Latar belakang: Di Indonesia, Angka fertilitas total menurun menjadi sekitar 2,4 anak per wanita Tahun 2017, dari 2,6 anak per wanita tahun 2013, sementara Dinas Pengendalian penduduk, keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (P2KBP3A) Kabupaten Bandung Barat menyatakan 1,7 juta penduduk dengan angka kelahiran tahun 2020 rata-rata 29% dan tahun 2021 mempunyai target penurunan 2,5%, Indonesia belum menyediakan layanan Asuhan Paska Keguguran sehingga perempuan yang mengalami keguguran hanya mendapatkan layanan medis tanpa konseling psikososial. Peran kader dalam asuhan paska keguguran ini dipengaruhi faktor keterpaparan informasi dan karakteristiknya. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk menganalisis determinan informasi dan karakteristik kader posyandu pada asuhan pasca keguguran dalam upaya pembinaan program kampung KB di Kabupaten Bandung Barat. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan 30 sampel menggunakan total sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dilakukan pada bulan April-September 2020 menggunakan tiga analisis data yaitu univariat dengan analisis distribusi frekuensi, bivariat dengan uji Chi-square (α: 0,05 dan CI: 95%), serta multivariat dengan pendekatan regresi logistik. Hasil: Kader yang memiliki masa kerja >5 tahun dan pendidikan 5 years of service and