Abstrak:Guru pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menghadapi banyak tantangan dalam melaksanakan tugas mengejar, membimbing dan mendampingi siswa. Tuntutan profesionalisme terhadap guru PAUD untuk menjadikan pendidikan anak usia dini lebih baik tidak diikuti dengan kesejahteraan yang baik. Masekipun demikian, Semangat para guru PAUD dalam mempertahankan profesinya tidak berkurang, mereka tetap bertahan. Penelitian ini membahas temuan kualitatif dari hasil observasi dan wawancara mendalam yang meneliti persepsi kesejahteraan guru PAUD dalam mempertahankan profesinya. Sampel populasi terdiri dari 30 orang guru yang sudah mengajar sedikitnya 3 tahun dan sebagian besar telah menyelesaikan pendidikan tinggi. Ditemukan bahwa persepsi kesejahteraan guru PAUD dimaknai dengan SAJUTA (Sabar, Jujur, Tawakal) merupakan cerminan motivasi dalam mempertahankan profesinya.Abstract:Teachers in Early Childhood Education (PAUD) face many challenges in carrying out the task of pursuing, guiding and assisting students. The demand for professionalism of PAUD teachers to make early childhood education better is not followed by good welfare. Even so, the enthusiasm of PAUD teachers in maintaining their profession has not diminished, they persist. This study discusses qualitative findings from observations and in-depth interviews that examine perceptions of the welfare of PAUD teachers in maintaining their profession. The population sample consists of 30 teachers who have taught at least 3 years and most have completed higher education. It was found that the perception of the welfare of PAUD teachers interpreted by SAJUTA (Patience, Honesty, Tawakal) is a reflection of motivation in maintaining their profession.