Agni Laili Perdani
STIKep PPNI Jawa Barat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENCEGAHAN MUCOSITIS DENGAN TERAPI MADU: INOVASI PERAWATAN MULUT PADA ANAK YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI INDONESIA: Preventing Mucositis with Honey Therapy: Innovation Oral Care among children undergoing chemotherapy in Indonesia Agni Laili Perdani; Susanti; Dewi Srinatania
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 8 No. 3 (2022): JIKep | Edisi Khusus 2022
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.119 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v8i3.1158

Abstract

Pendahuluan: Mucositis oral merupakan efek samping kemoterapi yang sering terjadi dan menimbulkan rasa tidak nyaman, nyeri dan kurangnya asupan nutrisi. Pencegahan dan pengobatan mukositis oral sangat penting dengan menyikat gigi dan berkumur. Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk berkumur adalah madu. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh perawatan mulut dengan madu terhadap mukositis oral pada anak dengan kemoterapi. Metode: merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi-experimental design pre and post test one group, dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2022. Jumlah adalah 30. Kriteria inklusi adalah anak usia 4-18 tahun, baik kondisi umum dan menerima kemoterapi mukotoksik tinggi. Anak-anak melakukan perawatan mulut selama 4 hari, menyikat gigi dua kali sehari dan berkumur dengan madu tiga kali sehari. Hasil: Terjadi penurunan skor mukositis oral sebelum dan sesudah intervensi pada domain nyeri (0,30±0,47 menjadi 0,20±0,74), fungsi (0,63±1,22 menjadi 0,13±0,35), dan penampilan (0,20±0,41 hingga 0,07±0,25). Berdasarkan uji Paired Sample T-test terdapat perbedaan bermakna domain fungsi (p < 0,05) dan skor rata-rata mukositis oral (t = 2,36, p < 0,05) Kesimpulan: Perawatan mulut dengan madu efektif menurunkan mukositis oral pada anak menerima kemoterapi. Perawat dapat menerapkan perawatan mulut menggunakan madu secara teratur pada anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi untuk meminimalkan mukositis oral
PENDIDIKAN KESEHATAN AUDIOVISUAL SELAMA PANDEMI COVID-19: PENGETAHUAN DAN PRAKTIK REMAJA DI INDONESIA: Audiovisual Health Education during Pandemic Covid-19 : Adolescent Knowledge and Practice in Indonesia Agus Hendra; Julpa Octapiani; Agni Laili Perdani
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 8 No. 3 (2022): JIKep | Edisi Khusus 2022
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.274 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v8i3.1159

Abstract

Pendahuluan: Kasus Covid-19 meningkat pada usia muda karena enggan beradaptasi dengan new normal. Kasus pandemi Covid-19 berdampak pada semua aspek kehidupan masyarakat termasuk pendidikan kesehatan. Media audiovisual merupakan salah satu alat untuk menyampaikan informasi secara lebih efektif. Animasi, gambar, suara menarik untuk menyerang generasi milenial sehingga akan menambah pengetahuan dan perilaku. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas audiovisual terhadap pengetahuan dan perilaku Covid-19 di kalangan remaja. Metode: Merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan eksperimen one group Pre-Posttest Design yang dilakukan di salah satu SMA di Indonesia. Metode convenience sampling diterapkan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 12 dalam pengetahuan dan 20 dalam praktik. Intervensi disampaikan dalam 4 hari dengan 35 menit setiap sesi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan uji t sampel berpasangan. Hasil: Sebagian besar responden berusia 16 tahun, berjenis kelamin perempuan, dan seluruh responden kelas XI. Pengetahuan dan perilaku sebelum intervensi meningkat berubah setelah intervensi. Semua domain dalam variabel pengetahuan meningkat. Hasil yang signifikan secara statistik menunjukkan bahwa media audiovisual meningkatkan pengetahuan dan pencegahan praktik. Kesimpulan: Ada pengaruh media audiovisual terhadap peningkatan pengetahuan dan perilaku pencegahan COVID-19 pada remaja. Tenaga kesehatan dapat menggunakan media audiovisual kepada remaja sehingga informasi yang disampaikan lebih efektif dan mudah dipahami.