Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENENTUAN PENILAIAN SKORING DAN PEMBOBOTAN PADA PARAMETER RUAS JALAN UNTUK SISTEM PEMELIHARAAN JALAN DI KABUPATEN BANDUNG BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Hendra Saepudin; Teguh Nurhadi Suharsono; Abdul Chalid
TECHNO-SOCIO EKONOMIKA Vol 15, No 2 (2022): Jurnal Techno-Socio Ekonomika - Oktober
Publisher : LPPM Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/techno.2022.15.2.1727

Abstract

Permasalahan utama sistem jaringan jalan adalah kapasitas dan tingkat pelayanan jalan yang semakin tinggi tidak disertai dengan sistem manajemen pemeliharaan jalan yang terorganisir, sehingga kinerja dan kualitas jaringan jalan dapat termonitor dan tetap dalam kondisi baik. Penelitian ini juga hanya difokuskan pada analisis sistem prioritas penanganan jaringan jalan yang berbasis sistem informasi geografis, juga sebagai inventarisasi data untuk menunjang kegiatan pemeliharaan jalan diwilayah penelitian. Parameter yang menjadi penilaian meliputi aspek aksesibilitas, mobilitas, keselamatan, kondisi ruas jalan dan kondisi pelayanan.  penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan prioritas penanganan pemeliharaan jalan di Kabupaten Bandung dengan sistem penilaian dan pembobotan berdasarkan komponen standar pelayanan minimum jaringan jalan dan ruas jalan jalan dengan menggunakan aplikasi berbasis sistem informasi geografis, sehingga data dan informasinya dapat tersimpan pada basis data sistem informasi geografis dan dapat dikelola untuk kedepannya serta semua informasi dapat ditampilkan dalam bentuk spasial atau peta untuk dapat lebih memudahkan pengguna dalam hal pengambilan keputusan secara efektif dan efisien.
STUDI KOMPARASI DAYA RESAP TANAH YANG DILENGKAPI LUBANG BIOPORI DAN DAYA RESAP TANAH YANG DITANAMI BAMBU DENGAN METODE OBSERVASIONAL ANALITIK TERHADAP PETAK OBSERVASI DI LAPANGAN Rahardian Wibisono; Abdul Chalid; Didin Kusdian
TECHNO-SOCIO EKONOMIKA Vol 16 No 1 (2023): Jurnal Techno-Socio Ekonomika - April
Publisher : LPPM Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/techno.2023.16.1.1563

Abstract

Lubang Biopori adalah lubang yang dibuat khusus untuk mengembangkan biopori di dalam tanah. Biopori adalah lubang-lubang kecil dalam tanah yang membantu tanah bernafas (mengalirkan oksigen) dan menyediakan/meresapkan air hingga ke dalam. Lubang biopori adalah bentuk artifisial dari akar tanaman, khususnya akar bambu yang memiliki beberapa kelebihan dengan kemampuannya dalam menyerap nitrogen dan karbon serta banyaknya mikroorganisme di sekitar ujung akar bambu yang berperan aktif membentuk biopori. Dengan banyaknya biopori, kemampuan menyerap air dalam tanah menjadi lebih besar disbanding tanah asli, dari penelitian yang dilakukan di lahan berkontur dan berjenis tanah silt yang dilakukan dengan metode observasional analitik diperoleh bahwa, pada masa observasi 4 bulan, penambahan lubang biopori dan penanaman bambu sama-sama meningkatkan koefisien resapan tanah hingga 3 kalinya. Dalam masa penerapan 1 tahun, penambahan lubang biopori meningkatkan koefisien resapan tanah hingga 8 kalinya dan penanaman bambu akan meningkatkan koefisien resapan hingga 60 kalinya. 
PEMODELAN TRANSPOR SEDIMEN DI ALUR PELAYARAN PELABUHAN TELUK BATANG, KALIMANTAN BARAT Daryana Daryana; Abdul Chalid; Didin Kusdian
TECHNO-SOCIO EKONOMIKA Vol 16 No 1 (2023): Jurnal Techno-Socio Ekonomika - April
Publisher : LPPM Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/techno.2023.16.1.1295

Abstract

Alur masuk Pelabuhan Teluk Batang terdapat spot alur yang dangkal sehinga menyulitkan kapal untuk keluar maupun masuk pelabuhan yang mana kedalaman alur pada area dangkal kurang dari 2,5 meter. Dengan adanya pendangkalan tersebut maka perlu adanya pemeliharaan alur pelayaran dan kolam pelabuhan karena kondisi dinamis perairan laut meliputi gelombang, arus dan transport sedimen dapat mengakibatkan perubahan kondisi morfologi dasar laut, salah satunya adalah pendangkalan pada alur pelayaran dan kolam pelabuhan akibat proses sedimentasi. Pemodelan pola sedimentasi dilakukan untuk mendapatkan laju dan volume transportasi sedimen pada lokasi alur masuk pelabuhan dengan menggunakan software MIKE 21 Mike 21/3 Integrated Models Couple Model FM dari DHI dengan modul hydrodinamic, hincasting dan mud transport. Pemodelan Hidrodinamika dan gelombang dilakukan untuk mendapatkan pola arus akibat pasang surut dan gelombang yang kemudian akan digunakan untuk pemodelan sedimentasi dengan menggunakan modul mud transport untuk mendapatkan pola sebaran sedimen tersuspensi, spot perubahan kedalaman dan besar volume sedimen. Pola sebaran sedimen tersuspensi cenderung terkonsentrasi pada area hulu dan lokasi yang menjadi spot pendangkalan pada area teluk. Pada seluruh area alur pelayaran didapatkan nilai laju transportasi sedimen selama 1 tahun simulasi yaitu sebesar 0.147 m/ tahun dengan volume transportasi sedimen pada spot tersebut sebesar 16,148.59 m3.
KAJIAN MITIGASI BANJIR SUNGAI RONGKONG DI KABUPATEN LUWU UTARA Agus Subekti; Abdul Chalid; Chandra Afriade Siregar
TECHNO-SOCIO EKONOMIKA Vol 16 No 2 (2023): Jurnal Techno-Socio Ekonomika - Oktober
Publisher : LPPM Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/techno.2023.16.2.1776

Abstract

Sungai Rongkong berada di Kabupaten Luwu Utara yang hampir setiap tahunnya menyebabkan banjir. Berdasarkan karakteristik DAS pada bagian hulu merupakan daerah pegunungan sehingga kemiringan dasar sungai cukup curam menyebabkan arus menjadi deras dan membawa sedimen yang cukup banyak, sehingga mengendapkan didaerah tengah dan hilir sungai.  Pada wilayah tengah dan hilir ini sering terjadi luapan air akibat kapasitas sungai yang tidak cukup untuk menampung debit air yang menyebabkan banjir. Salah satu upaya mitigasi bencana banjir yaitu dengan membuat pedoman peringatan dini. Dengan mengetahui elevasi muka air di bagian hulu sungai, maka  dapat diperkirakan akan terjadi banjir pada bagian hilir, terutama pada lokasi yang berdekatan dengan pemukiman. Debit banjir rencana dihitung dengan menggunakan bantuan software HEC-HMS 4.9. Kemudian untuk mengetahui perambatan banjir digunakan software HEC-RAS 6.0. Waktu perambatan banjir Q2, Q5, Q10 dan Q20 pada titik tinjau di hulu sampai titik tinjau di desa yang mengalami banjir antara 4.5 – 10 jam. Peringatan dini disusun menjadi tiga level yaitu “siap”, “siaga” dan “awas”. Pada Desa Pangkedekan, Desa Beringin Jaya dan Desa Lembang lembang, waktu yang dibutuhkan dari level siap menuju ke level awas sangat pendek, yaitu antara 0,5 sampai 1 jam. Sedangkan pada desa Sabbang, waktu yang dibutuhkan dari level siap menuju ke level awas berkisar antara 1 sampai 9,25 jam.
FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PERCEPATAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN UNDERPASS BULAK KAPAL KOTA BEKASI Ridwan Saepulrohman; Abdul Chalid; R. Didin Kusdian
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol. 3 No. 1 (2023): SIMTEKS - Maret
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v3i1.2602

Abstract

Percepatan pembangunan proyek konstruksi merupakan upaya antisipasi terjadinya keterlambatan proyek konstruksi, namun harus tetap memperhatikan faktor biaya dan mutu. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi Faktor-faktor berpengaruh terhadap percepatan proyek konstruksi pembangunan underpass Bulak Kapal Kota Bekasi, dilakukan dengan cara membuat kuesioner yang berisi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi percepatan pembangunan proyek konstruksi. Kuesioner diberikan kepada pekerja yang tergabung dalam proyek pembangunan underpass Bulak Kapal Kota Bekasi. Data kemudian diolah dan dianalisis, analisis dilakukan berdasarkan nilai hasil uji korelasi dan regresi. Hasil analisis uji korelasi dan regresi menunjukan bahwa faktor-faktor yang paling mempengaruhi percepatan proyek konstruksi pembangunan underpass Bulak Kapal Kota Bekasi adalah faktor kontraktor yang meliputi Kedisiplinan tim proyek, Memberikan motivasi kepada pekerja, Ketersediaan dana pendamping untuk hal-hal bersifat emergency, Memberikan reward atas tercapainya setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan, Melakukan pengecekan langsung lokasi material yang akan dikirim ke proyek, Menambah jumlah alat, Menambah tenaga kerja, Menambah jam kerja atau lembur, Pekerjaan yang dibebankan kontraktor utama, Menyediakan tenaga kerja sesuai dengan keahliannya dengan nilai korelasi Coefficient sebesar 0.149.
PENGARUH GROUND GRANULATED BLAST FURNNACE (GGBF) SLAG SEBAGAI BAHAN TAMBAH SEBAGIAN SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN BETON Rano Noviana Anwar; Abdul Chalid; Chandra Afriade Siregar
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol. 3 No. 1 (2023): SIMTEKS - Maret
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v3i1.2619

Abstract

Beton adalah bahan konstruksi yang paling banyak digunakan di dunia setelah air . Permintaan konsumsi yang tinggi ini hanya dapat dipenuhi dengan produksi semen yang tinggi. Semen merupakan bahan utama pembentuk beton, dan juga penyumbang pencemaran udara terbesar. Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) atau Semen Slag yang merupakan hasil pengolahan limbah industri baja menjadi salah satu alternatif yang diminati karena proses produksi dan lebih ekonomis bila dibandingkan dengan Portland Cement (PC). Material yang mempunyai sifat cementitious ini berpotensi untuk menggantikan sebagian semen dalam campuran beton dengan tetap mempertahankan kelebihan sifat mekanis beton. Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan pengujian benda uji yang telah didesain dengan komposisi substitusi semen slag sebesar 0%, 50%, dan 70% dari berat semen yang dibutuhkan dan pada umur 3, 7, 14, 28 dan 60 hari pada suhu ruangan. Sebagai benda uji kontrol beton direncanakan dengan kuat tekan f’c = 40 MPa. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kinerja semen slag pada beton melalui pengamatan kuat tekan (f’c). Pengujian menunjukkan bahwa substitusi slag menyebabkan terjadinya penurunan kuat tekan pada semua umur beton.
PENGARUH PERMEABILITAS TERHADAP STABILITAS KEAMANAN BENDUNGAN GUNUNGROWO Afrizon Kamiruddin; Abdul Chalid; Agus Sulaeman; Chandra Afriade Siregar
Jurnal Teknik Sipil Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v18i2.4648

Abstract

Gunungrowo Dam has been establishing in 1925, it is located on the Wadi River. This dam is a homogeneous earthfill dam with a height of 20.5 m, with a storage capacity of 5.11 million m3 to supply irrigation water for an area of 6,000 Ha. Because the operational period is approaching 100 years, it is necessary to evaluate the level of stability and safety of the dam. The purpose of this study was to 1) determine the stability of the seepage safety in various reservoir water levels; 2) determine the slope safety stability (Safety Factor) of the dam in various reservoir water level conditions; 3) determine the effect of the dam body core permeability variable on seepage, and 4) determine the effect of the dam body core permeability variable on slope stability. The main discussion in this study is to analyze the stability of the dam safety using the GeoStudio-2012 computer program with SEEP/W features on seepage discharge and SLOPE/W on SF (Safety Factor) slopes. The SEEP/W modeling uses the concept of saturated soil mechanics. The input parameters for slope stability analysis are dam dimensions, type of material, bulk density (γ), cohesion (c), and shear angle (j). The study was conducted on all seepage discharge values and all SF values at minimum water level, normal water level, flood water level and fast receding with calculations without earthquake loads. The results of the study obtained that the SF value, discharge value, stable against landslide hazards and piping hazards met the safety requirements. Furthermore, from the seepage discharge value and the SF value, it is studied how the influence of the dam core permeability variable on the piping hazard and the potential for landslide hazard. From the results of the analysis, it is concluded that the greater the value of the permeability, the greater the seepage discharge and the greater the value of the permeability, the smaller the value of the safety factor.