Daraiffah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DAMPAK PENGELOMPOKKAN SISWA BERDASARKAN KEMAMPUAN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA: PERSEPSI GURU DAN ORANG TUA Siti Salmah; Dr. Merah Souad; Daraiffah
EDU RESEARCH Vol 1 No 3 (2020): EDU RESEARCH
Publisher : Indonesian Institute for Corporate Learning and Studies (IICLS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.861 KB) | DOI: 10.47827/vol1iss3pp30-42

Abstract

Di sekolah, siswa berasal dari status sosial ekonomi yang berbeda dan sekolah mengelompokkan mereka secara homogen berdasarkan kemampuan akademik mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak pengimplementasian system pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan (group ability) dan status sosial ekonomi siswa dan terhadap prestasi akademik mereka. Empat guru yang berpengalaman dalam mengadopsi system penegelompokan (group ability) ini dalam proses belajar mengajar dan delapan orang tua yang memiliki anak-anak di kelas kelompok tingkat kemampuan yang berbeda dipilih secara purposive sebagai imformant dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan menggunakan pendekatan wawancara semi terstruktur, observasi kelas dan analisa dokumen. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus untuk analisis data yang telah ditranskripsikan. Analisis menunjukkan bahwa dua tema utama yang muncul sebagai implementasi system pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan di sekolah. Ini membahas tentang persepsi guru dan orang tua, yaitu (1) implementasi system pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan dan (2) interkoneksi antara status sosial ekonomi (SSE) siswa, pengelompokan bersadasarkan kemampuan dan prestasi akademik siswa. Menurut hasil penelitian, guru percaya bahwa ada kelebihan dan kekurangan dari penerapan pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan, sehingga mereka menunjukkan sikap yang berbeda terhadapnya. Sebahagian dari mereka mendukung sementara sebahagian yang lain menolak untuk menerapkan sistem pengelompokan siswa di sekolah. Bahkan, tidak ada satupun siswa dari status sosial ekonomi (SSE) rendah memiliki kesempatan untuk duduk di kelas prestasi tinggi (kelas unggulan). Selain itu, orang tua yang memiliki anak di kelas prestasi tinggi mendukung sistem pengelompokan ini, sementara yang lainnya percaya bahwa siswa lebih baik belajar di kelas prestasi heterogen. Disamping itu, sebagian besar orang tua setuju bahwa status sosial ekonomi (SSE) mereka benar-benar berdampak pada prestasi akademik anak-anak mereka di sekolah.