Latar Belakang: Data wilayah kerja Puskesmas Jatinegara bahwa orangtua bayi usia 2-4 bulan belum ada yang melakukan teknik pemijatan bayi untuk meningkatkan kesehatan dan perawatan suportif bagi bayi. Pijat bayi dengan terapi musik sebagai salah satu upaya nonfarmokologi dalam mengatasi masalah berat badan dan budaya pijat sudah ada di wilayah Puskesmas Jatinegara namun masih dilakukan oleh dukun bayi. Tujuan: Mengetahui pengaruh pijat bayi diiringi murottal terhadap berat badan bayi usia 2-4 bulan di wilayah kerja Puskesmas Jatinegara. Metode: Jenis penelitian Quasi Experiment dengan one group pretest-posttest design. Jumlah sampel 18 bayi. Analisa data univariat menggunakan uji tendensi sentral, minimum, maksimum, mean, median, dan standar deviasi (sd). Selanjutnya dilakukan uji normalitas data dengan Saphiro Wilk Analisa data menggunakan uji statistik paired t-test. Hasil: Rerata kenaikan berat badan bayi setelah diberikan pijat bayi diiringi murrotal adalah 5900 gram dengan standar deviasi 576.557. Uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui distribusi normal atau tidak, data yang berdistribusi normal jika nilai p value ≥ 0,05. Kenaikan berat badan bayi paling rendah adalah 4700 gram dan paling tinggi adalah 6700 gram.hasil uji statistik paired test peningkatan berat badan bayi diiringi murrotal didapatkan p=0,000. Karena p=0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini menunjukkan ada pengaruh pijat bayi diiringi murrotal terhadap berat badan bayii. Kesimpulan: Terdapat pengaruh pijat bayi diiringi murottal terhadap kenaikan berat badan bayi usia 2-4 bulan di Puskesmas Jatinegara.