Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERENCANAAN BANGUNAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 DI KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU BALIKPAPAN Bayu Rendi Pratama; Mustakim; Martheana Kencanawati
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 1 No. 01 (2015): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.999 KB)

Abstract

Penelitian ini diawali dengan pengambilan data yang berupa data jenis limbah, data jumlah limbah, tinjauan dilapangan bangunan eksis, kemasan limbah B3 (Drum, IBC Tank, Wooden Box, & Bulk Bag). Pengolahan data yang dilakukan berupa perencanaan ulang dimensi gudang dan tata letak limbah B3, menentukan daya tampung limbah B3, menentukan jumlah, jenis dan penempatan detektor, menentukan jumlah, jenis, dan penempatan APAR. yang mengacu pada Keputusan Kepala Bapedal No. 01 Tahun 1995, SNI 03-3985-2000, Permenakertrans RI No. Per-04/MEN/1980. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa luasan keseluruhan bangunan gudang limbah B3 (Warehouse Limbah B3 Padat dan Warehouse Limbah B3 Cair) yang direncanakan adalah sebesar 5504,00 m2 ,dengan tata letak limbah B3 dan kompabilitas yang telah sesuai .Daya tampung, penyimpanan dan penempatan kemasan limbah B3 dalam desain bangunan yang dirancang untuk Warehouse Limbah B3 Padat sebesar 1818 ton dan Warehouse Limbah B3 Cair sebesar 300.000 ltr. Total jumlah Detektor Asap yang direncanakan pada rancangan gudang limbah B3 sebanyak 221 buah. Jenis APAR yang sesuai dengan gudang limbah B3 yang dirancang adalah jenis tepung kering (Dry Powder) berdasarkan klasifikasi tipe kebakaran termasuk dalam Golongan B (Kebakaran bahan cair atau gas yang mudah terbakar), dengan berat setiap APAR sendiri 12 kg. Jumlah APAR yang direncanakan sebanyak 17 buah. Kata kunci : Industri, Gudang Penyimpanan Limbah B3, Desain, Tata Letak Limbah B3, Daya Tampung Limbah B3, Detektor, APAR
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA PT PERTAMINA REFINERY UNIT V BALIKPAPAN Mustakim
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 1 No. 01 (2015): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.064 KB)

Abstract

The aim of research are to (1) to know waste water processing at Effluent Water Treatment Plant Refinery Unit V Balikpapan, (2) to know the waste water quality each of unit process of EWTP RU V Balikpapan, and (3) to know process cost effectiveness comparing with normal condition and value balance of EWTP RU V Balikpapan. The research has condcuted at June 2014 – July 2014 at Effluent Water Treatment Plant (EWTP) of PT. Pertamina Refinery Unit V Balikpapan. To know the process of waste water treatment at EWTP RU V Balikpapan is conducted by observing the 11 (eleven) units process such as (1) Refinery Waste Stilling Zone (RWSZ), (2) Gravity Separator, (3) Equalization Basin, (4) Coagulation Tank,(5) Dissolved Air Flotator, (6) Bio Aeration Basin, (7) Clarifier, (8) Gravity Head Discharge Chamber, (9) Storm Water Stilling Zone, (10) Storm Water Basin, dan (11) TPI Separator. There are 7(seven) of sample units and some parameters such as BOD (Biochemical Oxygen Demand ), COD (Chemical Oxygen Demand), oli and grease, dissolved sulfide (H2S), Amoniak (NH3), Phenol Total, temperature, pH dan debit of maximum waste water. The final result of research are BOD=13,7137,COD = 37,7067, oil and grease = 1,6, H2S = unidentified, phenol total = unidentified, Temperature = 29,10c, TDS = 136 mg/l, Debit Max = 500 m3/Hr, Design RainWaste Water = 2400 m3 /Hr).
EVALUASI RIGID PAVEMENT APRON BANDARA KALIMARAU BERAU DENGAN METODE FEDERAL AVIATION ADMINISTRATION Rahmat; Mustakim; Risfadiah
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 1 No. 02 (2016): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.309 KB)

Abstract

Perkerasan pada apron Bandara Kalimarau Berau sebelumnya menggunakan perkerasan lentur (flexible pavement). Mengingat fungsi apron sebagai tempat parkir pesawat dan sebagai tempat pengisian bahan bakar pesawat maka dibutuhkan peningkatan perkuatan struktur apron terhadap beban dan muatan pesawat yang lebih besar serta aman terhadap pengaruh panas blast jet dan limpahan minyak sehingga dilakukanlah rekonstruksi struktur perkerasan apron Bandara Kalimarau Berau menjadi perkerasan kaku (rigid pavement). Penulis merencanakan tebal perkerasan kaku (Rigid Pavement) pada apron Bandara Kalimarau menggunakan metode FAA (Federal Aviation Administration) tanpa tulangan dengan umur rencana 5 dan 10 tahun. Berdasarkan hasil perhitungan desain tebal struktur perkerasan kaku pada apron Bandara Kalimarau Berau menggunakan metode Federal Aviation Administration (FAA) yang dilakukan oleh penulis maka didapat data tebal perkerasan kaku (rigid pavement) dengan umur rencana 10 tahun sebesar 15 inci (38,10 cm) dan dengan umur rencana 5 tahun adalah sebesar 15 inci (38,10 cm). Tebal perkerasan yang sama pada umur rencana 5 tahun dan 10 tahun terjadi karena jumlah Annual Departure Equivalent pada umur 5 tahun dan 10 tahun pada pesawat rencana Airbus A300 masing-masing berjumlah lebih kecil dari 1200 (jumlah minimal annual departure pada kurva perencanaan tebal perkerasan untuk dual wheel gear). Sehingga apabila dimasukkan nilai flexural strength, nilai k dan nilai MTOW pada kurva perencanaan tebal perkerasan untuk 5 tahun dan 10 tahun akan menghasilkan tebal perkerasan yang sama yaitu 15 inci (38,10 cm).
ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH BERDASARKAN PARAMETER DEBIT DAN TEKANAN AIR: STUDI KASUS PERUMAHAN NUSANTARA LESTARI KM. 8 BALIKPAPAN Martheana Kencanawati; Mustakim; M. Ramdhan
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 2 No. 1 (2016): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.959 KB)

Abstract

Sistem distribusi air bersih umumnya merupakan suatu jaringan pemipaan yang tersusun atas sistem pipa, pompa, reservoir dan perlengkapan lainnya. Dengan sistem pengolahan dan sistem jaringan perpipaan yang ada, PDAM diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat yang ada di Perumahan Nusantara Lestari KM 8. Tujuan penelitian ini adalah diharapkan bisa memberikan kontribusi mengenai analisa jaringan air bersih untuk suatu zona tertentu. Penentuan analisa yang tepat diharapkan masyarakat dapat terlayani dengan baik dalam kebutuhan air bersih untuk tahapan pengembangan di Perumhan Nusantara Lestari KM.8, melakukan simulasi jaringan pipa distribusi air bersih di Perumahan Nusantara Lestari KM.8 dengan menggunakan software EPANET 2.0, dan membandingkan hasil simulasi jaringan pipa distribusi air bersih dengan menggunakan software EPANET 2.0 dengan hasil perencanaan sistem jaringan pipa distribusi kondisi eksisting saat ini. Dari hasil perhitungan diperoleh kebutuhan rata-rata harian sebesar 2,69 L/detik sudah cukup memadai dengan produksi air IPA Batu Ampar yang memproduksi air 40 L/detik. Berdasarkan hasil simulasi diperoleh nilai tekanan untuk jam puncak pemakaian air yaitu pada pukul 08.00 WITA, dan pressure tertinggi 47,90m sedangkan pressure terendah yaitu -25.88m.
ANALISIS PENGOLAHAN AIR BERSIH PADA WTP PDAM PRAPATAN KOTA BALIKPAPAN Martheana Kencanawati; Mustakim
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 2 No. 2 (2017): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.288 KB)

Abstract

Air merupakan kebutuhan hidup yang sangat vital bagi kehidupan semua makhluk hidup. Seiring dengan perkembangan peradaban dan pertumbuhan penduduk, pencemaran dan pengotoran terhadap air juga bertambah. Padahal kualitas air tersebut merupakan hal yang sangat penting karena berhubungan dengan kesehatan manusia. Untuk itu dibutuhkan suatu pengolahan air yang tepat agar kualitas air minum dan air bersih dapat terpenuhi. Teknik bahasan ini dititik beratkan pada proses pengolahan air bersih mulai dari air baku yang diambil dari sumur bor sehingga menjadi air bersih yang dapat dipergunakan oleh pelanggan. Tujuan utama penulisan laporan ini untuk mengetahui bagaimana proses pengolahan air bersih pada PDAM IPA Prapatan. Dari hasil pengamatan diperoleh : 1. Pengambilan air baku diambil dari sumur dalam (bor) sebanyak 2 sumur. 2. Air dialirkan ke cooling tower lalu dialirkan ke bak koagulan untuk proses pencampuran bahan kimia. 3. Kemudian dialirkan ke bak DAF dimana akan terjadinya proses flokulasi dan flotasi yang membentuk floc. 4. Proses filtrasi yang dilakukan pada filter untuk menyaring kotoran-kotoran kecil yang terdapat pada air. 5. Penyimpanan air hasil pengolahan di reservoir. 6. Pendistribusian air ke pelanggan. Proses pengolahan air bersih pada PDAM Prapatan mengikuti standar yang ditetapkan pada PERMENKES RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010.
Pengendalian Kualitas Pada Corrugated Concrete Sheet Pile Dengan Metode Six Sigma : Quality Control On Corrugated Concrete Sheet Pile With The Six Sigma Method Reno Pratiwi; Mustakim; Leni Sucilianti
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.235 KB)

Abstract

Persaingan di dunia usaha yang semakin ketat mendorong perusahaan untuk lebih mengembangkan pemikiran-pemikiran untuk memperoleh cara efektif dan efisien dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Proyek Epci Sheetpile merupakan salah satu yang melakukan proses pengiriman produk CCSP berusaha untuk terus meningkatkan kualitas dengan menekan angka produk cacat. Six Sigma adalah suatu visi peningkatan kualitas menuju target zero defect. jadi six sigma merupakan suatu metode atau teknik pengendalian dan peningkatan kualitas dramatic yang merupakan terobosan baru dalam bidang manajemen kualitas. Dengan menggunakan metode six sigma dapat mengetahui kualitas produk yang dihasilkan. pada penelitian ini nilai sigma yang didapat 2,83. implementasi peningkatan kualitas dari hasil grafik pareto didapatkan beberapa jenis produk cacat diantaranya cacat sompel sebanyak 90,8%, sompel dan Retak (Crack) sebanyak 8,2%, Retak (crack) sebanyak 0,63% dan produk yang ditolak (reject) sebanyak 0,35%. Faktor-Faktor penyebab kerusakan paling potensial adalah faktor manusia, faktor metode pelaksanaan dan faktor Lingkungan. Berdasarkan hasil wawancara dengan PT. PIP, hal yang dapat dilakukan untuk menekan tingkat kerusakan pada produk CCSP dengan memperbaiki bentuk packing produk tersebut.   Competition in the world of business is increasingly strict to encourage companies to further develop the thought to acquire how effective and efficient in achieving the goals and objectives that have been set. Project EPCI Sheetpile is one of the process delivery of product the CCSP to continuously improve the quality and reduce the number of defective products.  Six Sigma is a vision of quality improvement towards the target of zero defect. so six sigma is a method or technique of controlling and improving the quality of the dramatic which is a new breakthrough in the field of quality management. By using the sigma method can determine the quality of the products produced. In this study the value of sigma obtained 2.83. the implementation of quality improvement from the results of the pareto chart obtained several types of product defects include: sompel 90.8%, sompel and crack 8.2%, Crack 9.63%, and rejected 0.35%. the factors that cause the most damage potential is the human factor, method of implementation factor and environmental factors. Based on the results of interviews with PT. PIP things that can be done to reduce the level of damage to the products CCSP with the correct from of packing the product.