Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PENGOLAHAN TERASI UDANG (Kasus di Pengolahan Terasi Cap Kepala Dua Sapi di Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu) Windi Anggraini Putri; Iman Sungkawa
Paradigma Agribisnis Vol 3, No 2 (2021): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v3i2.4915

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) Besarnya biaya produksi, penerimaan, pendapatan (2) Analisis kelayakan finansial sebelum dan sesudah penambahan teknologi yang dibagi dua periode produksi. Penambahan teknologi berupa mesin penggiling, pengahalus adonan dan pemotong. Penelitian dilaksanakan di Pengolahan Terasi Cap Kepala Dua Sapi di Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu. Hasil biaya total produksi periode ke-I Rp 695.510.500, periode ke-II Rp 1.818.185.167. Penerimaan periode ke-I Rp 1.566.000.000, periode ke-II Rp 4.280.333.333. Pendapatan periode ke-I Rp 870.489.500, periode ke-II Rp 2.462.148.167. Nilai R/C rasio periode ke-I 2,23 dan periode ke-II 2,36. Nilai B/C rasio periode ke-I 1,23 dan periode ke-II 1,36. Artinya nilai R/C rasio > 1 dan nilai B/C rasio > 0 bahwa pengolahan dikatakan layak baik sebelum maupun sesudah penambahan teknologi. BEP produksi periode ke-I 19.660 kg dan periode ke-II 40.061 kg. BEP harga periode ke-I Rp 197.483 per bal dan periode ke-II Rp 236.158 per bal. Produksi periode ke-I BEP produksi 19.660 kg > jumlah produksi yang dicapai 14.668 kg dan pada periode ke-II BEP produksi 40.061 kg > jumlah produksi yang dicapai 7.833 kg. Harga jual periode ke-I BEP harga Rp 197.483 per bal > harga jual Rp 141.667 per bal, periode ke-II BEP harga Rp 236.158 per bal > harga jual Rp 181.667 per bal. Kata Kunci: Kelayakan, Pendapatan, Penerimaan, Terasi, Indramayu 
ANALISIS SALURAN DAN MARGIN TATA NIAGA BAWANG MERAH (Studi Kasus di Kelompok Tani Sari Tani II Desa Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon) Joko Sugiharto; Iman Sungkawa; Dodi Budirokhman
Paradigma Agribisnis Vol 5, No 1 (2022): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v5i1.6819

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Saluran tataniaga bawang merah, (2) Besarnya marjin tataniaga pada masing-masing lembaga tataniaga bawang merah di bawang merah, (3) Saluran tataniaga mana yang lebih menguntungkan untuk para petani bawang merah, dan (4) Besarnya bagian harga yang diterima petani bawang merah (farmer’s share) pada berbagai saluran tataniaga bawang merah di Desa Gebang  Kecamatan Gebang  Kabupaten Cirebon. Penelitian dilakukan Desa Gebang  Kecamatan Gebang  Kabupaten Cirebon pada bulan Agustus 2021. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah medode kuantitatif, dengan pendekatan survey, dengan jumlah petani sampel 30 orang, pedagang pengumpul sebanyak 10 orang, pedagang besar 3 orang, pedagang perantara 7 orang, dan pedagang pengecer 8 orang. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder yang ada hubungannya dengan masalah penelitian. Data yang dihasilkan dianalisis secara deskriptif dan statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui saluran tataniaga dan fungsi tataniaga. Sedangkan analisis statistik digunakan untuk mengetahui marjin tataniaga dan besarnya bagian harga yang diterima petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Terdapat dua sistem saluran tataniaga bawang merah di Desa Gebang Kecamatan Gebang  Kabupaten Cirebon, yaitu Petani–Pedagang Pengumpul–Pedagang Pengecer–Konsumen dan Petani–Pedagang Pengumpul–Pedagang Besar-Pedagang Pengecer–Konsumen, (2) Marjin tataniaga bawang merah yang paling besar adalah pada saluran tataniaga II yakni Rp. 11.000 per kg (59,86%) dan yang terkecil pada saluran tataniaga I yakni Rp. 10.200 per kg (54,22%), (3) Saluran tataniaga I lebih menguntungkan dengan nilai keuntungan lebih besar dan saluran tataniaga II, dan (4) Famer’s Share atau bagian harga yang dieterima petani bawang merah pada saluran tataniaga I sebesar 52,99% dan bagian harga yang diterima petani bawang merah saluran tataniaga II sebesar 51,11%. Kata Kunci : Analisis Saluran, Margin Tataniaga, Bawang Merah
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PENGOLAHAN TERASI UDANG (Kasus di Pengolahan Terasi Cap Kepala Dua Sapi di Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu) Windi Anggraini Putri; Iman Sungkawa
Paradigma Agribisnis Vol 3 No 2 (2021): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v3i2.4915

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) Besarnya biaya produksi, penerimaan, pendapatan (2) Analisis kelayakan finansial sebelum dan sesudah penambahan teknologi yang dibagi dua periode produksi. Penambahan teknologi berupa mesin penggiling, pengahalus adonan dan pemotong. Penelitian dilaksanakan di Pengolahan Terasi Cap Kepala Dua Sapi di Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu. Hasil biaya total produksi periode ke-I Rp 695.510.500, periode ke-II Rp 1.818.185.167. Penerimaan periode ke-I Rp 1.566.000.000, periode ke-II Rp 4.280.333.333. Pendapatan periode ke-I Rp 870.489.500, periode ke-II Rp 2.462.148.167. Nilai R/C rasio periode ke-I 2,23 dan periode ke-II 2,36. Nilai B/C rasio periode ke-I 1,23 dan periode ke-II 1,36. Artinya nilai R/C rasio > 1 dan nilai B/C rasio > 0 bahwa pengolahan dikatakan layak baik sebelum maupun sesudah penambahan teknologi. BEP produksi periode ke-I 19.660 kg dan periode ke-II 40.061 kg. BEP harga periode ke-I Rp 197.483 per bal dan periode ke-II Rp 236.158 per bal. Produksi periode ke-I BEP produksi 19.660 kg > jumlah produksi yang dicapai 14.668 kg dan pada periode ke-II BEP produksi 40.061 kg > jumlah produksi yang dicapai 7.833 kg. Harga jual periode ke-I BEP harga Rp 197.483 per bal > harga jual Rp 141.667 per bal, periode ke-II BEP harga Rp 236.158 per bal > harga jual Rp 181.667 per bal. Kata Kunci: Kelayakan, Pendapatan, Penerimaan, Terasi, Indramayu 
ANALISIS SALURAN DAN MARGIN TATA NIAGA BAWANG MERAH (Studi Kasus di Kelompok Tani Sari Tani II Desa Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon) Joko Sugiharto; Iman Sungkawa; Dodi Budirokhman
Paradigma Agribisnis Vol 5 No 1 (2022): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v5i1.6819

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Saluran tataniaga bawang merah, (2) Besarnya marjin tataniaga pada masing-masing lembaga tataniaga bawang merah di bawang merah, (3) Saluran tataniaga mana yang lebih menguntungkan untuk para petani bawang merah, dan (4) Besarnya bagian harga yang diterima petani bawang merah (farmer’s share) pada berbagai saluran tataniaga bawang merah di Desa Gebang  Kecamatan Gebang  Kabupaten Cirebon. Penelitian dilakukan Desa Gebang  Kecamatan Gebang  Kabupaten Cirebon pada bulan Agustus 2021. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah medode kuantitatif, dengan pendekatan survey, dengan jumlah petani sampel 30 orang, pedagang pengumpul sebanyak 10 orang, pedagang besar 3 orang, pedagang perantara 7 orang, dan pedagang pengecer 8 orang. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder yang ada hubungannya dengan masalah penelitian. Data yang dihasilkan dianalisis secara deskriptif dan statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui saluran tataniaga dan fungsi tataniaga. Sedangkan analisis statistik digunakan untuk mengetahui marjin tataniaga dan besarnya bagian harga yang diterima petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Terdapat dua sistem saluran tataniaga bawang merah di Desa Gebang Kecamatan Gebang  Kabupaten Cirebon, yaitu Petani–Pedagang Pengumpul–Pedagang Pengecer–Konsumen dan Petani–Pedagang Pengumpul–Pedagang Besar-Pedagang Pengecer–Konsumen, (2) Marjin tataniaga bawang merah yang paling besar adalah pada saluran tataniaga II yakni Rp. 11.000 per kg (59,86%) dan yang terkecil pada saluran tataniaga I yakni Rp. 10.200 per kg (54,22%), (3) Saluran tataniaga I lebih menguntungkan dengan nilai keuntungan lebih besar dan saluran tataniaga II, dan (4) Famer’s Share atau bagian harga yang dieterima petani bawang merah pada saluran tataniaga I sebesar 52,99% dan bagian harga yang diterima petani bawang merah saluran tataniaga II sebesar 51,11%. Kata Kunci : Analisis Saluran, Margin Tataniaga, Bawang Merah