Muh. Yamin
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN STATUS GIZI BURUK DAN REKAM MEDIK PADA BALITA DAN IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE SIMPLE MULTI-ATRIBUTE RATING TECHNIQUE Andi Tenri Puttiri Utari; Muh. Yamin; La Surimi
semanTIK Vol 3, No 1 (2017): semanTIK
Publisher : Informatics Engineering Department of Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.45 KB) | DOI: 10.55679/semantik.v3i1.2591

Abstract

Gizi buruk adalah suatu keadaan abnormal protein terhadap tubuh manusia, yang disebabkan oleh kurangnya asupan makanan maupun protein dalam tubuh. Perlu adanya perhatian khusus secara cepat dan baik, untuk mencegah terjadinya gizi buruk. Proses Penentuan Status Gizi buruk dapat dilakukan dengan teknologi dan informasi. Untuk itu dibuat suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dapat mengetahui secara langsung status gizi buruk seseorang. Proses identifikasi status gizi buruk balita atau ibu hamil dimulai dengan memilih alternatif dan kriteria/gejala. Untuk melakukan pembobotan Simple Multi Atribut Rating Technique (SMART) dapat dilakukan dengan, mengurutkan kepentingan suatu atribut dari level terburuk ke level terbaik.Implementasi metode SMART dalam sistem pendukung keputusan ini berjalan dengan baik, metode ini dapat digunakan berdasarkan bobot dan kriteria yang sudah ditentukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mendapatkan nilai keputusan harus melalui proses input nilai dan bobot masing-masing kriteria, nilai dan bobot di-input berdasarkan tingkat kepentingan kriteria yang dipilih. Hasil analisis yang didapatkan adalah hasil perangkingan nilai terbesar untuk dijadikan bahan dalam proses pengambilan keputusan.Kata kunci— Gizi buruk, Sistem Pendukung Keputusan, Simple Multi Atribut Rating Technique.
ANALISIS PERBANDINGAN RSSI PADA ACCESS POINT LINKSYS WAP54G, TP-LINK WA5110G DAN D-LINK DWL-G700AP Yessi Alfrida Syahputri; Muh. Yamin; LM Fid Aksara
semanTIK Vol 3, No 1 (2017): semanTIK
Publisher : Informatics Engineering Department of Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.109 KB) | DOI: 10.55679/semantik.v3i1.2587

Abstract

Kebutuhan akan koneksi internet terutama Wi-Fi sangat diminati oleh pengguna layanan internet, karena teknologi Wi-Fi sangat relatif mudah untuk diimplementasikan dan memberikan kebebasan kepada penggunanya untuk dapat mengaksesnya kapan dan dimana saja. Untuk dapat terhubung dengan Wi-Fi dibutuhkan sebuah perangkat yaitu Access Point. Ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi cakupan area yang yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal maka semakin luas jangkauannya.Sinyal yang diterima oleh Receiver dapat diukur menggunakan nilai RSSI atau Receive Signal Strength Indicator. RSSI adalah sebuah ukuran kekuatan sinyal radio yang diterima oleh receiver. Nilai RSSI ini merupakan kualitas sinyal yang diterima Receiver dalam jarak tertentu. Pengukuran RSSI dilakukan pada Laboratorium Sistem Informasi dan Programming Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo dengan bantuan tools InSSIDer yang ter-install pada PC dimana dilakukan pengujian terhadap 3 jenis ketinggian Access Point, yaitu 50 cm, 150 cm dan 210 cm serta menggukan 3 vendor Access Point berbeda yaitu Linksys WAP54G, TP-Link WA5110G dan D-Link DWL-G700AP.Hasil akhir dari Penelitian adalah ketinggian 50 cm memberikan pancaran sinyal yang lebih baik daripada ketinggian 150 cm dan 210 cm. Selain itu vendor Access Point merk TP-Link WA5110G memberikan pancaran sinyal yang lebih kuat dan stabil dibandingkan dengan merk yang lain. Kata kunci— Receive Signal Strength Indicator (RSSI), Access Point, Wi-Fi, InSSIDer