Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI BIOTEKNOLOGI MODERN SISWA KELAS XII SMA Riani, Sri; Hindun, Iin; Krisno Budiyanto, Moch. Agus
Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia Vol 1, No 1 (2015): MARCH
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (993 KB) | DOI: 10.22219/jpbi.v1i1.2298

Abstract

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN  MATERI BIOTEKNOLOGI MODERN SISWA KELAS XII SMA   Sri Riani1, Iin Hindun1, Moch. Agus Krisno Budiyanto1 1Pendidikan Biologi FKIP Universtias Muhammadiyah Malang, e-mail: biologi.umm@gmail.com   ABSTRAK Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi menjadikan bioteknologi sebagai salah satu bidang ilmu dalam biologi yang harus dikuasai sejak dini oleh siswa. Berbagai permasalahan yang muncul dalam pembelajaran bioteknologi di sekolah, salah satunya adalah penggunaan media yang kurang tepat sehingga menyebabkan materi tersebut sulit dipahami oleh siswa. Masalah lain adalah adanya keterbatasan waktu, sementara materi yang disampaikam lebih banyak bersifat aplikatif dan abstrak terutama pada bioteknologi modern yang membutuhkan waktu relatif panjang. Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah mengembangkan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemahaman materi bioteknologi modern pada siswa kelas XII SMA. Model penembangan yang digunakan mengacu pada langkah-langkah pengembangan Borg & Gall (1983) yang dimodifikasi dari Sukmadinata (2009) yang meliputi tiga kegiatan besar, yaitu: studi pendahuluan, pengembangan dan validasi. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Januari sampai 28 Maret 2013 di MAN Malang 2 Batu. Hasil penelitian pengembangan ini menghasilkan produk multimedia interaktif yang telah melalui proses uji coba dan telah dilakukan beberapa kali revisi berdasarkan saran ahli materi dan ahli media serta komentar dari siswa sasaran uji coba. Multimedia interaktif yang dihasilkan memiliki kualifikasi sangat baik dan hasil eksperiment juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pengetahuan materi bioteknologi modern antara sebelum dan setelah menggunakan multimedia interaktif, yaitu dari nilai rata-rata sebelum menggunakan media (pretest) (54,03) meningkat menjadi (92,36) setelah menggunakan media (postest).   Kata kunci: bioteknologi modern, multimedia interaktif, pembelajaran  
Molecular Characterization of Anguilla sp. with Special Notes on Its Population Genetic in the Rivers of Cilacap Central Java, Indonesia Agus Nuryanto; Sri Riani; Dian Bhagawati; Elly Tuti Winarni; Farida Nur Rachmawati
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 14, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v14i1.35421

Abstract

Taxonomic status of Anguilla species in the rivers of Cilacap is vital for further study, such as population genetics and evolutionary history. Taxonomic status, population genetic, and evolutionary histories of Anguilla can be assessed using single genetic marker, such as cytochrome oxidase 1 gene. This study aimed to determine taxonomic status, genetic diversity and connectivity, and evolutionary history of Anguilla populations in the rivers of Cilacap. Anguilla samples were collected from Doplang-Serayu and Segara Anakan watersheds.  Sequence homology test to the conspecific sequence in GenBank proved that all samples from Doplang-Serayu watershed were genetically identified as Anguilla bicolor (98.23 to 100% homology). The decision was supported by monophyly between samples and their conspecific references. Anguilla bicolor from both watersheds had high haplotype (gene) diversity. Amova and Fst analysis proved that no genetic difference (p=0.623) was observed between Doplang-Serayu and Segara Anakan watersheds, indicated panmixing.  Haplotype network proved that both populations were evolved from two primitive ancestors. This study concluded that Anguilla bicolor was the only freshwater eel observed in the rivers of Cilacap. Anguilla bicolor in the rivers of Cilacap has high genetic diversity but no genetic differentiation was observed among populations. Anguilla bicolor population in the rivers of Cilacap evolved from two primitive ancestors.
WEBINAR SEBAGAI SARANA SOSIALISASI PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK MENJADI EKO-ENZIM Hafsah Hafsah; Diah Mustikasari; Tami Rahma Lestari; Andreas Krisbayu Ratri Widodo; Rina Dwi Agustiani; Sri Riani; Nunik Ekawandani; R. Stevanus Bayu Mangkurat
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1490

Abstract

Sampah organik yang dihasilkan dari aktivitas antropogenik dan industi telah menjadi salah satu sumber pencemar yang dapat mengganggu eksistensi lingkungan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meminimalkan keberadaan sumber pencemar tersebut, termasuk mengolahnya menjadi produk yang lebih bermanfaat. Eko-enzim adalah salah satu produk yang dapat dihasilkan dari sampah organik yang diproses melalui proses fermentasi anaerobik. Kegiatan pengabdian masyarakat secara daring yang dikemas melalui webinar ini bertujuan sebagai sarana komunikasi dan media sosialisasi untuk menggugah kesadaran masyarakat tentang urgensi pengelolaan limbah organik serta memberikan wawasan baru dalam pengolahan limbah organik menjadi produk yang lebih bermanfaat berupa eko-enzim. Metode yang dilakukan adalah partisipatif melalui seminar online yang melibatkan 144 peserta dari berbagai latar belakang asal daerah, disiplin ilmu, profesi, dan status sosial. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa adanya antusiasme peserta di dalam diskusi terkait pemanfaatan dan pengolahan sampah organik menjadi eko-enzim. Webinar ini juga mampu membangun pola komunikasi dan interaksi interpersonal yang baik, diskusi dan elaborasi materi menjadi lebih konstruktif, dan menjangkau banyak peserta dari berbagai daerah, disiplin ilmu, profesi, dan status sosial.