Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EVALUASI BERBAGAI INSEKTISIDA TERHADAP HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua Hubner) (LEPIDOPTERA: NOCTUIDAE) PADA TANAMAN BAWANG MERAH A Friska Rahmawati; Silvi Ikawati; Toto Himawan
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu hama yang menyebabkan penurunan produktivitas bawang merah adalah ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner) (Lepidoptera: Noctuidae). Salah satu upaya pengendalian S. exigua pada tanaman bawang merah ialah dengan penggunaan insektisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas insektisida dengan bahan aktif tunggal chlorfenapyr dan flufenoxuron dalam mengendalikan populasi dan intensitas kerusakan tanaman bawang merah oleh larva S. exigua dan mengetahui efektivitas dari pencampuran bahan aktif chlorfenapyr, flufenoxuron, emamectin benzoat, fipronil dan Bacillus thuringiensis dalam mengendalikan populasi dan intensitas kerusakan tanaman bawang merah oleh larva S. exigua. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 12 perlakuan yang diulang 3 kali. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai dengan Februari 2015, di Desa Pucangsongo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan aplikasi insektisida chlorfenapyr 1 l/ha + flufenoxuron 1 l/ha lebih efektif dalam menekan intensitas kerusakan tanaman oleh larva S. exigua dan menunjukkan produksi bawang merah tertinggi. Sedangkan perlakuan insektisida dengan bahan aktif flufenoxuron 0,5 l/ha + chlorfenapyr 1 l/ha mengakibatkan fitotoksik tertinggi pada tanaman bawang merah.
PERKEMBANGAN HAMA Cryptolestes ferrugineus PADA BEBERAPA TINGKATAN SUHU RUANG Ni Putu Eka Pratiwi; Ludji Pantja Astuti; Silvi Ikawati
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 4 No. 3 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian perkembangan Cryptolestes ferrugineus pada beras varietas IR-64 dengan tingkatan suhu ruang 20°C, 25°C, 30°C, 35°C, dan 40°C dilakukan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa C. ferrugineus tidak dapat berkembang pada suhu ruang 40°C. Perkembangan C. ferrugineus lebih baik pada suhu ruang 30°C daripada suhu ruang 35°C, 20°C, 25°C, dan 40°C dengan menunjukkan periode perkembangan pada suhu ruang 30°C adalah 26,75 hari, lebih singkat daripada suhu ruang 35°C (32 hari), 20°C (40,50 hari), dan 25°C (42,50 hari).
Technique of Overlap Extension by Polymerase Chain Reaction for Splicing Cauliflower Mosaic Virus (CaMV) 35S Promoter and DhPEX11-Like Silvi Ikawati; Yung Fu Yen
The Journal of Experimental Life Science Vol. 5 No. 1 (2015)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1102.733 KB) | DOI: 10.21776/ub.jels.2015.005.01.07

Abstract

The promoter plays an important role in the regulation of gene expression. The problem is some of binary vector that absence from promoter at cloning site. The cauliflower mosaic virus (CaMV) 35S promoter is a strong and constitutive promoter that widely used to produce transgenic organisms. In this experiment the cauliflower mosaic virus (CaMV) 35S promoter was spliced at upstream of DhPEX11-like for driving downstream transgenes DhPEX11-like expression used the technique of Overlap Extension by The Polymerase Chain Reaction. In gene splicing, internal primers are used to amplify some overlapping regions of both genes and then these internal primers are combined with the external primers in PCR process which allows amplification of the entire region. In the experiment, the recombinant PCR successfully spliced the 35S-DhPEX11 gene. This method is simple, rapid and reduced reagents used because it does not need many vector constructions.Keywords: DhPEX11-Like, Gene splicing, Oligonucleotide, PCR, Promoter