Lilik Sulistyowati
Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEANEKARAGAMAN JAMUR ENDOFIT DAUN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir.) PADA LAHAN PERTANIAN ORGANIK DAN KONVENSIONAL Redha Qadiani Ariyono; Syamsuddin Djauhari; Lilik Sulistyowati
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Mikroorganisme endofit merupakan asosiasi antara mikroorganisme dengan jaringan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui perbedaan keanekaragaman jamur endofit antara daun kangkung darat yang dibudidayakan di lahan pertanian organik dan konvensional. Penelitian dilaksanakan lahan budidaya kangkung di Kecamatan Cemorokandang dan laboratorium penyakit tumbuhan jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari sampai Juli 2013. Eksplorasi jamur endofit dilakukan pada daun kangkung darat yang dibudidayakan dengan sistem pertanian organik dan konvensional. Data identifikasi jamur endofit yang didapatkan dianalisis keanekaragaman, keseragaman, dan dominasi setiap genus yang diperolah, kemudian dibandingkan antara lahan pertanian organik dengan konvensional.Berdasarkan hasil identifikasi pada lahan organik didapatkan 47 spesies jamur endofit dengan total 60 koloni. Genus jamur endofit yang didapatkan, yaitu : Aspergillus sp., Aueroobasidium sp., Botritys sp., Cephalosporium sp., Cladosporium sp., Colletotrichum sp., Fusarium sp., Gloesporium sp., Helminthosporium sp., Monocillium sp., dan Penicillium sp. Pada lahan konvesional didapatkan 44 spesies jamur endofit dengan total 57 koloni. Genus jamur endofit yang didapatkan, yaitu : Aspergillus sp., Cephalosporium sp., Colletotrichum sp., Fusarium sp., Gloesporium sp., Helminthosporium sp., Martensiomyces sp., Monocillium sp., Nigrospora sp., Nodulsporium sp., dan Penicillium sp. Nilai indek keanekaragaman jamur endofit daun kangkung di lahan organik lebih tinggi yaitu dengan nilai 3,785 sedangkan di lahan konvensional bernilai 3,664. Proses budidaya tanaman secara organik berpengaruh dalam menjaga keanekaragaman jamur endofit. Nilai indek dominasi jamur endofit daun kangkung di lahan konvensional lebih tinggi yaitu dengan nilai 0,030 sedangkan di lahan organik bernilai 0,024. Hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi keanekaragaman dalam jaringan daun yang berbeda di lahan organik lebih baik daripada di lahan konvensional karena di lahan organik tidak terdapat dominasi dari satu spesies.   Kata kunci : jamur endofit, keanekaragaman, organik, konvensional, kangkung
ANALISIS PERBEDAAN PENGARUH PENERAPAN SISTEM PHT dan KONVENSIONAL terhadap KEANEKARAGAMAN Trichoderma sp. pada LAHAN PADI Ahmad Eri Wirawan; Syamsuddin Djauhari; Lilik Sulistyowati
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 2 No. 3 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penerapan PHT dengan penambahan bahan organik dan mengurangi penggunaan pestisida kimia diharapkan mampu meningkatkan populasi dan keanekaragaman mikroorganisme tanah termasuk Trichoderma sp. yang bersifat menguntungkan bagi pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan teknologi PHT terhadap keanekaragaman Trichoderma sp. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman padi di Desa Bayem Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang dan di Laboratorium Penyakit Tanaman Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, pada bulan Juni sampai Agustus 2012. Tanah contoh diambil secara diagonal, diisolasi dengan metode soil dillution plate. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pada lahan PHT didapatkan 3 spesies Trichoderma sp. yaitu T. viride, T. harzianum dan T. koningii. Sedangkan pada lahan konvensional didapatkan 1 spesies Trichodema sp. yaitu T. harzianum. Indeks keanekaragaman Trichoderma sp.  pada lahan PHT (1,093) lebih tinggi dibandingkan dengan indeks keanekaragaman pada lahan konvensional (0). Sedangkan indeks dominasi pada lahan PHT (0,335) lebih rendah dibandingkan dengan indeks dominasi pada lahan konvensional (1).   Kata Kunci: Budidaya Tanaman Padi, PHT, Keanekaragaman, Trichoderma sp.