Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Manajemen Pada Zaman Rasulullah SAW Elis Holisoh; Taufik Hidayat; Muhammad Rifki Al Asy’ari; Abdullah Sajidin; Yayat Hidayat; Anja Sugiarti
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 13 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.484 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.6975582

Abstract

The function of proselytizing is not just advocacy, but proselytizing is basically a change in society. The movement for change cannot occur while in its place, but it must be managed properly and appropriately, requiring professionalism from missionary actors, especially those who work in missionary institutions. The Prophet (pbuh) showed great seriousness and concern in managing his vocations in Mecca and Medina. After a deeper study with the approach of management theory, it was found that the Prophet Saw. had carried out his proselytizing by applying management principles. Rasulullah Saw. as the leader of the people, has the ability to compile his proselytizing plans and strategies, he has been able to mobilize and motivate the companions during his proselytizing so that the entire Arabian Peninsula can accept the presence of Islam.
MANAJEMEN KONFLIK DI PONDOK PESANTREN BABAKAN JAMANIS MELALUI KULTUR BUDAYA PESANTREN Abdullah Sajidin; Yudi Saputra
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v3i2.2078

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji manajemen konflik di pondok pesantren dengan fokus pada resolusi konflik berdasarkan landasan teologi Aswaja. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan meninjau literatur, buku, catatan, dan laporan terkait manajemen konflik di pesantren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik di pesantren timbul dari keragaman latar belakang, masalah komunikasi, hubungan pribadi, struktur pesantren, dan gaya kepemimpinan yang tidak konsisten. Untuk menyelesaikan konflik, diperlukan model resolusi konflik yang sesuai dengan prinsip Aswaja dan disesuaikan dengan kultur pesantren. Manajemen konflik menjadi aspek krusial dalam membuat keputusan dan komitmen agar konflik tidak menghambat sistem organisasi pesantren. Penekanan pada nilai-nilai teologi Aswaja dalam resolusi konflik menjadi landasan utama, dan upaya tersebut dilakukan oleh masyarakat pesantren. Dalam konteks manajemen konflik, penelitian ini memberikan pemahaman bahwa penyelesaian konflik di pesantren harus mempertimbangkan karakteristik kepribadian, pertarungan kekuasaan, dan perbedaan nilai-nilai sosial. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya memahami dan mengelola konflik secara holistik, mengintegrasikan aspek teologi, budaya, dan struktur organisasi pesantren. Abstrak ini memberikan gambaran singkat tentang permasalahan, pendekatan berlandaskan Aswaja, metodologi penelitian kepustakaan, dan urgensi manajemen konflik dalam konteks pendidikan Islam di pesantren. Kata kunci: manajemen konflik, pesantren, resolusi konflik, Aswaja, pendidikan Islam.