Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dan Non PHT terhadap Tingkat Populasi dan Intensitas Serangan Aphid (Homoptera: Aphididae) pada Tanaman Cabai Merah Yulianto Nugroho; Gatot Mudjiono; Retno Dyah Puspitarini
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 1 No. 3 (2013)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat populasi dan intensitas serangan aphid pada tanaman cabai merah di lahan PHT dan non PHT. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bayem Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang mulai bulan Juli sampai November 2012. Pada perlakuan PHT digunakan agen hayati, pupuk kandang, mikoriza dan NPK 15:15:15. Pengendalian hama pada perlakuan PHT menggunakan pestisida nabati. Pada perlakuan non PHT tidak dilakukan penambahan agen hayati, sedangkan pemupukannya menggunakan NPK 16:16:16. Pengendalian hama menggunakan pestisida kimia dengan bahan aktif Lamda Sihalotrin 106 gr/l dan Tiametoksan 141 gr/l. Parameter pengamatan adalah populasi dan intensitas serangan aphid, pertumbuhan tanaman yaitu jumlah daun, tinggi tanaman dan jumlah buah, serta produksi. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa perlakuan PHT dan non PHT tidak berpengaruh secara nyata terhadap populasi aphid, pada perlakuan PHT 77 ekor/100 daun dan non PHT 71 ekor/100 daun. Intensitas serangan aphid pada perlakuan PHT lebih tinggi (0,47%) secara nyata dibandingkan dengan lahan non PHT (0,02%). Pada perlakuan PHT berpengaruh secara nyata terhadap pertumbuhan tanaman. Jumlah daun, tinggi tanaman dan jumlah buah pada perlakuan PHT lebih tinggi secara nyata dibandingkan non PHT (104,03 daun ; 85,26 daun) (39,56 cm; 33,19 cm) (25,72 buah ; 13,50 buah). Produksi buah cabai merah pada lahan PHT lebih tinggi (8,5 kg) secara nyata dibandingkan dengan lahan non PHT (4,6 kg).Kata kunci: pestisida, coccinellid, mikoriza, pupuk, hama, pertumbuhan
Performance Analysis of RabbitMQ and Nats Streaming for Communication in Microservice Agung Nur Aprianto; Abba Suganda Girsang; Yulianto Nugroho; Widjaya Kumala Putra
TEKNOLOGI: Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Vol 14 No 1 (2024): January
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu) Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/teknologi.v14i1.4498

Abstract

In this research, performance testing is performed between the two message brokers, which commonly used in the enterprise, namely RabbitMQ and Nats Streaming. REST is a method that implements the HTTP protocol requests to access and use data. REST is one of the synchronous style methods in microservice, the other style is asynchronous that can be implemented through message broker. REST can be used for communication between services in microservice, since it is using HTTP protocol, the performance will degrade when the amount of request is abundant and less reliable due to its synchronous communication. By using a message broker as the medium of communication between services in microservice, each connected service will not rely on each other and will make the message delivery more guaranteed. By reason, this research will implement a message broker for inter process communication (IPC) in microservice. Today there are many message brokers developed by various companies or communities. In this research, we do experiments with both message brokers. The three aspects will be tested, they are throughput, latency by number of messages and latency by message size. The performance will be evaluated the architecture model that act as producer and consumer. The model is one producer and consumer service. The service will be deployed on docker container