Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

TINGKAT KEPUASAN KONTRAKTOR DAN SUPPLIER DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN DI KAWASAN SUMMARECON BANDUNG Bonny Wijaya; Agus Rachmat; Chandra Afriade Siregar
TECHNO-SOCIO EKONOMIKA Vol 16 No 1 (2023): Jurnal Techno-Socio Ekonomika - April
Publisher : LPPM Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/techno.2023.16.1.1842

Abstract

Tingkat kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. Jika kinerja berada di bawah harapan maka pelanggan tidak puas, jika kinerja memenuhi harapan maka pelanggan puas dan jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan sangat puas. Penelitian ini mencoba memberikan jawaban tentang bagaimana tingkat kepuasan kontraktor dan supplier dalam melaksanakan pekerjaan di kawasan summarecon bandung, dan data penelitian diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner terhadap 75 responden kontraktor dan 75 responden suplier. Hasil penelitian memperlihatkan nilai Customer Satisfaction Index kontraktor yang dihasilkan adalah sebesar 87,65 %, yang masuk kategori sangat puas (81% - 100%) dan nilai Customer Satisfaction Index supplier yang dihasilkan adalah sebesar 90,49 %, yang masuk kategori sangat puas (81% - 100%). Dengan demikian kontraktor dan supplier sangat puas melaksanakan pekerjaan di Kawasan Summarecon Bandung. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kontraktor dan supplier dalam melaksanakan pekerjaan di Kawasan summarecon bandung berdasarkan metode Importance Perfomance Analysis adalah faktor mengerti kebutuhan proyek, kemampuan manajemen dan attitude (sikap).
KAJIAN MITIGASI BANJIR SUNGAI RONGKONG DI KABUPATEN LUWU UTARA Agus Subekti; Abdul Chalid; Chandra Afriade Siregar
TECHNO-SOCIO EKONOMIKA Vol 16 No 2 (2023): Jurnal Techno-Socio Ekonomika - Oktober
Publisher : LPPM Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/techno.2023.16.2.1776

Abstract

Sungai Rongkong berada di Kabupaten Luwu Utara yang hampir setiap tahunnya menyebabkan banjir. Berdasarkan karakteristik DAS pada bagian hulu merupakan daerah pegunungan sehingga kemiringan dasar sungai cukup curam menyebabkan arus menjadi deras dan membawa sedimen yang cukup banyak, sehingga mengendapkan didaerah tengah dan hilir sungai.  Pada wilayah tengah dan hilir ini sering terjadi luapan air akibat kapasitas sungai yang tidak cukup untuk menampung debit air yang menyebabkan banjir. Salah satu upaya mitigasi bencana banjir yaitu dengan membuat pedoman peringatan dini. Dengan mengetahui elevasi muka air di bagian hulu sungai, maka  dapat diperkirakan akan terjadi banjir pada bagian hilir, terutama pada lokasi yang berdekatan dengan pemukiman. Debit banjir rencana dihitung dengan menggunakan bantuan software HEC-HMS 4.9. Kemudian untuk mengetahui perambatan banjir digunakan software HEC-RAS 6.0. Waktu perambatan banjir Q2, Q5, Q10 dan Q20 pada titik tinjau di hulu sampai titik tinjau di desa yang mengalami banjir antara 4.5 – 10 jam. Peringatan dini disusun menjadi tiga level yaitu “siap”, “siaga” dan “awas”. Pada Desa Pangkedekan, Desa Beringin Jaya dan Desa Lembang lembang, waktu yang dibutuhkan dari level siap menuju ke level awas sangat pendek, yaitu antara 0,5 sampai 1 jam. Sedangkan pada desa Sabbang, waktu yang dibutuhkan dari level siap menuju ke level awas berkisar antara 1 sampai 9,25 jam.
PERBANDINGAN PEMADATAN TANAH GUNUNG HEJO KABUPATEN PURWAKARTA PADA PENGUJIAN SECARA LAPANGAN DAN LABORATORIUM MENGGUNAKAN METODE A Angga Brata; Chandra Afriade Siregar
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol. 1 No. 1 (2021): SIMTEKS
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v1i1.805

Abstract

Penelitian ini membahas tentang korelasi pemadatan di lapangan menggunakan sand cone test dan pemadatan standard proctor di laboratorium dengan metode A. Pengujian dilakukan dengan mengikuti standard yang sudah teruji keakuratannya seperti AASHTO, ASTM, dan lain sebagainya. Hasil akhir dari pengujian ini OMC pemadatan standar di laboratorium = 37 % dan MDD = 1.394 gr/cm3 dan hasil pemadatan dilapangan OMC = 30.619 % dan MDD = 1.052 gr/cm3. Korelasi dari kedua hasil uji tersebut adalah MDD Standar Met. A = MDD Sand Cone + 0.342 dan OMC Standar Met. A = OMC Sand Cone + 6.381Kata Penelitian ini membahas tentang korelasi pemadatan di lapangan menggunakan sand cone test dan pemadatan standard proctor di laboratorium dengan metode A. Pengujian dilakukan dengan mengikuti standard yang sudah teruji keakuratannya seperti AASHTO, ASTM, dan lain sebagainya. Hasil akhir dari pengujian ini OMC pemadatan standar di laboratorium = 37 % dan MDD = 1.394 gr/cm3 dan hasil pemadatan dilapangan OMC = 30.619 % dan MDD = 1.052 gr/cm3. Korelasi dari kedua hasil uji tersebut adalah MDD Standar Met. A = MDD Sand Cone + 0.342 dan OMC Standar Met. A = OMC Sand Cone + 6.381Kata 
UJI LABORATORIUM PENURUNAN MUKA TANAH DI DAERAH DKI JAKARTA Doni Romdoni Witarsa; Yudi Khardiman; Chandra Afriade Siregar
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol. 1 No. 1 (2021): SIMTEKS
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v1i1.809

Abstract

Amblesan tanah atau secara umum juga disebut Land subsidence merupakan fenomena alam yang banyak terjadi di dunia. Jakarta merupakan salah satu kota di Indoesia yang mengalami amblesan tanah dengan tingkat penurunan tanah yang besar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya penurunan muka tanah, melalui sistem pemantauan terintegrasi, zonasi land subsidence dan pemilihan lokasi penempatan instrument pemantauan. Pemantauan terhadap land subsidence banyak dilakukan di kota-kota besar mengingat tingkat resiko bahaya yang akan dihadapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa penurunan dan waktu konsolidasi tanah lunak sampai kedalaman 50 meter akibat pembebanan diatasnya dan perhitungan dilakukan menggunakan metode analisis. Data-data yang diperlukan diperoleh dari data uji laboratorium. Hasil perhitungan penurunan tanah akibat konsolidasi dan pembebanan di daerah Marunda adalah 3.598 - 5,777 cm dan terjadi dalam kurun waktu 4 - 13 tahun. Di Pluit penurunannya adalah 8,744  –  10,542 cm dalam kurun waktu 7 – 14 tahun dan di Sunter penurunan akibat konsolidasi dan pembebanan adalah 13,347 – 21,474 cm dalam kurun waktu 1 – 4 tahun. Dari analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penurunan di daerah sunter paling cepat waktu penurunannya dan paling besar dibandingkan dengan lokasi pluit dan marunda.
PERENCANAAN PONDASI JALAN LAYANG DI KOTA BANDUNG STRUDI KASUS JALAN LAYANG GATOT SUBROTO – PELAJAR PEJUANG Rangga Jumena; Chandra Afriade Siregar
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol. 3 No. 2 (2023): SIMTEKS - September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v3i2.1061

Abstract

Dalam konteks pengembangan infrastruktur jalan di daerah dengan keterbatasan lahan seperti Bandung, perbaikan jalan seringkali memerlukan solusi alternatif seperti pembangunan simpang susun atau flyover. Analisis kondisi tanah melalui pemboran vertikal mengungkap bahwa tanah di daerah tersebut terdiri dari jenis tanah Clay (lempung) dan Sand (pasir), dengan tanah keras yang terletak pada kedalaman sekitar 10 meter. Data dari hasil pemboran menunjukkan bahwa daya dukung tanah bervariasi tergantung pada diameter pondasi yang digunakan. Sebagai contoh, pondasi dengan diameter 400 mm memiliki daya dukung izin sekitar 48 Ton, sedangkan pondasi 600 mm dapat mendukung beban hingga sekitar 143 Ton. Pondasi 800 mm memiliki daya dukung izin sekitar 217 Ton, sementara pondasi dengan diameter 1000 mm memiliki daya dukung izin sekitar 305 Ton.
IMPLEMENTASI METODE TERZAGHI DAN METODE MEYERHOOF PADA PERENCANAAN PONDASI TELAPAK Serta Denius Daeli; Chandra Afriade Siregar
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol. 3 No. 2 (2023): SIMTEKS - September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v3i2.1062

Abstract

Dalam rangka merenovasi Sekolah MTs Negeri.2 Cicaheum yang berlokasi di Jalan Antapani Nomor 76, Kecamatan  Antapani, Bandung, Jawa Barat, perencanaan struktur telah dilakukan dengan penekanan pada pondasi. Sebagai langkah persiapan, dilakukan penyelidikan geoteknik yang komprehensif di lapangan. Untuk merancang pondasi telapak yang sesuai untuk proyek renovasi sekolah ini, diputuskan menggunakan dimensi B = L, dengan lebar 1,50 m, kedalaman 2,50 m, dan tebal 0,35 m. Hasil perhitungan kapasitas daya dukung menggunakan Metode Terzaghi menghasilkan nilai qall sebesar 117,02 kN/m2, sementara Metode Meyerhoof menghasilkan nilai qall sebesar 113,17 kN/m2. Sementara itu, baik tegangan tanah maksimum (qmax) maupun tegangan tanah minimum (qmin) keduanya sekitar 112,692 kN/m2. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada tegangan tarik pada tanah, mengindikasikan bahwa pondasi ini dinyatakan aman. Dalam perencanaan struktur pondasi, tulangan lentur utama memiliki ukuran dengan 10 batang berdiameter 12 mm (D12) dalam arah x dan 9 batang D12 dalam arah y. Sementara untuk tulangan susut (sengkang), digunakan ukuran Ø10 – 200.
Analisis Daya Dukung Fondasi Tiang Bor (Bored Pile) Berdasarkan Data Penetrasi Standar (SPT) dan Data Sondir (CPT) Nur Asiah Jamil; Chandra Afriade Siregar
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol. 3 No. 2 (2023): SIMTEKS - September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v3i2.1068

Abstract

Fondasi merupakan struktur bawah yang berfungsi untuk meneruskan setiap gaya atau beban yang bekerja pada bangunan ke dalam stuktur tanah keras. Dalam perencanaan fondasi, hasil dari penyelidikan tanah sangat diperlukan sebagai data acuan perancangan fondasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung kapasitas daya dukung fondasi tiang bor berdasarkan data SPT dan Sondir/CPT dengan menggunakan variasi diameter dan kedalaman. Perhitungan kapasitas daya dukung berdasarkan data SPT menggunakan metode Mayerhof untuk Qp dan Qs, sedangkan perhitungan kapasitas daya dukung berdasarkan data Sondir/CPT menggunakan metode Mayerhof untuk Qp dan metode Nottingham dan Schmertmann untuk Qs. Hasil perhitungan daya dukung fondasi tiang bor tunggal di titik BH-1 dengan membandingkan daya dukung terhadap diameter 0,5 diperoleh nilai daya dukung optimum ada pada kedalaman 10 m dengan diameter 0,8 m. Pada perhitungan daya dukung fondasi tiang bor tunggal di titik BH-2 diperoleh nilai daya dukung optimum ada pada kedalaman 10 m dengan diameter 0,8 m. Nilai daya dukung optimum fondasi tiang bor tunggal berdasarkan data sondir dengan membandingkan nilai daya dukung terhadap diameter 0,5 adalah terdapat pada diameter 0,8 m dengan kedalaman 15 m untuk S1-S5, dengan nilai persentase kenaikan sebesar 147,69 % untuk S1, S2  sebesar  144,84 %, S3  sebesar  144,47 %, S4 sebesar 143,79 %  dan S5 sebesar 142,79 %.
ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN RANCABEUREUM SUNGAI CIMANDE KABUPATEN BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DYNAMIC FORMULA Nuke Julfah; Chandra Afriade Siregar
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol. 3 No. 2 (2023): SIMTEKS - September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v3i2.1069

Abstract

Fondasi tiang pancang berfungsi menerima dan menyalurkan beban dari struktur atas ke lapisan tanah pada kedalaman tertentu yang mempunyai daya dukung. Untuk menghitung kapasitas daya dukung khususnya dengan cara dinamis terdapat banyak rumus yang dapat digunakan dan menghasilkan nilai yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujan untuk membandingkan hasil perhitungan nilai kapasitas daya dukung dengan menggunakan beberapa formula/metode dinamis, seperti : metode Hiley, metode WIKA, metode Eytelwein, metode Danish, metode ENR, dan metode Navy-Mc Key. Data perhitungan berdasarkan data kalendering pada tiang beton pracetak diameter 40 cm yang diambil dari data sekunder. Kapasitas tiang dihitung dengan menggunakan rumus dinamis menghasilkan variasi nilai yang signifikan, terutama karena adanya variasi dalam faktor keamanan (SF). Nilai kapasitas daya dukung maksimum terdapat di metode Eytelwein dan minimum terdapat di metode Danish. Sedangkan untuk kapasitas ijin tiang maksimum terdapat di metode WIKA dan minimum terdapat di metode ENR. Berdasarkan perbandingan pada penelitian ini bahwa metode Hiley dan Wika lebih banyak melibatkan parameter dari pada metode lainnya, seperti area penampang (AS), panjang tiang (L), kompresi elastis, pantulan, dan tinggi jatuh tiang. Sehingga metode ini merupakan metode dengan rumus paling lengkap. Pada studi ini juga dapat disimpulkan bahwa jika nilai daya dukung yang dihasilkan semakin besar, maka semakin kecil nilai penetrasi.
ANALISIS STABILITAS DIAPHRAGM WALL TERHADAP DEFORMASI HORIZONTAL DAN BENDING MOMEN PADA PEMBANGUNAN JALAN TOL BALSAM MENGGUNAKAN SOFTWARE PLAXIS 2D Azeglio Fenichi Correia Pinto; Chandra Afriade Siregar; Hendra Garnida
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol. 2 No. 2 (2022): SIMTEKS - September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v2i2.1235

Abstract

Kondisi tanah pada pembangunan jalan Tol BALSAM tepatnya di area STA. 9+700 memiliki kondisi tanah lunak, sehingga perlu dilakukan analisis terhadap kondisi tanah di area tersebut dengan menggunakan software PLAXIS 2D untuk mengetahui kondisi lereng normal dan kondisi lereng dengan perkuatan. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau stabilitas global lereng dengan kondisi normal, dan kondisi lereng dengan perkuatan mini pile, diaphragm wall serta mini pile dan diaphragm wall. Manfaat penelitian adalah untuk mengetahui deformasi horizontal dan bending momen yang terjadi pada perkuatan mini pile dan diaphragm wall dengan menggunakan software PLAXIS 2D. Metodologi penelitian ini adalah untuk menganilisis stabilitas global lereng dengan empat tahapan yaitu stabilitas global lereng kondisi normal, stabilitas lereng dengan perkuatan mini pile, stabilitas global lereng dengan perkuatan diaphragm wall serta stabilitas global lereng dengan perkuatan mini pile dan diaphragm wall. Analisis dilakukan menggunakan software PLAXIS 2D dengan menganalisis stabilitas global lereng kondisi normal dan kondisi lereng dengan perkuatan mini pile dan diaphragm wall, analisis dibagi dengan empat tahap yaitu stabilitas global lereng kondisi normal, stabilitas global lereng kondisi perkuatan mini pile terhadap deformasi horizontal dan bending momen, analisis stabilitas global lereng kondisi perkuatan diaphragm wall terhadap deformasi horizontal dan bending momen serta stabilitas global lereng perkuatan mini pile dan diaphragm wall terhadap deformasi horizontal dan bending momen. Membandingkan hasil analisis stabilitas global atau faktor keamanan minimun lereng (SNI GEOTEKNIK 8460:2017) dan deformasi total dari keempat tahapan analisis dengan menggunakan software PLAXIS 2D.
PERENCANAAN FONDASI BORED PILE PEMBANGUNAN JEMBATAN PINOKALAN MANADO-BITUNG Favian Aqib Arsada; Chandra Afriade Siregar
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol. 2 No. 2 (2022): SIMTEKS - September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v2i2.1238

Abstract

Untuk melakukan Perencanaan Fondasi Bored Pile Jembatan Pinokalan yang berlokasi di Ruas Jalan Tol seksi I Manado-Bitung diperlukan fondasi yang aman. Dalam hal ini diperlukan adanya analisis terhadap fondasi bored pile yang nantinya menjadi faktor utama dalam menahan beban struktur jembatan dan beban layan jembatan agar mengoptimalkan keamanan operasional dalam lalulintas layan jembatan di area tersebut. Maka, analisis bored pile ini mencakup beberapa bagian yaitu kedalaman tiang, diameter tiang, dan jumlah tiang dalam masing-masing pier yang masuk dalam kategori aman.Analsis dilakukan dengan menggunakan metode Mayerhoff (1976) dan Group 8 (Group Pile) untuk memperoleh daya dukung aksial, kapasitas lateral, dan daya dukung ujung mengacu berdasarkan data SPT yang diambil dari lokasi jembatan tersebut. Analisis ini mendapatkan hasil berupa faktor keamanan untuk masing-masing pier dalam jembatan yaitu untuk pier 1 menggunakan 36 tiang, di kedalaman 25m, dan menggunakan diameter 1.20m sedangkan untuk pier 2 menggunakan 36 tiang, di kedalaman 20m, dan menggunakan diameter 1.20m. Dari hasil analisis tersebut fondasi bored pile di pier 1 dan pier 2 dinyatakan aman.