Ridha Ahida
Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, Sumatera Barat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTITAS: KONSTRUKSI SOSIAL DAN KEKUASAAN Endrizal Endrizal; Novi Hendri; Ridha Ahida
Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies Vol 4, No 1 (2018): June 2018
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.861 KB) | DOI: 10.30983/islam_realitas.v4i1.463

Abstract

This paper examines the construction of social identity that occurred in the Chinese society of Indonesian descent. Discrimination and violence against ethnic Chinese are common. So that few ethnic Chinese seem to resign, accept it as fate, or it is an inevitable consequence of being a foreign minority. One can easily, on behalf of an abstract or abstract racial identity and away from the reality of annihilating a neighbor beside his own house, or groups imagined as others (others). People often get caught up in the illusion of a unique and unfettered identity. It is found in this study that identity builds in discourse, and therefore needs to be understood as something formed in historical and institutional spaces, structures constructed by specific discursive practices Tulisan ini mengkaji tentang konstruksi identitas sosial yang terjadi di tengah masyarakat China keturunan Indonesia. Diskriminasi dan kekerasan yang terjadi terhadap etnis China dianggap sesuatu yang biasa. Sehingga tidak sedikit etnis China yang seolah pasrah, menerimanya sebagai takdir, atau merupakan sebuah konsekuensi yang tak terelakkan sebagai golongan minoritas asing. Orang dapat dengan mudah, atas nama identitas ras atau agama yang abstrak dan jauh dari realitas justru menghabisi tetangga yang ada disamping rumahnya sendiri, atau kelompok-kelompok yang diimajinasikan sebagai yang lain (orang lain). Orang sering terjebak ke dalam ilusi tentang identitas yang unik dan tanpa pilihan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa identitas terbangun di dalam diskursus, dan karenanya perlu dipahami sebagai sesuatu yang dibentuk dalam ruang-ruang historis dan institusional, struktur-struktur yang dikonstruksikan oleh praktik-praktik diskursif yang spesifik.
IDENTITAS: KONSTRUKSI SOSIAL DAN KEKUASAAN Endrizal Endrizal; Novi Hendri; Ridha Ahida
Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies Vol 4, No 1 (2018): June 2018
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.717 KB) | DOI: 10.30983/islam_realitas.v4i1.463

Abstract

This paper examines the construction of social identity that occurred in the Chinese society of Indonesian descent. Discrimination and violence against ethnic Chinese are common. So that few ethnic Chinese seem to resign, accept it as fate, or it is an inevitable consequence of being a foreign minority. One can easily, on behalf of an abstract or abstract racial identity and away from the reality of annihilating a neighbor beside his own house, or groups imagined as others (others). People often get caught up in the illusion of a unique and unfettered identity. It is found in this study that identity builds in discourse, and therefore needs to be understood as something formed in historical and institutional spaces, structures constructed by specific discursive practices Tulisan ini mengkaji tentang konstruksi identitas sosial yang terjadi di tengah masyarakat China keturunan Indonesia. Diskriminasi dan kekerasan yang terjadi terhadap etnis China dianggap sesuatu yang biasa. Sehingga tidak sedikit etnis China yang seolah pasrah, menerimanya sebagai takdir, atau merupakan sebuah konsekuensi yang tak terelakkan sebagai golongan minoritas asing. Orang dapat dengan mudah, atas nama identitas ras atau agama yang abstrak dan jauh dari realitas justru menghabisi tetangga yang ada disamping rumahnya sendiri, atau kelompok-kelompok yang diimajinasikan sebagai yang lain (orang lain). Orang sering terjebak ke dalam ilusi tentang identitas yang unik dan tanpa pilihan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa identitas terbangun di dalam diskursus, dan karenanya perlu dipahami sebagai sesuatu yang dibentuk dalam ruang-ruang historis dan institusional, struktur-struktur yang dikonstruksikan oleh praktik-praktik diskursif yang spesifik.