbase) ruas jalan Banjarparakan-Menganti mempunyai nilai PI = 11,4%, termasuk tanah lempung berlanau, kohesif dan mempunyai sifat plastisitas sedang. Tanah jenis ini mempunyai karakteristik tanah yang kurang baik, karena sering menimbulkan penurunan yang berlebihan, gerakan dinding penahan tanah, keruntuhan lereng, dan lain-lain. Stabilitas lereng ruas jalan Banjarparakan-Menganti eksisting pada tiga stasiun pengamatan termasuk kategori stabil. Penyebab longsor lereng dan amblesnya ruas jalan Banjarparakan-Menganti diperkirakan karena pemancangan tiang pancang tidak mencapai tanah keras, tambahan beban dinding penahan tanah pada lereng, dan pengaruh tekanan air pori yang diperkirakan cukup besar, terutama bila terjadi hujan.
KAJIAN PENGENDALIAN LONGSOR SECARA VEGETATIF DI DESA BINANGUN KECAMATAN BANYUMAS Amris Azizi; M. Agus Salim
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 16, No 2 (2015): Techno Volume 16 No 2 Oktober 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/techno.v16i2.52

Abstract

Bencana alam tanah longsor dapat terjadi karena faktor alam itu sendiri dan faktor pemicu. Faktor alam erat kaitannya dengan kondisi topografi dan kondisi geologi seperti tekstur tanah, sedangkan faktor pemicunya antara lain curah hujan yang tinggi, gempa bumi, dan aktivitas manusia dalam memanfaatkan lahan pada lereng. Bencana alam tanah longsor dapat terjadi ketika pemanfaatan lahan pada lereng tidak memperhatikan karakter kawasan dan jenis vegetasi, kekeliruan pengelolaan lingkungan, dan kebijakan pemerintah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tekstur tanah dan jenis vegetasi, serta menganalisis hubungan antara ke duanya di kawasan bencana tanah longsor Desa Binangun Kecamatan Banyumas.Analisis tekstur tanah dilakukan dengan sistem klasifikasi berdasarkan persentase susunan butir. Analisis vegetasi dilakukan dengan menghitung Indeks Nilai Penting (INP). Analisis dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui hubungan antara tekstur tanah dan jenis vegetasi kawasan bencana tanah longsor di Desa Binangun Kecamatan Banyumas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekstur tanah di masing-masing stasiun 1 dan 2 adalah silt loam bertekstur halus, tidak mudah longsor, dan mempunyai kesuburan yang cukup, sehingga jenis vegetasi cukup beragam. Jenis vegetasi yang dominan yaitu Manihot esculenta (INP = 55,74) di Stasiun 1, dan Gnetum gnemon (INP = 52,70) di Stasiun 2. Pemilihan jenis vegetasi pada lereng dengan tekstur tanah di kawasan bencana tanah longsor Desa Binangun Kecamatan Banyumas, di Stasiun 1 tidak mempunyai kesesuaian dengan jenis vegetasi yang dianjurkan, sedangkan Stasiun 2 mempunyai kesesuaian. Stasiun 2 dengan tektur tanah silt loam ditanam dengan vegetasi spesies Gnetum gnemon (melinjo), Pinus mercusii (pinus), Cocos nucifera (kelapa), Durio zibethinus (durian). Kata kunci: longsor, tekstur tanah, vegetasi.
ANALISIS STABILITAS LERENG JALAN PRUPUK-BUMIAYU KABUPATEN BREBES DENGAN METODE FELLINIUS DAN SLOPE/W Iva Dwi Khoiroh; Teguh Marhendi; Amris Azizi
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 14, No 2 (2013): Techno Volume 14 No 2 Oktober 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.57 KB) | DOI: 10.30595/techno.v14i2.95

Abstract

Lereng adalah kenampakan permukaan alam yang disebabkan adanya beda tinggi. Beda tinggi dua tempat tersebut dibandingkan dengan jarak lurus mendatar sehingga akan diperoleh besarnya kelerengan (slope). Pada tempat dimana dua permukaan tanah yang berbeda ketinggianya, maka akan ada gaya-gaya yang bekerja mendorong sehingga tanah yang lebih tinggi kedudukannya cenderung bergerak ke arah bawah. Disamping gaya yang mendorong ke bawah terdapat pula gaya-gaya dalam tanah yang bekerja menahan sehingga kedudukan tanah tetap stabil. Ruas jalan Prupuk–Bumiayu merupakan jalur penghubung yang vital antara jalur pantura dengan jalur selatan di wilayah barat Provinsi Jawa Tengah. Kejadian longsor pada 5 Januari 2013 karena hujan yang cukup lebat disertai gerakan tanah mengakibatkan tanah longsor pada tebing ruas jalan Prupuk–Bumiayu Km.Pkl 118+600, Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana stabilitas lereng yang ada pada tebing ruas jalan Prupuk-Bumiayu Km.Pkl 118+600 Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes. Stabilitas lereng dianalisis menggunakan metode Fellinius dan menggunakan program Slope/W. Dari hasil perhitungan metode Fellinius diperoleh nilai F untuk kondisi lereng sebelum diberi talud F = 1.51, dan setelah ada talud F = 9.46. Dengan menggunakan program Slope/W metode Ordinary diperoleh nilai F untuk kondisi lereng sebelum diberi talud F = 0.212, dan setelah ada talud F = 1.40. Kedua analisis mengabaikan pengaruh tekanan air pori. Kata kunci : Stabilitas lereng, Metode Fellinius, Slope/W, angka aman