Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EDUKASI SANTRI PONDOK PESANTREN IMAM SYAFI’I GENTENG BANYUWANGI MENGENAI CARA ANALISIS KANDUNGAN BORAKS MENGGUNAKAN KUNYIT Eka Yunita Wulandari; Adisa Oktafiani; Sinta Nuriyah Putri Ayu
As-Sidanah Vol 4 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : LP2M Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.309 KB) | DOI: 10.35316/assidanah.v4i2.181-188

Abstract

Borax (Na2B4O7.10H2O) is white crystals, odorless, thermostable substance and a derivative of Boron. Borax is used to preserve wood, braze metal, and kill cockroaches. Unfortunately, borax is misused as a food preservative. Borax testing in the laboratory is carried out using chemicals and laboratory equipment that most people do not have. Turmeric can be used as a borax indicator because it contains curcumin which can react with borax. It is important to educate people about the dangers of borax in food and to test the borax in food using turmeric. This activity was carried out through a lecture, participatory learning, and discussion. The activity began with a lecture; practical demonstration and hands-on using turmeric juice, turmeric paper, and a toothpick with turmeric infuse; and discussion. The results of the questionnaire showed that this activity improved understanding about the danger of borax, borax test method in the laboratory, and a simple borax test using turmeric. It was concluded that the knowledge of the students of the Imam Asy-Shafii Islamic School on the dangers of borax was increased. The students were able to practice the analysis of borax content in food using turmeric. It was expected that the students and caregivers of Islamic boarding schools can use turmeric to select borax-free foods to ensure the food quality.
ANALISIS JUMLAH CEMARAN DAN IDENTIFIKASI BAKTERI COLIFORM PADA SAMPEL AIR BERSIH DI BEBERAPA RUMAH TANGGA DI WILAYAH KELURAHAN MOJOPANGGUNG KABUPATEN BANYUWANGI Eka Yunita Wulandari; Adisa Oktafiani; Deo Fernanda Wijaya; Niken Ayu Badriyah; Viera Salsabiela Rachman
Jurnal Insan Cendekia Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Insan Cendekia
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jic.v10i1.1159

Abstract

Pendahuluan : Air merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk bahan baku minuman, proses pengolahan makanan, aktivitas mandi, kebersihan lingkungan, pertanian, dan lain sebagainya. Air dapat diperoleh dari beberapa sumber, misalnya air sumur, sungai, hujan, mata air, dan PDAM. Pemerintah Indonesia telah menetapkan syarat air yang dapat digunakan untuk keberlangsungan hidup manusia dalam Permenkes RI No. 416 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air bersih yang menyatakan bahwa kandungan bakteri total Coliform dalam air sumur dan air perpipaan tidak boleh tercemar bakteri total Coliform melebihi batas maksimum yaitu 50/100 ml dan 10/100ml. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jumlah cemaran dan identifikasi bakteri Coliform pada sampel air bersih di beberapa rumah tangga di wilayah lingkungan Kelurahan Alasrejo Kabupaten Banyuwangi. Metode : Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan sampel air bersih dari 7 rumah tangga yang berbeda di Kabupaten Banyuwangi dan dilaksanakan pada bulan Mei 2022 di Laboratorium Mikrobiologi STIKES Banyuwangi. Total Coliform dihitung menggunakan metode MPN, sedangkan identifikasi bakteri Coliform dilakukan menggunakan serangkaian media biokimia bakteri. Hasil : Jumlah cemaran tertinggi dengan hasil MPN ≥1600 CFU/ml ditemukan pada 3 (42,9%) sampel, cemaran koliform dengan hasil MPN 7 CFU/ml dan 4 CFU/ml masing – masing ditemukan pada 1 (14,3%) sampel, sedangkan cemaran koliform tidak ditemukan pada 2 (28,6%) sampel. Kesimpulan : Mayoritas air bersih di beberapa rumah tangga di wilayah kelurahan mojopanggung tercemar Bakteri Coliform dengan cemaran ≥ 1600 CFU/ml. Bakteri Coliform yang teridentifikasi pada air bersih tersebut berturut turut adalah Klebsiella sp, Enterobacter sp, dan Pseudomonas sp.